tag:blogger.com,1999:blog-49614356276344623392024-02-21T00:17:40.711-08:00Konsultan Kewirausahaan dan Bisnis UMKMUMKM adalah merupakan profil usaha yang banyak tumbuh di Indonesia.Perkembangan usaha sektor UMKM ini lambat karena ketidakberdayaan mereka dalam menghadapi ling ekonomi yang turbelen dibutuhkan upaya pemberdayaan bagi sektor UMKM.Salah satu cara memberdayakan mereka adalah dengan memberikan bantuan konsultasi dibidang manajemen strategic dan akses permodalan.Kontak: HP.085647310823,E-mail:koeshendrat@gmail.com dan ulung.satrianaga@gmail.comkoes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-18996854972377176892011-01-12T03:00:00.000-08:002011-01-12T03:15:12.456-08:00TELUR AYAM HERBAL (TELUR AYAM ARAB)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEAfREa5Y40tlPDtHbvdyvCUyZTfp_xRwvH27ytOc-afTzfc5pxFnhOqAZVh3TqiRtkxjRPzLwKFJaWEm7purob9eH5y3tkOdU0W9j4meNhm-pPu_KQLfKtlAz8yrsPqGmG-pV_mzejJY/s1600/ayamArab2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 160px; height: 107px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEAfREa5Y40tlPDtHbvdyvCUyZTfp_xRwvH27ytOc-afTzfc5pxFnhOqAZVh3TqiRtkxjRPzLwKFJaWEm7purob9eH5y3tkOdU0W9j4meNhm-pPu_KQLfKtlAz8yrsPqGmG-pV_mzejJY/s200/ayamArab2.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5561256377110725586" /></a><br /><p class="MsoNoSpacing" align="center" style="text-align:center"><span style="font-size:20.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";color:#E36C0A">TELUR AYAM HERBAL<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" align="center" style="text-align:center"><span style="font-size:20.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";color:#E36C0A">(TELUR AYAM ARAB)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Ayam Arab merupakan hasil keturunan ayam Brakel Kriel-Silver Belgia, disebut Ayam Arab, karena penampilannya yang dikaitkan dengan gadis berkerudung, ya Ayam Arab mempunyai “Kerudung” berwarna putih di Bagian belakang lehernya , kerudung ini makn kentara pada ayam jantan karena terlihat berjuntai panjang , juga karena pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekkah.Beternak Ayan Arab sangat menguntungkan karena produksi telurnya tinggi mencapai 190 – 250 butir telur /per ekor/per tahun, dengan berat maksimal telur mencapai 42,3 gram /butir.Ayam Arab termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relative lebih sedikit sehingga lebih efisien.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Sementara untuk telurnya sendiri memiliki keunggulan dibandingkan telur ayam leghorn (ayam Ras).Telur Herbal/Ayam Arab bentuk dan ukurannya<span style="mso-spacerun:yes"> </span>mirip seperti telur ayam kampung, namun dilihat isinya, kuning telurnya, lebih besar volumenya mencapai 53,2% dari total berat telur dan tidak anyir dan kuning telurnya sangat manis meskipun mentah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">MANFAAT,telur herbal/ayam arab, merupakan telur ayam non kolesterol yang kandungan Omega 3 nya tinggi, tentu sangat berguna membantu meningkatkan kecerdasan anak dan meningkatkan stamina tubuh bagi orang dewasa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Nah, ingin beralih mengkonsumsi telur yang lebih sehat dan berkhasiat silahkan menghubungi di nomor HP :085647310823, email : ulung.satrianaga@gmail.com.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><span style="mso-spacerun:yes"> </span><o:p></o:p></span></p>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-51233349322949168152011-01-09T06:36:00.000-08:002011-01-09T06:36:45.197-08:00Konsultan Kewirausahaan dan Bisnis UMKM: PROBIOTIK +HERBAL UNTUK AYAM PETELUR<a href="http://koesconsultant.blogspot.com/2011/01/probiotik-herbal-untuk-ayam-petelur.html">Konsultan Kewirausahaan dan Bisnis UMKM: PROBIOTIK +HERBAL UNTUK AYAM PETELUR</a><div><br /></div><div>Terkait dengan Assa Bio Plus Klik <a href="http://trunojoyo-fishery.blogspot.com">disini</a></div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-5550120686318520152011-01-09T05:27:00.000-08:002011-01-09T06:41:41.053-08:00PROBIOTIK +HERBAL UNTUK AYAM PETELUR<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT1RqBGf3tFu8S_qVUCPfPn5pyTDSyTtADNtp8-yE9i9i6Us4FHc4tp5MbDey9wQuRZIcaVtM52wcbxJ_gEX6mEcncjbiYzT_yHlqCNTR0w8VaHuQIyIGC9T5KmnEONBcJ8sSNYz8dx7s/s1600/Foto0118.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT1RqBGf3tFu8S_qVUCPfPn5pyTDSyTtADNtp8-yE9i9i6Us4FHc4tp5MbDey9wQuRZIcaVtM52wcbxJ_gEX6mEcncjbiYzT_yHlqCNTR0w8VaHuQIyIGC9T5KmnEONBcJ8sSNYz8dx7s/s200/Foto0118.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5560178327525515874" /></a><br /><p class="MsoNoSpacing" align="center" style="text-align:center"><span style="font-size:28.0pt;color:#DA1F28;mso-themecolor:accent2">ASSA BIO PLUS<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" align="center" style="text-align:center"><span style="font-size:28.0pt;color:#DA1F28;mso-themecolor:accent2">Untuk Ayam Petelur<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing"><span style="color:#DA1F28;mso-themecolor:accent2"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">PENDAHULUAN <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Faktor utama terciptanya udara yang bersih dan sehat di kandang adalah rendahnya kadar gas yang merugikan di kandang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Diantaranya :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;line-height:150%;mso-list:l1 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-bidi-font-family:Calibri; mso-bidi-theme-font:minor-latin"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Nh 3 (Amoniak) sumbernya bakteri yang mati, kotoran dan air seni, jika melebihi batas (≥30 ppm atau 21 mg/m3 udara) akan berpengaruh pada ganguan pertumbuhan, konversi pakan meningkat, gelembung dada, radang mata, ganguan pernafasan, ph darah naik, kemampuan oksidasi menurun, pernafasan dan sirkulasi darah tertekan, reabsorsi paru-paru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;line-height:150%;mso-list:l1 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-bidi-font-family:Calibri; mso-bidi-theme-font:minor-latin"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">H2S.Sumbernya kotoran dan air seni, batas ambangnya ≥5 ppm atau 7 mg/m3 udara.Pengaruhnya udara sangat beracun, peradangan pada mucosa alat pernafasan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;line-height:150%;mso-list:l1 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-bidi-font-family:Calibri; mso-bidi-theme-font:minor-latin"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">CO2. Sumbernya hasil pernafasan ayam dan mikro organism di letter kandang batas ambangnya<span style="mso-spacerun:yes"> </span>≥3500 ppm atau 6,430 mg/m3 udara.Pengaruhnya gangguan pertukaran zat,gangguan aktifitas.Jika dalam udara mencapai 5% lebih gas<span style="mso-spacerun:yes"> </span>CO2 bisa menimbulkan resistensi penyakit karena ayamnya lemah, pernafasan terganggu, kotoran basah, ph darah turun dan ayam hanya mampu bertahan hidup. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Tentunya gas-gas merugikan itu akan berkurang kadarnya sesuai dengan standart kesehatan kandang.Dengan menambahkan Assa Bio plus 0,25 gr – 0,50 gr per ekor kebutuhan pakan secara terus-menerus<span style="mso-spacerun:yes"> </span>maka kotoran tidak berbau dan cepat kering, secara otomatis gas-gas yang merugikan itu bisa ditekan kadarnya, sehingga kandang akan menjadi bersih dan sehat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">SYARAT POKOK<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Syarat pokok beternak ayam petelur adalah ketersediaam pakan dan pemeliharaan kandang, selain ketersediaan DOC dankandang<span style="mso-spacerun:yes"> </span>itu sendiri.Pemakian Assa Bio Plus bisa memberi nilai tambah karena konversi pakan bias ditekan 5- 10%.Dengan kandungannya yang merupakan mikroba pengurai (Lignoletic,protelitic,lipolitic, cellulitic,amilolitic dan nitrogen fiksasi non symbiotic).Assa Bio Plus mampu menguraikan makanan secara <span style="mso-spacerun:yes"> </span>sempurna.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Sehingga 95 % sari-sari makan bisa diserap oleh tubuh ayam.Hasilnya dengan memberi ransum standart ( 120 gr) pada ayam produksi.Kebutuhan unsure-unsur makanan (protein,vitamin, mineral, dsb) akan naik 5- 10% atau setara jika kita menaikkan 6-12 gr ransum per ekor.Hanya dengan menambahkan Assa Bio Plus<span style="mso-spacerun:yes"> </span>0,25 gr – 0,50 gr per 120 gr ransum ayam produksi, sebab semua sari-sari makanan (protein,vitamin,mineral dsb) akan naik 5-10% setara jika menaikkan 6- 12 gr ransum pakan per ekor,karena dengan Assa Bio Plus sari-sari makanan terproses dan mampu terserap oleh tubuh ayam . Hal ini bias dilihat dari feces ayam, kotoran yang tidak berbau<span style="mso-spacerun:yes"> </span>dan cenderung cepat kering disbanding dengan feces ayam yang tidak memakai Assa Bio Plus. Sedangkan data yang nyata pada penekanan konversi pakan .Setelah 2 -3 bulan pemakaian telur yang dihasilkan akan mengalami penmbahan berat setara besarnya penekanan terhadap konversi ransum itu sendiri. Pembiayaan pemeliharaan kandang bias dilihat dari aspek positif pemakaian Assa Bio Plus secara terus-menerus, jika kotoran kering secara otomatis tidak akan mengundang lalat dan siklus perkembangbiakan cacing pun bisa ditekan,sehingga biaya-biaya kerugian yang ditimbulkan tidak perlu terjadi.Manfaat secara ekonomis yang lain feces yang tidak berbau sangat laku untuk dijual karena termasuk jenis kotoran yang berkualitas dan mudah untuk diambil dari kandang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">VAKSINASI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Terbentuknya system kekebalan tubuh ayam terhadap penyakit sangat tergantung pada program vaksinasi dan program revaks (vaksin ulang).Keberhasilan program vaksinasi dan revaks juga sangat ditentukan oleh kesehatan ayam dan kebersihan kandang .Hal ini juga tidak bias lepas dari keberhasilan dalam pemeliharaan kandang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Assa Bio Plus memberikan peranan penting melalui fungsi sederhananya yang membuat kotoran-kotoran kering dan tidak berbau.Berawal dari pengendalian kotoran inilah semua kerugian-kerugian yang ditimbulkan bisa dihindari.Pemakaian sejak awal (DOC datang) akan sangat membantu bagi keberhasilan program vaksinasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">DOSIS<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;line-height:150%;mso-list:l2 level1 lfo2"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family: Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">2,5 Kg Assa Bio Plus dicampur 1 ton pakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;line-height:150%;mso-list:l2 level1 lfo2"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family: Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">1 Kg Assa Bio Plus dicampur 400 Kg pakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">HARGA : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family: Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Kemasan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Kiloan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>(Kg) harga<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Rp 12.500,- /Kg.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family: Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Kemasan Zak (25 Kg) harga Rp 275.000,- /Zak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family: Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Kemasan Cair (Botol) harga Rp 15.500/Botol<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo3"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Terkait dengan Produk Assa Bio Plus, Klik <a href="http://trunojoyo-fishery.blogspot.com">disini</a></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size:12.0pt"><o:p> </o:p></span></p>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-40323593587286305512011-01-09T01:54:00.000-08:002011-01-09T02:03:42.714-08:00PRODUK – PRODUK FEED SUPLEMEN DAN PROBIOTIK + HERBAL UNTUK SEMUA JENIS PETERNAKAN DAN PERIKANAN BUDI DAYA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiNQOKwJ7VpHOh6tfvSplx5Jsn2XLxh80l18pXOTSk_0M_y5kajde6uPslt-HR8hnpElJ2bwnVgJyp6Akh7AmeVoAorABkSyWDNccDEKAIBLAzVsTSYZy3KR0Mxb0xmVbyBKIXdCSKexM/s1600/ikan+gurameh.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 149px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiNQOKwJ7VpHOh6tfvSplx5Jsn2XLxh80l18pXOTSk_0M_y5kajde6uPslt-HR8hnpElJ2bwnVgJyp6Akh7AmeVoAorABkSyWDNccDEKAIBLAzVsTSYZy3KR0Mxb0xmVbyBKIXdCSKexM/s200/ikan+gurameh.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5560124678172852114" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7GvU0zX5X6nWJ8f5k8ZNeLrfyAFX865cLVOSijWP1ffj8oxPnIXSBYUb2FEG1E345osSH-BG-VNNhKYj1sE8RkUFJvCQRMhgJocj4G0JlETe6-M3UJww1k7O6rjb_u8xqfulpWc5Ym9M/s1600/sapi+perah.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 151px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7GvU0zX5X6nWJ8f5k8ZNeLrfyAFX865cLVOSijWP1ffj8oxPnIXSBYUb2FEG1E345osSH-BG-VNNhKYj1sE8RkUFJvCQRMhgJocj4G0JlETe6-M3UJww1k7O6rjb_u8xqfulpWc5Ym9M/s200/sapi+perah.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5560124415307464258" /></a><br /><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Assa Bio Plus untuk Ayam, manfaat nya :</span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menghilangkan bau kotoran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Mengatur keasaman dalam sistem pencernaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menyerap logam-logam berat dan gas-gas beracun serta senyawa toksin lainnya yang berbahaya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Dengan sifat urainya yang luar biasa, sehingga daya cerna lebih sempurna.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">5.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menekan konversi pakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">6.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Meningkatkan produksi telur dan memperpanjang masa produksi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">7.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Mencegah flu burung karena terbentuknya antibodi yang sangat kuat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Dosis pemakaian : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black"><br />2,5 Kg Assa Bio plus dicampur 1 ton pakan.</span><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l4 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;color:black"><span style="mso-list:Ignore">·</span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";color:black">1 Kg Assa Bio plus dicampur 400 Kg pakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Assa Bio Plus untuk Sapi, manfaatnya :</span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l6 level1 lfo3; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menghilangkan bau kotoran.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l6 level1 lfo3; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Mencegah timbulnya penyakit.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l6 level1 lfo3; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Peningkatan kwalitas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l6 level1 lfo3; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menekan konversi pakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l6 level1 lfo3; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">5.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Meningkatkan berat badan dan soliditas daging.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l6 level1 lfo3; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">6.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Pengurangan bakteri pathogen sehingga lebih memperpanjang usia produktif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Dosis pemakian :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">1 Kg Assa Bio plus dicampur dengan 200 Kg concentrat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Pencampuran bisa dilakukan dalam keadaan basah maupun kering.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:black">Assa Bio Plus untuk Ikan, manfaatnya :</span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo4; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Mempercepat pertumbuhan ikan.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo4; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menyuburkan Plankton dan Zooplankton (makanan alami ikan )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo4; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menyembuhkan jamur pada ikan yang disebabkan oleh kotoran ikan dan air hujan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo4; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menetralkan PH air.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo4; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">5.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menekan konversi pakan ikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo4; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">6.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menurunkan angka kematian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black"> Dosis pemakaian :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l1 level1 lfo5; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;color:black"><span style="mso-list:Ignore">·</span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";color:black"> 1 Kg AssaBio plus unuk 6 - 100 m2 , kolam ditabur merata.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l1 level1 lfo5; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;color:black"><span style="mso-list:Ignore">·</span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";color:black">1 Kg AssaBio plus dicampur dengan 200 Kg pakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:black">Assa Premix plus, manfaatnya :<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l2 level1 lfo6; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Mempertinggi produksi telur.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l2 level1 lfo6; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Memperbaiki kwalitas telur ,Cangkang akan lebih tebel.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l2 level1 lfo6; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Mencegah segala penyakit,seperti kekurangankalsium, lumpuh , tulang bengkak dll.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l2 level1 lfo6; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:black"><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Menekan konversi pakan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black"> Dosis Pemakaian:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:49.65pt;text-indent:-18.0pt;line-height:normal;mso-list:l5 level1 lfo7; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;color:black"><span style="mso-list:Ignore">·</span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";color:black">1 Kg Assa Premix dicampur dengan 300 kg pakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:black">Ulung Koeshendratmoko.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">HP :085647310823<br /></span></b><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black"> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--></span></p>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-75079841234129961012010-05-13T09:01:00.000-07:002010-05-13T09:01:13.302-07:00Konsultan Kewirausahaan dan Bisnis UMKM: KUNJUNGAN BISNIS (ROAD SHOW)<a href="http://koesconsultant.blogspot.com/2010/05/kunjungan-bisnis-road-show.html">Konsultan Kewirausahaan dan Bisnis UMKM: KUNJUNGAN BISNIS (ROAD SHOW)</a>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-46855297061714076232010-05-13T08:36:00.000-07:002010-05-13T08:56:53.583-07:00KUNJUNGAN BISNIS (ROAD SHOW)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgorxzGQNcnD0mZMQWlj6JurnvILpdzap82QifMTjhDUtaPKg9OweELml0yCti3RoH4VzZX8j9uoMfxl8lcoWr32Ihi2zkVUGyKfa9McFs1hHHnyvyVmaO58wSqpes48mw-EJHTvDskyFE/s1600/Foto0021.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgorxzGQNcnD0mZMQWlj6JurnvILpdzap82QifMTjhDUtaPKg9OweELml0yCti3RoH4VzZX8j9uoMfxl8lcoWr32Ihi2zkVUGyKfa9McFs1hHHnyvyVmaO58wSqpes48mw-EJHTvDskyFE/s200/Foto0021.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470784009383337634" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgikcPoSO675OxbN-yrllDH6WSXUDF455B4wkU2AhJ5dI5sfyUxxpvIkd2SuYEHtkgFx2M1aevpf4yS86EyEfkeLR7tq7I9eZa9LobVz3HO2T_B3lVZfO-MA4DBV3St2yNoLj4KYQ2Ydro/s1600/Foto0011.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgikcPoSO675OxbN-yrllDH6WSXUDF455B4wkU2AhJ5dI5sfyUxxpvIkd2SuYEHtkgFx2M1aevpf4yS86EyEfkeLR7tq7I9eZa9LobVz3HO2T_B3lVZfO-MA4DBV3St2yNoLj4KYQ2Ydro/s200/Foto0011.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470783636961398962" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:arial;">Pada hari Rabu tanggal 12 Mei 2010 ,Bank Indonesia Solo, Bappeda Kota Surakarta, Perbankan Kota Solo dan Asosiasi Konsultan Keuangan Mitra Bank melakukan kegiatan kunjungan Bisnis.Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong fungsi intermediasi perbankan ke sektor riil UMKM, dan menggalang kedekatan antara petugas perbankan dan Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) maupun antara perbankan dan KKMB dengan stakeholder.<br />Sentra UMKM yang menjadi tujuan kunjungan antara lain adalah : klaster usaha kerajinan sangkar burung, sentra usaha kerajinan recycle paper, dan klaster batik Laweyan.<br />Dalam kata sabutannya Bapak Suryono Deputi Pemimpin Kantor Bank Indonesia Solo mengatakan bahwa perbankan dan dunia usaha adalah merupakan simbiosis mutualisme , saling membutuhkan dan saling memberikan manfaat untuk itu perlu ada mediasi guna menjadi fasilitator untuk mengurangi kesenjangan, maka peran KKMB sangat dibutuhkan lebih lanjut dikatakannya bahwa peran KKMB tidak hanya sebagai penghubung perbankan dengan UMKM saja lebih dari itu KKMB mempunyai peran yang sangat strategis untuk mengembangkan UMKM dalam artian yang lebih luas.<br /></span></div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-3264621358410946672009-12-26T00:04:00.000-08:002009-12-26T23:41:30.380-08:00ETIKA BISNIS<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiidUxesgfIrnJIvVjNfZHKTFTX1lWD0gUDNzVm77bJvZt8n-mhexhntj2n02tMnCzYUmRQXZCXjBGb4vloCXzQy9jJa0PrBRcp8p4EUDf_f1n_D56ciaB9W77cy2j-p9WiQ6-QOM7kDZk/s1600-h/Selena_Gomez_by_starorange06.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 132px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiidUxesgfIrnJIvVjNfZHKTFTX1lWD0gUDNzVm77bJvZt8n-mhexhntj2n02tMnCzYUmRQXZCXjBGb4vloCXzQy9jJa0PrBRcp8p4EUDf_f1n_D56ciaB9W77cy2j-p9WiQ6-QOM7kDZk/s200/Selena_Gomez_by_starorange06.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5419811776589005218" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-family:arial;">"Ethical is what my feeling tell me is right"<br /></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:arial;"></span>Jika mengacu pada pendapat Baumhart di atas, perilaku etik itu tidak mempunyai standart yang jelas, tergantung tiap individu.Hal inilah yang membuat orang merasa berperilaku etik karena sudah sesuai dengan feelingmereka (kebenaran pribadi) padahal menurut kebenaran umum ini tidak atau kurang bisa .<br />Pandangan lain mengenai konsep etika bisnis yaitu konsep right and justice .Menurut Clarence Walton, etika melibatkan analisa kritis mengenai tindakan manusia untuk menentukan suatu nilai "benar" dan "salah" dari segi kebenaran dan keadilan.Dalam kehidupan bermasyarakat sudah jelas bahwa mencuri itu tindakan yang tidak baiksecara etika dan moral, tetapi apabila skope kejadiannya dipersempit seringkali kita mengabaikan norma-norma yang ada seperti menganggap wajar jika seseorang mengambil kertas, pensil dan hal-hal kecil dari tempat kerja.<br />Etika dan nilai berhubungan erat.Nilai adalah sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakekatnya, disini diklasifikasikan menjadi :<br /><ol><li>Nilai Hayati, adalah nilai suatu manusia sebagai subyek vital biologis, misal nilai air, udara.</li><li>Nilai Kenikmatan, adalah nilai untuk manusia sebagai subyek vital sensitive, misal rasa enak.</li><li>Nilai Keindahan, adalah nilai untuk manusia sebagai subyek indra jiwa, misal keindahan.</li><li>Nilai Etik/moral/susila, adalah nilai untuk manusia sebagai pribadi utuh, misal kejujuran.</li></ol>Nilai-Nilai etik apabila dilaksanakan akan menyempurnakan hakekat manusia seutuhnya , sedangkan nilai-nilai lain hanya menyempurnakan aspek-aspek tertentu saja dari hakekat manusia.<br />Suatu nilai akan membentuk suatu etika. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami bahwa banyaknya perbedaan bentuk nilai akan mempengaruhi manajer-manajer.Nilai-nilai manajer dengan mempertimbangkan pengaruh-pengaruh ekonomiyang akan membentuknya atau mempengaruhi seorang manajer yang datangnya dari luar atau dalamorganisasi.George Stainer mengemukakan setiap profesional adalah pusat dari sebuah jaringan nilai dan dari nilai-nilai yang mempengaruhi orang-orang bisnis, ada lima tempat penyimpanan , yaitu :<br /><ol><li>Agama, adalah sumber dasar moral bagi masyarakat dimana di dalam agama diajarkan tentang kejujuran,konsep keadilan dan martabat-martabat individu.</li><li>Philosophy, Beragam sistem philosophy sangat mempengaruhi nilai-nilai dari para manajer.</li><li>Budaya, yang merupakan perpaduan secara luas dari norma-norma sosial dan nilai-nilai yang berasal dari kehidupan sehari hari juga mempunyai pengaruh pada pikiran manajer.</li><li>Perangkat hukum,Hukum bias dikatakan mewakili etika minimum dari pelaku tetapi tidak mencakup seluruh standar etika dari pelaku dan hukum mewakili penyusunan apa yang masyarakat pertimbangkan sebagai baik dan salah.</li><li>Nilai-nilai profesional, timbul dari organisasi-organisasi profesional dan masyarakat yang mewakili beragam jabatan dan posisi.</li></ol>Ketika banyak hujatan bahwa pelaku bisnis sekarang ini (dahulu juga) tidak ada atau sedikit yang masih mempertimbangkan etika dalam berbisnis, semua saling tuding dan saling mengakui bahwa dirinyalah yang paling beretika . Ke lima hal tersebut diatas rasanya sudah didapatkan, kecuali hukum yang belum banyak menyentuh faktor etika dalam berbisnis.<br />Ada sebuah riset yang menemukan bahwa ada hierarki dari penggambaran nilai-nilai pribadi dan gaya hidup, yang dididentifikasi sebagai berikut :<br /><ol><li>Reaktif</li><li>Tribalistik</li><li>Egosentris</li><li>Conforming</li><li>Manipulatif</li><li>Sosiosentris</li><li>Eksistensi</li></ol>Dari uraian diatas, sebenarnya etika bisnis adalah studi khusus mengenai moral yang benar dan salah, terutama standar moral yang diterapkan untuk kebijaksanaan bisnis, lembaga dan perilaku yang berhubungan dengan Stakeholders, misalnya tentang :<br /><ol><li>Bisnis dan masyarakat.</li><li>Kontrak karya dan pengupahan</li><li>Konflik kepentingan</li><li>Bisnis dan konsumen</li><li>Pengendalian polusi</li><li>Kebijaksanaan sosial perusahaan</li><li>Bisnis dan pemerintah</li></ol>Oleh karena itu dalam melaksanakan bisnis kita tidak hanya mengharapkan profit, namun etika dalamberbisnis kita harus perhatikan dan laksanakan agar bisnis tetap langgeng.<br /><br />Notes : Bacaan terkait klik <a href="http://abiyogapradipta.blogspot.com/">disini</a><br /></div></div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-50623390204186873582009-12-25T23:33:00.000-08:002009-12-25T23:33:39.423-08:00Konsultan Kewirausahaan dan Bisnis UMKM: ETIKET DAN PENAMPILAN<a href="http://koesconsultant.blogspot.com/2009/12/etiket-dan-penampilan.html">DuniaPustaka.Com</a><br />CARI ILMU ONLINE BORNEOkoes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-24695737683617304622009-12-25T19:37:00.000-08:002009-12-25T23:37:38.875-08:00ETIKET DAN PENAMPILAN<div style="text-align: justify;"><span style="font-family:arial;"><span style="font-family:arial;"><span style="font-weight: bold;">ETIKA </span>, sama artinya dengan Moral, yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.<br /><span style="font-weight: bold;">ETIKET</span>, berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Artinya, pedoman atau norma tertentu yang mengatur bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan.<br />Dasar-Dasar Etiket :<br /></span></span><ul><li>Sopan,ramah kepada siapa saja.</li><li>Memberi perhatian kepada orang lain.</li><li>Ingin membantu.</li><li>Memiliki rasa toleransi.</li><li>Dapat mengusai diri.</li><li>Mengendalikan emosi dalam setiap situasi</li></ul>Secara singkat "selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain" (Always wants to please somebody)<br />Manfaat Etiket dalam kehidupan manusia :<br /><ol><li>Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang lain.</li><li>Kemudahan dalam berhubungan baik dengan orang lain.</li><li>Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.</li><li>Dapat memelihara suasana pada diri sendiri dalam setiap situasi.</li><li>Dapat memelihara suasana yang baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, antar teman.</li></ol>Dasar dari peraturan etiket adalah adat-istiadat/tradisi dari daerah atau negara tertentu yang kadang-kadang berbeda dan bertentangan , seperti : cara bersalaman, cara menatap mata sewaktu berjabat tangan, waktu memberi sambutan, waktu menerima sesuatu, dll.<br /><span style="font-weight: bold;">PENAMPILAN</span><br />Penampilan merupakan bentuk pernyataan diri.Bagaimana kita memandang dan memperlakukan diri sendiri akan tercermin ketika orang lain menilai kita.Penampilan yang baik pasti akan memancarkan gekombang sukses yang timbal balik.<br />Penampilan dapat bebentuk verbal, apabila ditampilkan dalam bentuk suara dan dapat berbentuk non verbal melalui ujud diri dan sosok individu secara lahiriah.<br />Usaha pertama dalam mengubah "penampilan"anda :<br /><ol><li>Sikap , meliputi : cara berdiri, cara berjalan, cara duduk, cara berbicara, cara gerak tangan.Mengenai hal sikap penting sekali, karena dapat memberi kesan, seperti misalnya:bersahabat,sombong, malu, rendah hati, kekanak-kanakan,berwibawa, malas, sopan dll.</li><li>Ekspresi muka dengan disertai pandangan mata dan sikap kepala.</li><li>Kesehatan, meliputi :makan dan tidur secara teratur, jangan terlalu tegang atau lelah,olah raga atau senam menurut kekuatan masing-masing, pandangan hidup dan optimis.</li><li>Kebersihan dan kerapihan, meliputi : Badan , kuku dan sepatu</li></ol>NOTES:<br />Bacaan terkait silahkan Klik <a href="http://DuniaPustaka.Com">disini</a><br /> <br /> <br /></div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-17042127613295264052009-09-24T05:30:00.000-07:002009-09-24T06:12:23.185-07:00POTENSI BISNIS DI INTERNET<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_WwC117_lzlw/SrtnV4H7STI/AAAAAAAAAGY/ocSIAwUntS8/s1600-h/Buku-buku.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_WwC117_lzlw/SrtnV4H7STI/AAAAAAAAAGY/ocSIAwUntS8/s200/Buku-buku.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385011404992104754" border="0" /></a>
<br /><link href="../default.css" type="text/css" rel="stylesheet"><p align="center"><strong>POTENSI BISNIS DI INTERNET</strong></p> <p align="left">
<br /></p> <p> </p> <p align="center">Perkembangan teknologi yang semakin cepat memungkinkan munculnya cara-cara orang untuk melakukan kegiatan bisnis dengan menggunakan teknologi ini yaitu teknologi internet.Bila dibandingkan dengan cara-cara konvensiaonal ternyata internet menawarkan keuntungan yang luar biasa , seorang mahasiswa yang memiliki website bisa mempunyai kekayaan sampai 13 juta $ hanya dalam waktu 3 tahun saja,lihat saja situs <a href="http://www.facebook.com/">www.facebook.com</a> yang dimiliki oleh seorang mahasiswa , apalagi raksasa search engine terbesar didunia google yang kekayaannya bisa melebihi kekayaan sebuah negara.</p> <p>Keuntungan-Keuntungan menjalankan Bisnis di Internet :</p> <ol><li><span style="color:#ff0000;">Target Pasar yang Besar</span></li></ol> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p><span style="color:#ff0000;">Berbisnis di dunia maya sangat menguntungkan untuk semua orang karena mempunyai pasar yang tidak mengenal batas Negara dan budaya, target pasar nya adalah dunia, yang dibatasi oleh waktu dan jarak, yang penting bisa bisa terkoneksi dng internet itu Pasar yang luar biasa.Jumlah yang terkoneksi dengan internet semakin hari semakin besar, diperkirakan 5 tahun kedepan hampir semua orang akan terkoneksi ke internet, di Indonesia pertumbuhan pengguna internet mengalami pertumbuhan 600% pertahunya, pertumbuhan pangsa pasar yang luar biasa besarnya.</span></p></blockquote> <p style="margin-right: 0px;"><span style="color:#ff0000;"> 2. Fleksibilitas yang tinggi</span></p> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p style="margin-right: 0px;"><span style="color:#ff0000;">Melakukan kegiatan bisnis dengan internet mempunyai dimensi ruang dan waktu yang tidak terbatas , walaupun Anda tidur uang tetap mengalir ke kantong anda, bisa bekerja kapan saja yang kita mau, pasar kita tidak pernah tutup,ibarat toko yang buka 24 jam penuh dan pengunjung anda juga 24 jam penuh tidak pernah berhenti.</span></p></blockquote> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;"><span style="color:#ff0000;"> 3. Tidak perlu Modal Besar</span></p> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;"><span style="color:#ff0000;">Kebanyakan bisnis memerlukan modal yang besar, dan rata-rata orang kalau mau memulai bisnis pasti yang dikeluhkan pertama kali adalah modal.Internet menawarkan bisnis yang tidak memerlukan modal , kalaupun pakai modal relatif modalnya tidak terlalu besar.Bahkan kalau kita tidak punya produk untuk dijual internet pun menyediakan pruduk untuk Anda ,dan yang perlu diingat potensi pendapatannya juga tidak kalah dengan model bisnis secara konvensional, bahkan dibanyak kasus bisa mengalahkan bisnis konvensional.</span></p></blockquote> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;">Model-model bisnis apa saja yang ditawarkan oleh bisnis melalui internet , secara umum ada 4 model bisnis :</p> <ol><li dir="ltr" style="margin-right: 0px;">Bisnis Affiliate</li></ol> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p style="margin-right: 0px;">Dalam bisnis ini kita menjual produk orang lain, bisnis ini sangat cocok untuk anda yang tidak mempunyai produk yang ingin dijual.Merupakan model bisnis yang modalnya nol, dari penjualan yang dihasilkan bisa mendapatkan komisi yang besarnya berkisar antara 4% s/d 60% dari harga produk tersebut, tentunya jika produk tersebut ada yang membelinya/memakainya.Produk yang dijual mulai e-book, software program sampai perhisan, beberapa situs yang terkenal dengan program ini misalnya seperti amazon dan clikbank untuk yang internasional, untuk yang lokal misalnya suryapromo dimana menjual software pasang iklan secara simultan ke pemasang iklan gratis di internet yang alamatn situsnya </p> <p style="margin-right: 0px;"><a title="PASANG IKLAN PRODUK DI INTERNET" href="http://www.suryapromo.com/barokah_hidayah" target="_blank">http://www.suryapromo.com/barokah_hidayah</a> </p> <p style="margin-right: 0px;">Kuncinya adalah ikuti program affiliate yang situsnya sudah mempunyai reputasi dan pengunjung yang ramai, karena disanalah uang berada.</p></blockquote> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> 2. Bisnis Reseler</p> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;">Model ini hampir sama dengan model bisnis affiliate, hanya saja pada model ini mengharuskan agar kita bisa menjual sebuah atau lebih produk dari situs tersebut, maka kita harus bergabung terlebih dahulu dengan perusahaan situs tersebut, biasanya dengan membeli produk mereka. Rata-rata mereka menawarkan komisi 20% sampai 50%. Salah satu situs lokal yang menawarkan bisnis ini adalah <a href="http://www.online-bisnis.com/">www.online-bisnis.com</a><a href="http://www.online-bisnis.com/"> </a>dari produk yang ditawarkan komisi yang didapat 50%, dan ada lagi salah satu situs yang menawarkan Software "Mesin Uang " alamat situsnya <a title="SOFTWARE MESIN UANG" href="http://www.barokahbisnis.net/" target="_blank">http://www.barokahbisnis.net/ </a> , bisa dijadikan salah satu pertimbangan untuk Anda mengikutinya.</p></blockquote> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> 3. Menjual Produk Sendiri</p> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;">Apabila anda mempunyai keahlian atau mempunyai produk yang unik, Anda bisa menawarkannya melalui internet, bentuknya bisa dengan buku elektronik (e-book) atau dalam bentuk alat.</p></blockquote> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> 4. Publisher</p> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;">Model bisnis ini dengan membuat sebuah situs/blog yang berisi informasi yang unik dan orang membutuhkan, anda bisa mendaftar Blog / situs Anda ke beberap perusahaan Advertising online, salah satunya google dan ada yang lain yaitu Auction ads, Bidvertiser dll. Sistemnya Anda menaruhkan link iklannya ke situs /Blog Anda, kalau ada orang yang berkunjung ke situs Anda dan mereka meng klik link iklan tadi maka anda akan mendapatkan uang dari proses tadi.</p></blockquote> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;">Kalau anda sudah mengetahui prinsip dan model-model bisnis di internet, anda juga perlu mengetahui bagaimana sikap yang benar jika ingin terjun dalam bisnis internet.Tanpa sikap yang benar Anda tidak dapat merasakan bisnis online ini.Dalam menjalankan bisnis apakah itu di internet /online maupun di offline diperlukan sikap dan perilaku yang baik agar supaya bisnisnya berkembang dengan cepat, sikap dan perilaku yang bagaimana agar sukses dalam berbisnis di internet? Mind Set itu adalah sebagai berikut :</p> <ol><li dir="ltr" style="margin-right: 0px;">Profesional</li></ol> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p style="margin-right: 0px;">Dalam memperlakukan bisnis online ini sama dengan bisnis offline , bahwa ini sebuah perusahaan yang besar dan perlu dikelola secara profesional , gunakan sistem dan kaidah Manajemen Bisnis Profesional.</p></blockquote> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> 2. Fokus</p> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> Banyak yang gagal dalm melakukan bisnis karena mereka tidak fokus , pilih salah satu model bisnis online jika sudah berhasil baru mencoba model bisnis yang lainnya.</p></blockquote> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> 3. Jujur</p> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;">Jangan sekali-kali berbuat curang, karena sekali berbuat curang maka bisnis anda di internet akan tidak lama, karena bisnis online saling terhubung satu sama lainnya.Kejujuran adalah modal yang utama diatas modal lainnya.</p></blockquote> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> 4. Pantang Menyerah</p> <blockquote dir="ltr" style="margin-right: 0px;"> <p dir="ltr" style="margin-right: 0px;">Dalam bisnis online walaupun kelihatannya mudah , bukan berarti semuanya akan berjalan lancar tanpa hambatan.Apabila muncul hambatan gagal misalnya atau kesulitan lainnya jangan langsung menyerah , cari mentor yang bisa membantu anda karena pada saat Anda menyerah, maka selesailah cita-cita anda untuk menjadi orang kaya.</p></blockquote> <p> </p>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-57883850151174799812009-09-23T21:33:00.000-07:002009-09-23T21:33:00.289-07:00Konsultan Kewirausahaan dan Bisnis UMKM<a href="http://koesconsultant.blogspot.com/2009/01/temu-bisnis-industri-bebek-oleh-ulung.html#links">Konsultan Kewirausahaan dan Bisnis UMKM</a>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-45797480133804032152009-09-08T20:00:00.000-07:002009-09-08T20:00:17.096-07:00koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-59103039894212133432009-01-29T06:52:00.000-08:002009-01-29T06:57:46.084-08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-jBVrKtkDwQZXUBZug3CaVOyD7ipoWQV9KL8GEjGjVUtTKgY6TAokhha3kBQvzCzDZI7feItBJAADezLExeUansinOP8F0hyphenhyphenrBVd3zGxaMNWCkwmMqJZoqkJiC68yH3R7LU0vkStS-8Q/s1600-h/IDdL3112big.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5296729955754878754" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 160px; CURSOR: hand; HEIGHT: 200px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-jBVrKtkDwQZXUBZug3CaVOyD7ipoWQV9KL8GEjGjVUtTKgY6TAokhha3kBQvzCzDZI7feItBJAADezLExeUansinOP8F0hyphenhyphenrBVd3zGxaMNWCkwmMqJZoqkJiC68yH3R7LU0vkStS-8Q/s200/IDdL3112big.jpg" border="0" /></a><br /><div><b>TEMU BISNIS INDUSTRI "BEBEK"<br />Oleh : Ulung Koeshendratmoko<br /></b><br /><br /><div align="justify">Pada hari rabu tgl 28 Januari 2009 bertempat di ruang sidang Bank Indonesia ada pertemuan penting , yaitu temu bisnis tentang industri "bebek".Pertemuan itu difasilitasi oleh Kantor Bank Indonesia Solo yang dihadiri oleh para petani bebek se Solo Raya, para pimpinan Bank Umum dan Perbalindo Solo Raya dan juga Ass KKMB kota Solo. Pada presentasi yang disampaikan oleh Bapak Nurdiana dari PT.Tanjung Agroindustri Indonesia perlunya merubah Mind Set para peternak "bebek" ini karena kalau hanya menjual "bebek" dalam keadaan "hidup" maka peternak itu akan selalu berteriak bahwa mereka rugi.Menurut President Director PT.Tanjung Agroindustri Indonesia ini bahwa perlu dibentuk satu kelompok industri (atau lebih tepatnya Koperasi) sehingga disitu bisa terciptanya suatu industri dari hulu sampai hilir, karena dari peternak ini akan muncul unit-unit bisnis yang akan memunculkan peluang bisnis baru, dan yang lebih penting lagi pak Nur ini siap memberikan pelatihan dan trik-trik bagaimana dari seekor "bebek" ini bisa jadi "diut" dan untung. Disampaikan juga bahwa wadah ini nanti perlu pendamping-pendamping dari para lulusan Perguruan Tinggi yang masih "fresh" untuk mau dijadikan "konsultan " di bidang Agroindustri.<br />Suatu peluang usaha telah muncul dan akan muncul juga peluang kerja baru bagi siapapun yang mau bekerja keras , kebutuhan "bebek" secara nasional masih kurang dengan pasokan yang ada sekarang ."Bebek" perlu diolah lebih "kreatif" dan Inovatif sehingga akan memberikan nilai tambah .Nilai tambah inilah yang dijual, nilai tambah inilah yang akan menjadi peluang bisnis baru pada sektor industri "bebek".<br />Bagi yang tertarik dengan peluang bisnis "bebek" bisa menghubungi kami melalui e-mail maupun Blog kami .</div></div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-30109199783099910102009-01-20T04:58:00.000-08:002009-01-20T05:03:05.219-08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLMD_2FF22yJxAMOGMBa3AoIJCK7e79nEpofO5zgjhXGBZ5aIEetoKOwQuCZTyZnXP_3GKG12PVUAZYE3uV1_vHzJZWAmFfNlxEmMq-sK_e-R5SmSkZtK4QMazSmB9GIzBZ-oC9MUcWGY/s1600-h/bisnis+syariah.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293360630380120354" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 164px; CURSOR: hand; HEIGHT: 200px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLMD_2FF22yJxAMOGMBa3AoIJCK7e79nEpofO5zgjhXGBZ5aIEetoKOwQuCZTyZnXP_3GKG12PVUAZYE3uV1_vHzJZWAmFfNlxEmMq-sK_e-R5SmSkZtK4QMazSmB9GIzBZ-oC9MUcWGY/s200/bisnis+syariah.jpg" border="0" /></a><br /><div align="center"><span style="font-size:100%;color:#000000;">BISNIS UKM BERBASIS SYARIAH<br />Oleh :Ulung Koeshendratmoko</span></div><br /><br /><br /><div align="justify"><span style="color:#000000;">Usaha Kecil Menengah (UKM ),usaha mikro,usaha pemula bertebaran diseluruh Indonesia dengan perkiraan jumlahnya sekitar 40 juta unit.Keberadaan mereka harus kita akui sebagai salah satupenopang ekonomi Indonesia yang belum beranjak maju,terutama pedesaan yang jauh dari sentuhan fasilitas-fasilitas yang layak untuk berkembangnya bisnis,seperti system telekomunikasi dan informasi ,sarana pendidikan,listrik,transportasi, pelabuhan , bank dan lain-lain.Tapi itu semua adalah sarana fisik yang tidak kalah pentingnya adalah system yang mengatur keberadaan system bisnis UKM .Bisnis adalah kegiatan transaksi yang saling membutuhkan dan menguntungan , jadi bisnis rohnya adalah transaksi.<span style="color:#000000;">Dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi, dunia Islam mempunyai sistemperekonomian yang berbasiskan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Syariah yang bersumberdari Al Quran dan Al Hadits serta dilengkapi dengan Al Ijma dan Al Qiyas. Sistemperekonomian Islam, saat ini lebih dikenal dengan istilah Sistem Ekonomi Syariah.Al Quran mengatur kegiatan bisnis bagi orang-perorang dan kegiatan ekonomi secaramakro bagi seluruh umat di dunia <span style="color:#000000;">tidak terkecuali bisnis UKM <span style="color:#000000;">secara eksplisit dengan banyaknya instruksi yangsangat detail tentang hal yang dibolehkan dan tidak dibolehkan dalam menjalankanpraktek-praktek sosial-ekonomi. Para ahli yang meneliti tentang hal-hal yang adadalam Al Quran mengakui bahwa praktek perundang-undangan Al Quran selalu berhubungandengan transaksi. Hal ini, menandakan bahwa betapa aktivitas ekonomi itu sangatpenting menurut Al Quran.Ekonomi Syariah menganut faham Ekonomi Keseimbangan, sesuai dengan pandangan Islam,yakni bahwa hak individu dan masyarakat diletakkan dalam neraca keseimbangan yangadil tentang dunia dan akhirat, jiwa dan raga, akal dan hati, perumpamaan dankenyataan, iman dan kekuasaan. Ekonomi Keseimbangan merupakan faham ekonomi yangmoderat tidak menzalimi masyarakat, khususnya kaum lemah<span style="color:#000000;"> (kita tahu bahwa pelaku bisnisUKM paling banyak adalah kaum lemah atau bermodalkan tekad dan kemauan saja dan hanya sedikit bermodalkan uang )<span style="color:#000000;"> sebagaimana yang terjadipada masyarakat kapitalis. Di samping itu, Islam juga tidak menzalimi hak individusebagaimana yang dilakukan oleh kaum sosialis, tetapi Islam mengakui hak individudan masyarakat.<span style="color:#da00;">Mengembangkan bisnis UKM adalah merupakan keharusan karena bisnis UKM adalah bisnis berbasis kerakyatan ,yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mengembangkan bisnis UKM yang berbasis keseimbangan? Kenepa mesti berbasis keseimbangan menurut pandangan Dr Muhammad Yunus (peraih hadiah nobel 2006 asal Bangladesh) bahwa system ekonomi kapitalistidak akan menyelematkan manusia dari ancaman kemiskinan,system kapitalis tidak bisa diharapkan untuk menciptakan dunia yang makmur karena system kapitalis menganut system Profit Maximazing business (PMB).Dalam system ini manusia menjadi money machine (mesin uang).Dalam system kapitalis tujuan bisnis adalah mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tidak peduli walaupun mengorbankan naluri atau harkat manusia.Sistem kapitalis dianggap sudah gagal dalam rangka membawa manusia dalam tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang ada adalah kemelaratan dan kesengsaraan dimana-mana ( The United Nations Human Development Report menyajikan data bahwa jumlah orang miskin yang hidupnya kurang dari US$ 1 sehari meningkat dari 1.197 milyar jiwa pada tahun 1987 menjadi 1.214 milyar jiwa pada tahun 1997 (20% dari penduduk dunia),terjadi kesenjangan pendapatan antara 1/5 penduduk dunia di Negara-negara kaya dengan 1/5 penduduk di Negara-negara termiskin meningkat 2 kali lipat ) Kegiatan bisnis UKM<span style="color:#000000;">sebagai bagian dari Sistem Ekonomi Syariah, dalammenjalankan bisnis dan usahanya juga tidak terlepas dari saringan Syariah. Olehkare<span style="color:#000000;">na itu, kegiatan bisnis UKM tidak akan mungkin melakukan <span style="color:#000000;">usaha-usaha yangdi dalamnya terkandung hal-hal yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatanbagi masyarakat luas, berkaitan dengan perbuatan mesum/ asusila, perjudian,peredaran narkoba, senjata illegal, serta proyek-proy<span style="color:#000000;">ek yang dapat merugikansyiar<span style="color:#000000;"> Islam. Untuk itu dalam struktur organisas<span style="color:#000000;">i Bisnis UKM<span style="color:#000000;">terdapat Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi produk dan operasionallembaga tersebut.Dalam operasio<span style="color:#000000;">nalnya, Bisnis UKM<span style="color:#000000;">berada dalam koridor-koridorprinsip-prinsip:1. Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai kontribusidan resiko masing-masing pihak;2. Kemitraan, yang ber<span style="color:#000000;">arti posisi masyarakat konsumen, dan produsen sejajar sebagai mitra bisnis yang salingmembutuhkan. <span style="color:#000000;">3. Transp<span style="color:#000000;">aransi, produsen dalam menetapkan harga berlandaskan pada nilai kewajaran dan kualitas yang ditawarkan adalah sesuai dengan janji dan harga yang ditetapkan.<span style="color:#000000;">4. Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan dalammasyarakat sesuai <span style="color:#000000;">dengan prinsip Islam sebagai <span style="color:#000000;">rahmatan lil alamin<span style="color:#000000;"><br />Dalam kegiatan bisnis UKM tidak lepas dari sistem keuangan karena bagaimanapun antara pasar uang dan pasar riil saling terkait dan saling membutuhkan.(akan terjadi transaksi baik sebagai penabung maupun sebagai yang membutuhkan dana untuk mengembangkan bisnis UKM)Bisnis UKM yang bergerak dalam pembiayaan <span style="color:#000000;">dalam setiap transaksi<span style="color:#000000;"> kredit<span style="color:#000000;"> tidak mengenal bunga, baik dalammenghimpun tabungan investasi masyarakat ataupun dalam pembiayaan bagi dunia usahayang membutuhkannya. Menurut Dr. M. Umer Chapra , penghapusan bunga akanmenghilangkan sumber ketidakadilan antara penyedia dana dan pengusaha. Keuntungantotal pada modal akan dibagi di antara kedua pihak menurut keadilan. Pihak penyediadana tidak akan dijamin dengan laju keuntungan di depan meskipun bisnis itu ternyatatidak menguntungkan. Sistem bunga akan merugikan penghimpunan modal, baik suku bunga tersebut tinggimaupun rendah. Suku bunga yang tinggi akan <span style="color:#000000;">menghukum<span style="color:#000000;"> pengusaha sehingga akanmenghambat investasi dan formasi modal yang pada akhirnya akan menimbulkan penurunandalam produktivitas dan kesempatan kerja serta laju pertumbuhan yang rendah. Sukubun<span style="color:#000000;">ga yang rendah akan menghukum<span style="color:#000000;"> para penabung dan menimbulkan ketidakmerataanpendapatan dan kekayaan, karena suku bunga yang rendah akan mengurangi rasiotabungan kotor, merangsang pengeluaran konsumtif sehingga akan menimbulkan tekananinflasioner, serta mendorong investasi yang tidak produktif dan spekulatif yang padaakhirnya akan menciptakan kelangkaan modal dan menurunnya kualitas investasi.Ciri-ciri sebuah Lembaga Keuangan Syariah dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:1. Dalam menerima titipan dan investasi, Lembaga KeuanganSyariah harus sesuai denganfatwa Dewan Pengawas Syariah;2. Hubungan antara investor (penyimpan dana), pengguna dana, dan Lembaga KeuanganSyariah sebagai intermediary institution, berdasarkan kemitraan, bukan hubungandebitur-kreditur;3. Bisnis Lembaga Keuangan Syariah bukan hanya berdasarkan profit oriented, tetapijuga falah oriented, yakni kemakmuran di dunia dan kebahagiaan di akhirat;4. Konsep yang digunakan dalam transaksi Lembaga Syariah berdasarkan prinsipkemitraan bagi hasil, jual beli atau sewa menyewa guna transaksi komersial, danpinjam-meminjam (qardh/ kredit) guna transaksi sosial;5. Lembaga Keuangan Syariah hanya melakukan investasi yang halal dan tidakmenimbulkan kemudharatan serta tidak merugikan syiar Islam.Dalam membangun sebuah usaha, salah satu yang dibutuhkan adalah modal. Modal dalampengertian ekonomi syariah bukan hanya uang, tetapi meliputi materi baik berupa uangataupun materi lainnya, serta kemampuan dan kesempatan. Salah satu modal yangpentinga adalah sumber daya insani yang mempunyai kemampuan di bidangnya.Sumber Daya Insani (SDI) yang dibutuhkan oleh sebuah lembaga keuangan syariah,adalah seorang yang mempunyai kemampuan profesionalitas yang tinggi, karena kegiatanusaha lembaga keuangan secara umum merupakan usaha yang berlandaskan kepadakepercayaan masyarakat. Untuk SDI lembaga keuangan syariah, selain dituntut memilikikemampuan teknis perbankan juga dituntut untuk memahami ketentuan dan prinsipsyariah yang baik serta memilik akhlak dan moral yang Islami, yang dapat dijabarkandan diselaraskan dengan sifat-sif<span style="color:#000000;">at yang harus dipenuhi, yakni:-<span style="color:#000000;"> Siddiq, yakni bersikap jujur terhadap diri sendiri<span style="color:#000000;">, terhadap orang, dan Allah SWT<span style="color:#000000;">- Istiqomah, yakni bersikap teguh, sabar dan bijaksana;- Fathonah, yakni professional, disiplin, mentaati peraturan, bekerja keras, daninovatif;- Amanah, yakni penuh tanggungjawab dan saling menghormati dalam menjalankan tugasdan melayani mitra usaha;- Tabligh, yakni bersikap mendidik, membina, dan memotivasi pihak lain untukmeningkatkan fungsinya sebagai kalifah di muka bumi.Selain peningkatan kompetensi dan profesionalisme melalui pendidikan dan pelatihan,perlu juga diciptakan suasana yang mendukung di setiap lembaga keuangan syariah,tidak terbatas hanya pada lay out serta physical performance, melainkan juga nuansanon fisik yang melibatkan girah Islamiyah. Hal ini perlu dilakukan sebagaienvironmental enforcement, mengingat agar sumber daya yang telah belajar danmendapatkan pendidikan serta pelatihan yang baik, ketika masuk ke dalam pekerjaannyamenjadi sia-sia karena lingkungannya tidak mendukung.<br /><span style="color:#000000;">Referensi :<br />Dari berbagai sumber </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div></span></span></span></span></span></span><br /><div align="justify"><br /><div align="justify"></div></div></span></span></span>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-16004055382759765372009-01-12T20:17:00.000-08:002009-01-14T08:29:55.493-08:00<div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibLcEgTnI7rUTOlZj33wgm6xJ3J10i_nKjq30ecsQqj6NBr9bEC0RkdEHkJm6GYOcjmRAo7v8URfLDjwNUSO7Dfb9fzkK01TOUqBpZbBbF5ga7qiXgTMGIyglLeI41WPeCEGMbEGuOwEo/s1600-h/DSCN1310.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5290630221304347762" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand; HEIGHT: 160px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibLcEgTnI7rUTOlZj33wgm6xJ3J10i_nKjq30ecsQqj6NBr9bEC0RkdEHkJm6GYOcjmRAo7v8URfLDjwNUSO7Dfb9fzkK01TOUqBpZbBbF5ga7qiXgTMGIyglLeI41WPeCEGMbEGuOwEo/s200/DSCN1310.jpg" border="0" /></a><br /><br /><div align="center"><b>MENENTUKAN BISNIS YANG TEPAT<br /></b></div><br /><b>PENDAHULUAN</b> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfuKtoSvfeswk9H6GC7eqLvw6Km8eBtE0T_1jmv_e-3JkiM2Txzwpl7qVoP4ySas5LCGdqzXU9ZDQIFp-H7dr5gY0vwY0QknGKwrkH2LDSDadizjOupuPOelfg1cTUYHNimefY3uAAaFs/s1600-h/peb__program_kredit.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291187159826851170" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 100px; CURSOR: hand; HEIGHT: 79px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfuKtoSvfeswk9H6GC7eqLvw6Km8eBtE0T_1jmv_e-3JkiM2Txzwpl7qVoP4ySas5LCGdqzXU9ZDQIFp-H7dr5gY0vwY0QknGKwrkH2LDSDadizjOupuPOelfg1cTUYHNimefY3uAAaFs/s200/peb__program_kredit.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><div align="justify">Kita tidak pernah membayangkan waktu kita membaca sebuah buku ,sebuah buku telah menghasilkan berbagai macam peluang bisnis, mulai dari industri tinta,kertas,percetakan dan penerbitan,pengepakan, distributor buku,toko buku,disainer grafis,ekspedisi dan masih banyak lagi.Berbagai perlengkapan yang ada di rumah anda adalah hasil dari aneka macam bisnis yang telah berkembang bertahun-tahun.Setiap apa yang anda tatap, terdapat seluas lautan peluang bisnis.Pada awalnya anda bingung bahwa kondisi ekonomi seperti sekarang ini tidak ada peluang bisnis.Namun,setelah melihat apa yang sebenarnya terjadi,peluang bisnis justru sangat banyak sekali.Seperti penulis alami kondisi ekonomi seperti sekarang ini muncul peluang baru untuk menjadi konsultan perusahaan yang sedang mengahadapi masalah dengan bisnisnya , mereka membutuhkan advis dan second opinion orang yang diluar perusahaan sehingga diharapkan dapat memberikan masukan yang obyektif untuk perkembangan perusahaan.Justru sekarang bingung karena sedemikian banyak peluang didepan mata. Jika anda kebingungan menentukan pilihan bisnis yang sesuai maka yang anda perlu lakukan adalah merenungkan diri anda, bisnis apa yang kiranya bisa anda nikmati sebagai jalan hidup.Pilihlah bidang bisnis yang membuat anda senang mengelolanya.Jika bidang bisnis yang anda sukai lebih dari satu,pilihlah yang paling memungkinkan untuk direalisasikan.Anda dapat melihat dari sisi modal yang anda miliki atau pasar yang paling potensial untuk digarap.<br /><b>SUMBER PELUANG BISNIS</b><br />Ada beberapa sumber peluang bisnis yang bisa digarap untuk dijadikan ide bisnis yang menjanjikan, yaitu :<br /><br /><br /><ol><br /><br /><li>Pekerjaan dan Ketrampilan, pengalaman kerja dapat menjadi ide bisnis.Banyak mantan seksekutif mendirikan bisnis yang sama atau mirip dengan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tempat ia bekerja.Banyak wartawan yang keluar dan mendirikan bisnis media sendiri, dalam banyak bisnis, hal ini sudah wajar yang tidak boleh adalah anda bekerja di sebuah perusahaan ekpedisi ,tetapi anda juga punya bisnis sambilan berupa jasa ekpedisi yang menjadi pesaing perusahaan tempat anda bekerja</li><br /><br /><br /><li>Minat dan Hobi,kadang-kadang kita tidak begitu memperhatikan kesenangan kita bahwa itu bisa dijadikan peluang bisnis, karena minat dan hobi merupakan sumber yang memiliki kekuatan yang ampuh dalam membangun keyakinan serta motivasi bagi kita untuk memulai usaha.Umumnya orang tidak merasa terbebani untuk melakukan sesuatu yang ia senangi (misalnya minat dan hobi).Ini merupakan modal kuat bagi seorang entrepreneur yang menekuni dunia yang memang ia cintai.Penulis mengandalkan hobi dan minatnya di bidang olah raga beladiri sebagai sumber ide untuk memulai bisnis di bidang olah raga beladiri dengan membuka les privat ataupun kelompok latihan beladiri dengan menjadi pelatih</li><br /><br /><br /><li>Bill Gates mengandalkan hobi dan minatnya di bidang komputer sebagai sumber ide untuk memulai kerajaan bisnisnya yang sekarang telah menggurita di seluruh dunia.Yang perlu dicatat adalah banyak orang yang memulai usahanya dari hobi.Namun setelah berjalan , banyak sekali keputusan yang harus dilaluinya.Jika anda membuka bisnis berdasarkan hobi,langkah pertama adalah berusaha memimpin dan mendelegasikan, kemudian manfaatkanlah network anda dan kecintaan anda tanpa mengabaikan perhitungan untung rugi.</li><br /><br /><br /><li>Pengalaman, pengalaman diri sendiri dan juga orang lain selain merupakan guru yang baik, juga merupakan sumber ide bisnis yang kaya.</li><br /><br /><br /><li>Pengamatan, dengan kita melakukan pengamatan akan segala sesuatu yang terjadi disekitar kita, kita bisa menemukan kebutuhan-kebutuhan pasar (masyarakat) yang belum terpenuhi, yang bisa kita jadikan peluang bisnis.Atau sudah terpenuhi tapi tidak memuaskan konsumen ,konsumen yang tidak puas adalah merupakan peluang bisnis.Pengamatan merupakan ketrampilan yang harus dimilki oleh seorang entrepreneur.</li><br /><br /><br /><li>Pendidikan, pendidikan di perguruan tinggi bisa menjadi sumber ide bisnis .Seorang sarjana pertanian bisa punya ide cemerlang untuk memproduksi pupuk organik ,seorang sarjana pendidikan bisa membuat lembaga kursus yang baik.Orang yang sukses mendirikan usaha sesuai dengan pendidikannya biasanya adalah mereka yang mendalami ilmunya sekaligus mempelajari pola bisnisnya di lapangan.</li><br /><br /><br /><li>Masalah, masalah adalah tantangan , dan dibalik tantangan pasti ada peluang.Misalkan masalah kalangkaan bahan bakar minyak tanah dan solar muncul peluang bisnis bahan bakar alternatip dari kotoran hewan, masalah saluran air yang macet di komplek perumahan muncul bisnis pembersihan saluran air, masalah air minum yang tidak layak diminum muncul bisnis penjualan air minum dan sebagainya.Rasakan masalah anda dan masalah masyarakat, anda akan menemukan ide bisnis yang prospektif.</li></ol></div></li><br /><br /><ol></ol><br /><b>KESIMPULAN</b><br /><br /><br /><div align="justify">Peluang bisnis muncul dari adanya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan , kebutuhan kemudian berkembang menjadi keinginan .Keinginan yang disertai dengan daya beli maka muncullah peluang bisnis.Bagi seorang wirausaha harus mencermati kebutuhan dan keinginan masyarakat konsumen dan mampu merealisasikannya menjadi kegiatan bisnis yang menguntungkan.</div></div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-75265637222573377242008-12-28T01:20:00.000-08:002008-12-29T06:13:29.815-08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6INAbXFohpA_XRGcwdL_TxXUxKKdSUg9jAZfhKWtJSaBzQPNIPnLKm5zIZ1MOKpeM4bLbNPmWfqIq-FtWQ9Fjy9_dI8flOo-OazP3qHCthjgPjTpMUWoAe8uxKPVthekw_lyh_RnFPOA/s1600-h/x4gntl.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5285214471037357458" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 126px; CURSOR: hand; HEIGHT: 200px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6INAbXFohpA_XRGcwdL_TxXUxKKdSUg9jAZfhKWtJSaBzQPNIPnLKm5zIZ1MOKpeM4bLbNPmWfqIq-FtWQ9Fjy9_dI8flOo-OazP3qHCthjgPjTpMUWoAe8uxKPVthekw_lyh_RnFPOA/s200/x4gntl.jpg" border="0" /></a><br /><div><b>MEMULAI BISNIS DENGAN MODAL "BONEK"</b><br /><br /><img title="Gambar Bruce Lee" height="100" hspace="2" src="file:///C:/Mypictures/brucelee" width="100" align="left" vspace="2" border="0" /><br /><div align="justify">Dalam suatu kesempatan kuliah Kewirausahaan ada seorang mahasiswa yang bertanya kepada saya ,"Pak saya mau memulai usaha tapi saya tidak punya modal bagaimana pak?' ada pertanyaan lain "Pak saya mau bisnis tapi saya tidak punya bakat,bagaimana menurut Bapak?". Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering sekali ditanyakan oleh mahasiswa selama saya mengampu mata kuliah Kewirausahaan ,dari dua pertanyaan itu saya bisa menyimpulkan bahwa cara berfikir dari mahasiswa itu sama dengan kebanyakan orang lain yang mencari-cari alasan untuk tidak memulai bisnis dengan berbagai alasan. Terhadap pertanyaan pertama , saya selalu balik bertanya kepada mahasiswa tersebut,"Anda sekolah dari TK hingga Perguruan Tinggi membutuhkan biaya apa tidak ? siapa yang membiayai anda sekolah ? Orang Tua anda kan? Nah , biaya itulah modal yang telah dikeluarkan .Dengan begitu, Anda harus bertanggung jawab untuk menjadikan modal tersebut sebagai usaha yang produktif".Saya menambahkan , begitu banyak sarjana bahkan juga mahasiswa yang telah memulai bisnisnya tanpa modal. Keunggulan mereka dalam menyusun proposal dan melakukan lobi dengan pihak lain merupakan modal yang bernilai sangat tinggi.Saya sampaikan juga bahwa dari pengalaman saya sebagian besar sarjana yang bisa mandiri adalah mereka yang pada masa kuliah sudah membangun network yang luas.Ikutlah secara aktif dalam organisasi di kampus maupun di luar kampus dan mulailah berlatih bisnis dengan teman-teman mahasiswa lainnya (saya dulu aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa , kebetulan kegiatan itu adalah Silat Perisai Diri, dari kegiatan inilah saya punya banyak teman baik dari perguruan tinggi yang sama maupun perguruan tinggi dari luar daerah,karena waktu itu ada agenda rutin yaitu even pertandingan baik tingkat regional maupun internasional, bahkan sampai sekarang pun kita masih kontak dengan teman-teman Perisai Diri yang ada di luar negri) .<br />Banyak orang yang memulai usaha dengan mengandalkan modal diri sendiri selain uang , yaitu :<br /><br /><ol><br /><li>Badan sehat</li><br /><br /><li>Punya kemauan dan keuletan</li><br /><br /><li>Punya kejujuran dan percaya diri</li><br /><br /><li>Punya kepandaian dalam bergaul</li><br /><br /><li>Kepercayaan dari orang lain</li><br /><br /><div align="left"><br /><div align="justify">Terhadap pertanyaan yang kedua, saya selalu mengatakan kepada mahasiswa itu bahwa apa yang kita hasilkan tergantung pada apa yang kita lakukan, apa yang kita lakukan tergantung pada apa yang kita pikirkan, dan apa yang kita pikirkan dipengaruhi oleh kata-kata yang kita ucapkan. Jika Anda ingin memulai bisnis,cobalah pilih kata-kata yang positif. Entrepreneur bukan masalah bakat atau turunan,tapi entrepreneur itu dibuat, bukan dilahirkan (entrepreneurs are made, not born) dan Entrepreneurship bukan sekedar pengetahuan,teknik,atau ketrampilan, tetapi lebih kepada masalah sikap mental melalui suatu proses diri dengan praktek dan pengalaman karena dorongan dari motivasi diri sendiri.<br />Banyak orang yang berhasil menjadi pengusaha (tadinya tidak punya bakat bisnis) karena mempunyai sikap "BERANI", yaitu :<br /><br /><ol><br /><li>Berani "Mimpi".</li><br /><br /><li>Berani Mencoba.</li><br /><br /><li>Berani Merantau.</li><br /><br /><li>Berani Gagal.</li><br /><br /><li>Berani Sukses.</li><br /><br /><li>Berani Berbeda</li><br />Kesimpulannya adalah bahwa memulai bisnis tidak perlu mengandalkan bakat dan modal (uang) , jadi bermodalkan "Bonex" (modal diri sendiri dan berani) bisa menghantarkan orang untuk menjadi Entrepreneur yang sukses.<br /></ol></div></div></ol></div></div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-45999982248512448612008-12-22T07:23:00.000-08:002008-12-22T07:44:09.760-08:00STUDI KELAYAKAN BISNIS KERAJINAN ENCENG GONDOK<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfJ78ZCm9Rhfmui30Y7wsOpFgJ4T1tchXntsIYKkV8wCxTyKDv2iCdK6qgL7bM-v5TSAqnrKf4xkWSyTHhxbBEuisf7e7VyQHKAGYLa4sl0qucrwjNq8kLg7XZkLi_0KL7Q6fs7RFAOX4/s1600-h/furniture-enceng-gondok-300x255.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5282640564293625842" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand; HEIGHT: 170px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfJ78ZCm9Rhfmui30Y7wsOpFgJ4T1tchXntsIYKkV8wCxTyKDv2iCdK6qgL7bM-v5TSAqnrKf4xkWSyTHhxbBEuisf7e7VyQHKAGYLa4sl0qucrwjNq8kLg7XZkLi_0KL7Q6fs7RFAOX4/s200/furniture-enceng-gondok-300x255.jpg" border="0" /></a><br /><div align="justify">I. PENDAHULUAN<br /><br />Dalam tahun-tahun terakhir ini ekspor dari produk industri kerajinan dan mebel dengan bahan baku dari kayu terutama kayu jati semakin menurun jumlahnya, mengingat semakin sedikit pohon jati yang bisa ditebang. Perkembangan tersebut terutama terjadi di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah. Pada saat ini hutan jati sedang dalam proses pembenihan atau penanaman kembali, yang diperkirakan baru dapat dipanen sekitar 30 hingga 60 tahun yang akan datang.<br />Di samping itu adanya ketentuan internasional mengenai Ecolabelling bahwa setiap produk yang menggunakan hasil hutan harus disertai persyaratan tebang pilih atau penanaman kembali jenis kayu yang dimanfaatkan. Kondisi ini juga menurunkan volume ekspor kerajinan dan mebel dari kayu hutan.<br />Dengan kondisi tersebut di atas tidak berlebihan jika ekspor produk kerajinan dan mebel perlu ditingkatkan kembali dengan produksi yang menggunakan kayu dari hutan industri maupun bahan baku lainnya yang mudah didapat dan murah.<br />Salah satu bahan baku yang cocok untuk produk kerajinan maupun mebel yang sangat mudah didapat dan murah berasal dari tanaman yang tumbuh di perairan yaitu Eceng Gondok juga dikenal dengan nama Bengok atau dalam bahasa latin disebut Eichornia Crassipes, dan dalam bahasa Malaysia disebut Keladi Bunting. Tanaman ini bisa ditemukan di setiap perairan, sungai, waduk, rawa di seluruh pelosok Nusantara dalam jumlah yang sangat banyak.<br />Industri kerajinan maupun mebel yang memanfaatkan eceng gondok memiliki daya saing yang tinggi dan mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Tenaga kerja yang berkecimpung dalam usaha ini dimulai dari “petani”, perajin tali, pengepul, penganyam, desainer, usaha kecil, usaha menengah sampai eksportir.<br />Disebut “petani” dalam tanda petik, mengingat orang-orang tersebut sebenarnya tidak bertani namun hanya sebagai pengambil eceng gondok.<br />Atau dengan kata lain, eceng gondok tidak dibudidayakan namun tetap dipelihara dengan memotong batang yang cukup umur. Pada akhirnya tanaman eceng gondok tersebut akan bertunas kembali. Eceng gondok yang dipanen oleh “petani” selanjutnya dijual kepada Pengepul atau Perajin tali eceng gondok. Oleh pengepul, eceng gondok basah dapat langsung dijual kepada industri kecil kerajinan. Sementara itu perajin tali eceng gondok bisa menjualnya kepada industri kecil, industri menengah produk kerajinan maupun mebel.<br />Dari hasil wawancara dengan para pelaku usaha yang memanfaatkan eceng gondok sebagai komoditas, ternyata belum ada suatu hubungan kemitraan yang dikuatkan dengan Nota Kesepakatan Kerjasama. Hubungan bisnis di antara mereka merupakan hubungan dagang biasa, bahkan di antara pelaku yang setara bisa terjadi persaingan pasar yang sangat bebas. Artinya, siapa yang mempunyai kreatifitas serta mutu yang bagus, akan memiliki peluang yang lebih baik dibandingkan lainnya. Dengan demikian setiap pelaku usaha akan selalu berlomba untuk meningkatkan mutu, baik dalam kegiatan pelayanan maupun produk.<br />Untuk lebih mengetahui secara mendalam tentang usaha yang memanfaatkan eceng gondok sebagai komoditas, maka tulisan ini akan mengulas berbagai aspek kelayakan usaha mulai dari “petani” hingga usaha kecil.<br />Aspek kelayakan usaha meliputi aspek pasar, aspek teknis produksi, aspek keuangan, aspek sosial ekonomi dan dampak lingkungan. Di samping analisis terhadap aspek kelayakan, diberikan pula berbagai saran kepada semua pihak terutama perbankan yang berminat membiayai proyek ini. Tulisan ini merupakan rangkuman hasil penelitian terhadap beberapa “petani”, perajin tali serta pengepul eceng gondok di Rawa Pening Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Juga kepada industri kecil dan usaha menengah kerajinan serta mebel eceng gondok di Kabupaten Bantul DI Yogyakarta serta Trangsan Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah.<br /><br /><br /><br /><br />II. ASPEK PEMASARAN<br /><br />Penggunaan eceng gondok sebagai bahan baku produk kerajinan maupun mebel mulai dikenal sejak tahun 1990-an. Namun permintaan produk mulai meningkat pada tahun 1995. Krisis ekonomi yang dimulai tahun 1997 juga turut mempengaruhi permintaan produk ini. Pada saat ini pemasaran produk kerajinan dan mebel dengan bahan baku eceng gondok sudah mulai berkembang bersamaan dengan produk berbahan baku rotan, pelepah pisang, pandan dan sebagainya. Permintaan dari mancanegara terus meningkat sejalan dengan membaiknya situasi keamanan, politik.<br />Data dari Kantor Bank Indonesia Semarang tahun 2002 sd 2005 menunjukkan pertumbuhan ekspor produk kerajinan dan mebel yang dimasukkan ke dalam 3 (tiga) kelompok yakni Kayu, Barang dari Kayu, kemudian kelompok Jerami/Bahan Anyaman serta Perabot & Penerangan Rumah sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah.<br /><br />Tabel 1<br />Pertumbuhan Ekspor Produk Kerajinan dan Mebel<br />Tahun 2002 sd 2005 (Februari)<br /><br />Kelompok Produk<br />2002<br />2003<br />2004<br />Th.2005<br />Febr.<br /><br />US$000<br />US$000<br />US$000<br />US$000<br />Kayu & Barang dari Kayu<br />225.269<br />234.999<br />228.077<br />53.407<br />Perabot & Penerangan Rumah<br />444.026<br />527.190<br />468.929<br />104.612<br />Jerami/Anyaman<br />3.968<br />4.366<br />7.515<br />805<br />Sumber : Bank Indonesia Semarang, 2005<br /><br />Sementara itu salah satu eksportir di DI Yogyakarta saat ini mampu mengekspor 3 s.d 5 kontainer per minggu dengan 30% di antaranya berupa produk kerajinan berbahan baku eceng gondok dengan negara-negara tujuan antara lain Amerika Serikat, Kanada, Australia dan negara-negara di Eropa. Sedangkan salah satu eksportir di Kabupaten Sukoharjo (termasuk eks.Karesidenan Surakarta) mampu mengirim 6 kontainer per bulan produk mebel dengan 20% s.d 30% berbahan baku eceng gondok, negara-negara tujuan yang sama dengan produk kerajinan. Hingga saat ini para eksportir tersebut masih memperoleh order dari berbagai negara untuk produk-produk kerajinan dan mebel. Dengan memperhatikan besarnya volume ekspor dari tahun ke tahun, maka potensi pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku kerajinan maupun mebel akan memberikan peluang yang cukup besar bagi para pelaku usaha dengan eceng gondok sebagai komoditas.<br />Apabila diuraikan lebih lanjut, maka permintaan komoditas eceng gondok di setiap pelaku usaha adalah sebagai berikut.<br /><br />A. Tingkat Petani<br />Permintaan eceng gondok basah yang dipanen oleh petani (masyarakat setempat) berasal dari para pengepul serta perajin tali. Dari wawancara dengan petani di daerah Rawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, diperoleh informasi bahwa setiap petani mampu mengumpulkan dan menjual sekitar 250 kg sampai 300 kg eceng gondok basah perhari dengan harga Rp.150,- per kilogram dengan pembayaran tunai. Dengan demikian setiap petani bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp.45.000,- perhari.<br /><br /><br /><br />B. Tingkat Perajin Tali<br />Perajin tali memproduksi tali/ klabangan dari eceng gondok yang telah dijemur selama 4-5 hari. Setiap hari seorang perajin tali mampu memproduksi hingga 2 kilogram klabangan eceng gondok. Untuk memproduksi 1 kilogram tali/klabangan eceng gondok diperlukan 12 kilogram eceng gondok basah. Produk ini oleh para perajin dijual kepada para pengepul dengan harga Rp.5.000,- per kilogram dengan pembayaran tunai atau pembayaran berjangka waktu maksimal seminggu setelah barang diserahkan.<br /><br />C. Tingkat Pengepul<br />Pengepul adalah orang yang membeli eceng gondok basah dari petani atau klabangan eceng gondok dari perajin tali. Salah seorang pengepul yang khusus menjual eceng gondok basah setiap hari mampu menjual sebanyak 8 ton kepada industri kecil kerajinan di Bantul Yogyakarta dengan harga jual Rp.237,50 per kilogram. Sedangkan pengepul yang menjual tali/klabangan eceng gondok mampu menjual sekitar 500 kg/hari.<br /><br />D. Tingkat Industri Kecil<br />Terdapat 2 (dua) jenis Industri kecil yang menggeluti komoditas eceng gondok, yaitu: (a) industri kecil yang memproduksi kerajinan tangan seperti tenun, keranjang, tas, hiasan dinding dsb;(b) industri mebel yang memproduksi perabot rumahtangga antara lain kursi, sofa, lemari dsb.<br />Industri kecil yang termasuk type (a) biasanya membeli eceng gondok basah yang dijemur sendiri, kemudian eceng gondok kering diserahkan kepada para ibu rumah tangga atau keluarganya untuk diproses lebih lanjut menjadi tali/klabangan. Sedangkan industri kecil type (b) lebih dominan membeli tali/klabangan eceng gondok. Industri kecil tersebut biasanya memperoleh order dari para eksportir (usaha menengah) yang mereka sebut dengan vendor.<br />Produk dari industri kecil ini jenisnya beragam, untuk produk berupa kerajinan tangan harga jual berkisar antara Rp.5.000 s.d Rp.250.000,- per unit. Order dari eksportir mencapai 2400 unit per bulan. Sedangkan industri mebel memperoleh order sekitar 200 unit perbulan dengan harga antara Rp.200.000 s.d Rp.400.000,- per unit.<br />Adapun cara pembayaran dari eksportir yang dilakukan adalah secara tunai, di mana tahap pertama memberikan uang muka sebesar 30% dari nilai kontrak sedangkan sisanya setelah barang diserahkan.<br /><br />E. Tingkat Industri Menengah/Eksportir<br />Seperti telah disebutkan di atas para eksportir umumnya menjual sebagian besar produknya untuk pasar luar negeri baik berupa kerajinan maupun mebel. Usaha-usaha di tingkat inilah yang menjadi tumpuan pasar dari pelaku usaha dengan komoditas eceng gondok mulai dari petani, pengepul dan usaha kecil. Adapun pasar dari para eksportir ini adalah buyer atau pembeli dari mancanegara baik yang memiliki perwakilan di Indonesia maupun langsung dari negaranya.<br />Produk berupa mebel maupun barang kerajinan yang terbuat dari kayu, rotan, eceng gondok, pelepah pisang, pandan dan sebagainya merupakan produk-produk yang diminati oleh masyarakat di negara-negara Eropa, Australia dan Amerika juga Asia.<br />Rata-rata setiap eksportir telah mempunyai pelanggan masing-masing dan meskipun belum ada asosiasi di antara mereka, namun mereka telah memiliki komitmen yang sama dengan penetapan harga yang relatif sama untuk produk-produk sejenis. Dengan demikian tidak ada suatu persaingan harga yang akan berakibat buruk terhadap usaha mereka.<br />Volume pengiriman barang untuk perusahaan yang memproduksi kerajinan mencapai 3-5 kontainer perminggu. Sedangkan produk mebel antara 4 - 6 kontainer per bulan.<br />Harga jual dari eksportir kepada buyer cukup beragam, di mana untuk produk kerajinan tangan berkisar antara Rp.3000,- sampai dengan Rp.300.000,- perunit. Sedangkan untuk produk mebel antara Rp.400.000,- sampai dengan Rp.1.300.000,- perunit. Para eksportir ini tidak membedakan antara harga jual untuk ekspor maupun lokal. Biasanya persentase penjualan untuk lokal sangat sedikit dibandingkan ekspor. Pada umumnya bagi buyer yang baru pertama kali dikenal oleh eksportir, diharuskan memberikan uang muka sebesar 50% dari nilai pembelian (bagi buyer pelanggan cukup memberikan uang muka sebesar 30%) berdasarkan Purchase Order (PO) dan sisanya ditransfer melalui bank apabila barang telah diterima di tempat tujuan. Jalur distribusi produk dan cara pembayaran dari setiap unit usaha dapat dilihat pada Tabel 2.<br /><br /><br />Tabel 2<br />Jalur Distribusi Produk Dan Cara Pembayaran<br /><br />Produk<br />Penjual<br />Pembeli<br />Pembayaran<br />Eceng Gondok Basah<br />Petani<br />Perajin Tali,<br />Pengepul<br />Tunai<br />Eceng Gondok Basah<br />Pengepul<br />Usaha Kecil<br />Jangka Waktu 1 minggu<br />Eceng Gondok Kering<br />Usaha Kecil<br />Perajin Tali<br />Dihitung dengan produk tali<br />Tali/Klabangan<br />Perajin Tali<br />Pengepul<br />Jangka Waktu 1 minggu<br />Tali/Klabangan<br />Pengepul<br />Usaha Kecil<br />Tunai<br />Kerajinan Tangan & Mebel (Barang dalam Proses)<br />Usaha Kecil<br />Eksportir<br />Uang Muka dan lunas saat barang diserahkan<br />Kerajinan Tangan dan Mebel<br />Usaha Kecil<br />Eksportir<br />Uang Muka dan lunas saat barang diserahkan<br />Kerajinan Tangan dan Mebel<br />Eksportir<br />Buyer Mancanegara<br />Uang Muka dan lunas saat barang diserahkan<br />Sumber : Data Primer (2005)<br /><br />Antara petani, pengepul dan usaha kecil di dalam transaksinya hanya didasarkan prinsip jual beli konvensional dengan mengedepankan kepercayaan. Sebagai pengikat kelangsungan hubungan usaha di antara petani dengan pengepul adalah adanya pinjaman dari pengepul kepada petani yang diimplementasikan dalam bentuk pengadaan perahu untuk pengambilan eceng gondok di rawa. Selanjutnya petani akan mengembalikan pinjaman tersebut dengan eceng gondok dalam jumlah yang telah disepakati.<br />Kemudian di antara pengepul dan usaha kecil juga sering terjadi pinjam meminjam uang di antara mereka. Kerjasama tertulis antara usaha kecil dengan eksportir hanya berupa Purchase Order serta pengawasan terhadap kualitas produk oleh pihak eksportir. Adapun antara eksportir dengan buyer juga dalam bentuk Purchase Order dengan pemesanan melalui faksimili, telpon atau datang ke pabrik dan transaksi pembayaran melalui transfer antar bank tanpa melalui mekanisme Letter of Credit (L/C). Kemudian pihak buyer juga memberikan supervisi yang bertujuan menjaga kualitas produk. Kondisi semacam ini telah berlangsung lama dan berjalan dengan baik. Apabila produk berupa kerajinan maupun mebel telah terkirim dan ternyata tidak sesuai dengan pesanan baik bentuk maupun kualitasnya, maka biasanya oleh buyer tidak dikembalikan, namun tetap diterima dengan pemotongan harga. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun tanpa adanya hambatan dari pihak-pihak terkait.<br />Bagi lembaga keuangan terutama bank umum yang akan membiayai usaha seperti ini dianjurkan memberikan kredit kepada 3 (tiga) pelaku usaha sekaligus, yaitu pengepul, industri kecil dan eksportir dengan mengembangkan konsep kemitraan usaha di antara mereka.<br />Kemitraan usaha yang dikuatkan dengan suatu Nota Kesepakatan di antara mereka akan menjamin kontinuitas industri yang menggunakan bahan baku eceng gondok.<br />Sedangkan untuk pelaku usaha yang lain yaitu perajin tali dan petani akan lebih cocok ditangani oleh BPR (Bank Perkreditan Rakyat) dengan pola kredit kelompok. Secara sederhana, mekanisme kredit kelompok yaitu perjanjian kredit dilakukan oleh ketua kelompok petani berdasarkan Surat Kuasa dari para petani termasuk menerima uang atas nama para petani. Untuk menjamin para pengepul selalu mendapatkan eceng gondok basah maupun tali dari petani dan perajin tali, maka dalam pemberian kredit oleh BPR sebaiknya para pengepul ini diikutsertakan sebagai avalis bagi para perajin tali maupun petani.<br />Akan lebih baik jika para pengepul ini disepakati dan diangkat oleh perajin tali maupun petani sebagai ketua kelompok untuk mendapatkan kredit dari bank.<br />Sebagai kendala yang merupakan potensi masalah dalam aspek pemasaran ini adalah jika terjadi kerusuhan di dalam negeri seperti adanya teror bom, demonstrasi yang kemudian merambas kepada ketidakstabilan politik yang semuanya mengakibatkan dibatasinya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Dengan semakin berkurangnya wisatawan berkunjung, maka berkurang pula peluang para eksportir mempromosikan produknya.<br />Untuk mengatasi kendala tersebut, maka para eksportir ini secara bersama-sama atau sendiri-sendiri mengikuti pameran ke luar negeri. Kegiatan pameran tersebut biasanya difasilitasi oleh Departemen Perdagangan dan Perindustrian, Pemerintah Daerah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), asosiasi-asosiasi dan sebagainya.<br />Dari pameran-pameran inilah biasanya terjadi suatu transaksi pesanan baik produk kerajinan maupun mebel.<br /><br /><br />III. ASPEK TEKNIS & PRODUKSI<br /><br />Kondisi lingkungan seringkali mempengaruhi pola hidup atau kebiasaan penduduk di suatu daerah termasuk di dalamnya kegiatan untuk memperoleh pendapatan dengan cara melakukan kegiatan tertentu. Demikian pula halnya yang terjadi pada kegiatan usaha yang menggunakan eceng gondok sebagai komoditas.<br />Daerah Rawa Pening merupakan daerah pertanian, sehingga mata pencaharian penduduk yang utama adalah bertani. Oleh karena itu penduduk di daerah ini hanya menganggap eceng gondok sebagai komoditas untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Meskipun tanaman eceng gondok ini sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kerajinan dan mebel sejak tahun 1990 an, namun penduduk di daerah Rawa Pening hingga saat ini belum terdorong untuk memproduksi barang kerajinan maupun mebel sendiri. Kegiatan mereka mengolah eceng gondok hanya sebatas membuat tali klabangan.<br />Kota Yogyakarta dan Surakarta atau Solo sejak dahulu kala sudah terkenal sebagai daerah industri kerajinan dan mebel dalam skala kecil maupun menengah. Oleh karena itu sebagian kelompok masyarakat di dua daerah ini memiliki kebiasaan untuk menghasilkan produk-produk yang bisa memberikan nilai tambah yang tinggi.<br />Di Kabupaten Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, komoditas eceng gondok digunakan sebagai bahan baku pembuatan aneka macam kerajinan tangan (souvenir) seperti tas, keranjang, hiasan dsb. Sedangkan di eks. Karesidenan Surakarta khususnya di Kabupaten Sukoharjo, eceng gondok dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi mebel.<br />Keberhasilan pemasaran produk kerajinan maupun mebel yang menggunakan bahan baku eceng gondok sangat dipengaruhi oleh kemampuan para pelaku usaha dalam kegiatan produksi.<br />Konsistensi dan keahlian baik dari petani, perajin tali, para pekerja di industri kecil maupun eksportir sangat menunjang kelangsungan usaha produk kerajinan dan mebel.<br />Aspek teknis dan produksi dari masing-masing pelaku usaha dapat diuraikan sebagai berikut :.<br /><br />A. Petani Eceng Gondok<br />Wilayah Rawa Pening Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang merupakan lahan enceng gondok dengan luas tak kurang dari 1.000 hektar. Eceng gondok dari daerah ini memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan daerah Cilacap atau Purworejo, mengingat perairan yang ditumbuhi eceng gondok belum tercemar oleh limbah industri.<br />Petani atau pengambil eceng gondok di wilayah ini mencapai 45 orang. Mereka mengambil eceng di Rawa Pening sudah belasan tahun dengan menggunakan sarana produksi berupa perahu. Pada saat ini harga 1 (satu) unit perahu sekitar Rp 250.000,-.<br />Proses produksi atau memanen eceng gondok harus mengikuti aturan tertentu untuk mendapatkan bahan baku yang memenuhi syarat bagi industri kerajinan maupun mebel. Eceng gondok yang siap dipanen harus cukup umur yang ditandai dengan batang berwarna hijau tua dengan panjang dari akar di atas 40 sentimeter. Cara pengambilan eceng gondok dengan memotong batang di atas akar menggunakan sabit . Dengan cara demikian rumpun eceng gondok selalu bertunas kembali. Batang-batang eceng gondok tersebut kemudian digabung dan diikat dalam jumlah tertentu (dalam diameter sekitar 1 pelukan tangan orang dewasa). Selanjutnya dimuat dalam perahu dan dibawa ke tepi rawa.<br />Di daratan, ikatan-ikatan eceng gondok ditumpuk, sebelum diangkut ke atas truk ditimbang terlebih dahulu untuk memastikan nilai uang yang akan diterima petani.<br />Selama ini rata-rata setiap petani mampu memanen eceng basah seberat 2,5 sampai 3 kwintal per hari yang langsung dijual kepada para pengepul atau perajin tali. Kondisi ini masih bisa dipertahankan sepanjang waktu meskipun pada musim kemarau tanaman eceng gondok agak berkurang.<br />Dengan memperhitungkan tingkat pengeluaran keluarga petani, maka setiap petani memiliki potensi menabung sebesar Rp.10.000,- sampai Rp.20.000,- per hari yang berarti pula sebagai potensi dana pihak ketiga bagi BPR.<br /><br />B. Perajin Tali Eceng Gondok<br />Pembuatan tali eceng gondok di daerah Rawa Pening biasanya dilakukan oleh para ibu rumah tangga dan anak perempuan. Hal ini mengingat membuat tali eceng gondok sama dengan mengelabang rambut yang telah biasa mereka lakukan. Karena itu tali eceng gondok juga disebut kelabangan. Di daerah ini tak kurang dari 300 orang melakukan pekerjaan sampingan membuat tali eceng gondok.<br />Meskipun kelihatannya mudah, tetapi dalam pembuatan tali eceng gondok tidak bisa dilakukan dengan cara sembarangan namun harus dengan teknik tertentu. Produk tali eceng gondok yang bagus kualitasnya dapat ditengarai dari warna coklat tua, bersih dan tidak berbintik hitam. Selanjutnya ciri lainnya adalah batang eceng gondok terlihat menggelembung, jika dipijat seperti berisi kapas, kemudian tidak tampak adanya sambungan.<br />Proses pembuatan tali eceng gondok adalah sebagai berikut:<br />1. Penjemuran batang eceng gondok di bawah sinar matahari selama 4 sampai 5 hari. Apabila hujan turun, maka eceng gondok tersebut perlu diteduhkan. Hasil eceng gondok kering yang bagus adalah apabila selama 4 hari berturut-turut tidak kehujanan.<br />2. Pengentasan eceng gondok kering dilakukan pada pagi hari setelah mendapatkan pengembunan pada malam hari. Apabila pengambilan eceng gondok kering dilakukan pada siang hari, maka batang eceng gondok akan mudah putus (rapuh).<br />3. Pembuatan tali dengan cara mengelabang 3 (tiga batang eceng gondok kering). Jika sisa ujung batang tinggal 4 cm sampai dengan 6 cm, maka harus disambung dengan batang baru. Harus diupayakan ujung batang pada sambungan tidak tampak keluar dari permukaan tali.<br />4. Apabila sudah cukup panjang maka tali klabangan tersebut digulung pada kayu yang disusun sedemikan rupa sehingga mudah dilepas dari tali yang sudah digulung.<br /><br />5. Proses pengelabangan terus dilakukan hingga mencapai panjang sekitar 23 meter yang setara dengan berat 1 kilogram.<br />6. Proses terakir adalah melepas kayu dari gulungan tali, dan tali eceng gondok disimpan siap dijual.<br />Dalam pembuatan dan penjualan tali ini, terdapat perkiraan rumusan yang bisa dijadikan acuan untuk daerah Rawa Pening, yaitu:<br />· Untuk membuat 1 kilogram tali diperlukan sekitar 12 kilogram eceng gondok basah<br />· Setiap tenaga kerja bisa membuat 1 sampai dengan 2 kilogram tali dalam waktu 1 hari.<br />· Mengupahkan pembuatan tali dengan biaya sebesar Rp.2.700,- per kilogram tali.<br />· Harga jual tali kepada pengepul adalah Rp.5.000,- per kilogram tali<br />· Harga jual tali kepada industri kecil mebel atau kerajinan adalah Rp.6.250,- per kilogram tali.<br /><br />C. Pengepul<br />Di daerah Rawa Pening, orang yang mempunyai profesi sebagai pengepul sekitar 9 orang, dan 2 (dua) di antaranya bisa dikatakan lebih menonjol dibandingkan tujuh lainnya. Para pengepul ini membeli eceng gondok basah dari petani atau tali eceng gondok dari perajin tali. Kemudian menjualnya kepada industri kecil kerajinan maupun mebel.<br />Di tingkat pengepul proses produksi yang terjadi adalah:<br />1. Penimbangan eceng gondok basah atau tali eceng gondok untuk memastikan besarnya biaya pembelian kepada petani atau perajin tali.<br />2. Pemuatan eceng gondok basah atau tali ke atas kendaraan.<br />3. Pengiriman produk ke tempat tujuan. Sebagai salah satu contoh, pengiriman eceng gondok kepada industri kecil kerajinan di Yogyakarta langsung diantarkan ke daerah pantai Samas dan Pantai Parangkusumo<br />4. Sampai di daerah pantai tersebut, eceng gondok basah diturunkan dari truk dan ditimbang bersama pihak dari industri kecil untuk memastikan nilai jualnya.<br />Adapun jenis serta besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pengepul eceng gondok basah terdiri dari:<br />· Pembelian eceng gondok basah sebesar Rp.150,- perkilogram dengan kapasitas 8.000 kilogram per hari<br />· Ongkos muat ke atas truk sebesar Rp.40.000,- per truk.<br />· Ongkos bongkar dari truk sebesar Rp.30.000,-per truk<br />· Ongkos truk dari Rawa Pening ke Yogyakarta sebesar Rp.205.000,- per truk<br />· Berat muatan sekitar 4.000 kilogram per truk.<br /><br />Sedangkan untuk penjualan tali eceng gondok biasanya pembeli datang sendiri ke gudang para pengepul.<br /><br />D. Industri Kecil<br />Kunci sukses industri kecil yang mengolah eceng gondok sebagai bahan baku pembuatan barang kerajinan tangan dan mebel adalah keahlian dalam mendisain produk, kesabaran dan ketelitian. Eceng gondok yang diolah dengan baik akan menghasilkan produk berupa tali klabangan yang cukup kuat, kekenyalan seempuk tali rafia yang diisi kapuk dan tampilan permukaan yang bagus. Tingkat keawetan produk yang menggunakan bahan baku eceng gondok bisa disetarakan dengan rotan.<br />Selain dibuat tali klabangan, batang eceng gondok kering bisa ditenun menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) atau langsung dianyam pada benda lain seperti, botol, guci, peti kayu dan sebagainya. Dengan tingkat kegunaan yang sangat beragam, maka eceng gondok sangat cocok sebagai bahan baku produk kerajinan tangan dan mebel. Dibandingkan bahan lain seperti pelepah pisang, pandan dan sejenisnya, pada saat ini konsumen mancanegara lebih menyukai produk yang menggunakan bahan dasar eceng gondok. Hal ini terlihat dari ragam produk pada outlet salah satu eksportir yang menyediakan produk sisa ekspor, di mana sisa produk dari eceng gondok lebih sedikit jumlahnya dibandingkan sisa produk dari bahan lainnya.<br />Berikut ini akan disajikan proses produksi (1) kerajinan terbuat dari eceng gondok dari salah satu industri kecil di Kabupaten Bantul- DI Yogyakarta dan (2) Produk mebel dari eceng gondok dari industri kecil mebel di Kabupaten Sukoharjo wilayah Karesidenan Surakarta.<br />Tabel 3<br />Proses produksi pada Industri kerajinan dari eceng gondok<br /><br />No<br />Kegiatan<br />Keterangan<br />1<br />Penjemuran Eceng<br /><br />· Dijemur di daerah pantai berjarak 100 meter dari garis pantai.<br />· Dikerjakan oleh 6 orang tenaga borong dengan upah Rp.120.000/truk<br />· Lama penjemuran 4 hari<br />· Dari 12 kilogram eceng basah setelah dijemur menjadi 1 kilogram eceng kering<br /><br />2<br />Mendisain/ merancang produk<br /><br />· Disain produk bisa dari eksportir atau pengusaha sendiri<br />· Disain produk perlu disepakati oleh pihak eksportir<br /><br />3<br />Penyiapan bahan<br /><br />· Papan kayu sungkai atau tripleks, botol/guci/kendi dan sejenisnya sebagai pola, paku, benang, lem, CO2 cair, obat anti jamur, cat atau bahan melamin, amplas dan sebagainya<br /><br /><br />· Tali eceng yang dikerjakan oleh ibu rumahtangga dengan upah sekitar Rp2.500,-/ kilogram<br />· Terdapat sekitar 700 orang ibu rumahtangga yang dibina untuk membuat tali klabangan<br /><br />4<br />Pembuatan Pola<br /><br />· Berupa peti kayu segala ukuran sesuai permintaan<br />· Pola keranjang sampah dari tripleks<br />· Pola-pola lainnya<br />· Peralatan yang digunakan berupa, gergaji, bor, alat potong dsb. Dengan nilai total Rp.20 juta,-.<br /><br />5<br />Penganyaman Pola<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />· Melapisi pola-pola yang telah dibuat dengan cara menganyamkan tali atau batang kering eceng gondok.<br />· Bahan penolong yang digunakan berupa lem, paku, benang.<br />· Kegiatan ini dilakukan oleh sekitar 60 orang tenaga borong yang bekerja di tempat tinggal mereka masing-masing.<br /><br /><br />· Upah borong tergantung dari besar kecilnya produk serta tingkat kesulitan pekerjaan. Mulai dari Rp.500,- sampai dengan Rp.30.000,- per unit.<br />· Untuk produk 1 set keranjang pakaian terdiri dari 3 unit berbagai ukuran memerlukan 8 kilogram tali eceng gondok.<br />· Pada proses ini pihak dari industri kecil melakukan supervisi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.<br /><br />6<br />Penjemuran<br /><br />· Produk yang dihasilkan perajin masih dalam bentuk working in process<br />· Diangkut ke workshop milik industri kecil<br />· Dibersihkan dengan menggunakan CO2 cair untuk menghilangkan bercak hitam atau memutihkan anyaman tali eceng gondok.<br />· Disemprot dengan obat anti jamur<br />· Dijemur selama 8 jam<br /><br />7<br />Proses Finishing<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />· Setelah dijemur, produk dibrongot yakni membersihkan serat-serat yang terlepas dari anyaman tali dengan cara dibakar menggunakan alat penyembur api kecil.<br />· Diberi warna sesuai dengan pesanan<br />· Diampelas dengan amplas yang halus dan disikat untuk menghilangkan bubuk pewarna.<br />· Dilapisi dengan melamin<br />· Dijemur kembali sampai lapisan melamin kering<br />· Produk disimpan di gudang siap kirim<br />· Untuk kegiatan nomor 6 dan 7 dilaksanakan oleh 15 orang tenaga tetap<br />· Upah harian berkisar Rp.10.000,- sampai dengan Rp.25.000,- perhari dan dibayarkan setelah 1 minggu bekerja.<br />Sumber: Data Primer<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Tabel 4<br />Proses produksi pada Industri mebel dari eceng gondok<br /><br />No<br />Kegiatan<br />Keterangan<br />1<br />Mendisain /merancang produk<br />· Disain produk bisa dari eksportir atau pengusaha sendiri<br />· Disain produk perlu disepakati oleh pihak eksportir<br /><br />2<br />Penyiapan bahan<br /><br />· Papan dan balok kayu serta tripleks, sebagai kerangka dari mebel, paku, benang, lem, CO2 cair, obat anti jamur, cat atau bahan melamin, amplas dan sebagainya yang bisa dibeli di toko bahan atau lewat eksportir.<br />· Tali eceng dibeli dari pengepul di daerah Rawa Pening dengan harga Rp.6.250,- perkilogram<br /><br />3<br />Pembuatan Pola Kerangka<br /><br />· Berupa kerangka kayu untuk berbagai jenis model mebel, misalnya Arm Chair (AC), Kursi, Kursi Malas, Sofa type 2 Sitter, 3 Sitter dsb. ukuran sesuai permintaan<br />· Peralatan yang digunakan berupa, gergaji, bor, alat potong, alat semprot cat, dan lain-lain. Nilai totalnya adalah sebesar Rp.10 juta,-.<br />4<br />Pengamplasan kerangka<br /><br />· Kerangka kayu yang telah disusun selanjutnya dihaluskan dengan cara mengampelas menggunakan mesin ampelas listrik<br />5<br />Desinfektan<br /><br />· Untuk mencegah kerangka kayu dari serangan ngengat atau sejenisnya, maka diberi desinfektan<br />6<br />Penganyaman<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />· Melapisi kerangka kayu yang telah dibuat dengan cara menganyamkan tali eceng gondok.<br />· Bahan penolong yang digunakan berupa lem, paku, benang.<br />· Kegiatan ini dilakukan oleh sekitar 10 orang tenaga borong yang bekerja di tempat tinggal mereka masing-masing atau di workshop industri kecil.<br />· Upah borong tergantung dari besar kecilnya produk serta tingkat kesulitan pekerjaan. Mulai dari Rp.25.000,- sampai dengan Rp.65.000,- per unit.<br />· Untuk produk 1 set sofa 3 sitter memerlukan 32 kilogram tali eceng gondok.<br />· Pada proses ini pihak dari eksportir kadang-kadang bersama Buyer melakukan supervisi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.<br />7<br />Siap kirim kepada eksportir untuk proses lebih lanjut<br /><br />· Jika kontrak hanya sampai dengan penganyaman tali eceng, maka Produk yang dihasilkan perajin masih dalam bentuk working in process siap dikirim ke eksportir<br />· Jika kontraknya sampai produk jadi, maka proses selanjutnya dilaksanakan oleh industri kecil yakni dengan meneruskan kegiatan 8 dan 9.<br /><br />8<br />Penjemuran<br />· Dibersihkan dengan menggunakan CO2 cair untuk menghilangkan bercak hitam atau memutihkan anyaman tali eceng gondok.<br />· Disemprot dengan obat anti jamur<br />· Dijemur selama 8 jam<br /><br />9<br />Proses Finishing<br /><br />· Setelah dijemur, produk dibrongot dengan api untuk menghilangkan serat-serat yang terlepas dari anyaman tali<br />· Diberi warna sesuai dengan pesanan<br />· Diampelas dengan amplas yang halus dan disikat untuk menghilangkan bubuk pewarna.<br />· Dilapisi dengan melamin<br />· Dijemur kembali sampai lapisan melamin kering<br />· Produk disimpan di gudang siap kirim<br /><br />Sumber: Data Primer<br /><br />E. Eksportir<br />Tidak diragukan peran para eksportir sangat penting dalam kelanjutan industri dengan menggunakan komoditas eceng gondok. Keahlian mereka dalam menciptakan desain produk yang diminati oleh konsumen mancanegara merupakan kunci sukses mendampingi kekuatan manajemen yang baik serta modal yang cukup. Baik eksportir yang mengkhususkan diri mengekspor barang kerajinan tangan (handycraft) ataupun mebel harus mampu menciptakan produk-produk terbaik dengan harga yang bersaing apabila ingin tetap survive dan berkembang. Kelanjutan usaha para industri kecil dan perajin eceng gondok sangat tergantung dari order dari para eksportir ini.<br />Dalam kegiatan produksi, kebanyakan para eksportir ini melakukan kerjasama dengan para industri kecil dan perajin. Pada umumnya mereka hanya melanjutkan kegiatan pada butir 8 yaitu proses penjemuran dan 9 yakni proses finishing. Dan seperti pada industri kecil, yang lebih diutamakan adalah merancang atau mendisain produk sesuai permintaan buyer dari mancanegara.<br />Ketika produk akan dinaikkan ke dalam peti kemas (container), maka sebelumnya barang-barang tersebut dikemas atau dibungkus dengan kertas karton dan diikat agar tidak lecet atau rusak ketika berada dalam pengangkutan.<br />Kegiatan proses produksi yang dilakukan salah satu eksportir mebel di Kabupaten Sukoharjo dilaksanakan oleh 17 orang pegawai tetap terutama untuk kegiatan proses penjemuran dan finishing produk setengah jadi atau working in process. Upah yang diberikan berkisar antara Rp.15.000,- sampai dengan Rp.25.000,- per orang per hari.<br /><br />Dalam kegiatan produksi di setiap tingkatan mulai dari petani sampai dengan eksportir tidak ada kendala mengingat semua proses produksi dapat dilakukan dengan mudah. Di samping itu peralatan produksi yang dipakai adalah alat-alat yang mudah digunakan dan mudah dibeli di toko-toko setempat. Demikian pula bahan baku dan bahan penolong, menggunakan bahan-bahan lokal yang bisa dibeli dengan mudah.<br /><br /><br />IV. ASPEK KEUANGAN<br /><br />Kemampuan untuk survive atau berkembangnya suatu usaha tidak lepas dari kemampuan pengusahanya dalam mengelola keuangan perusahaannya. Setiap rupiah uang yang berhasil dihimpun digunakan untuk pembiayaan dalam operasional usaha secara tepat guna dan berdaya guna. Manajemen keuangan yang sederhana yang diterapkan oleh pelaku usaha yang menggunakan eceng gondok sebagai komoditas mampu melestarikan kelanjutan usahanya.<br />Dari beberapa usaha yang disurvei, ternyata ada yang telah menggunakan kredit bank, namun masih ada juga yang menggunakan modalnya sendiri tanpa bantuan kredit dari bank.<br />Untuk mengetahui kemampuan dari setiap usaha ini mulai dari petani sampai eksportir, akan dilakukan analisis terhadap aspek keuangannya. Dalam melakukan analisis aspek keuangan ini diawali dengan menetapkan berbagai asumsi yang berhubungan dengan aspek pemasaran dan aspek teknis produksi sebagaimana telah diuraikan di atas. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan kebutuhan dana baik untuk modal kerja maupun investasi setiap kegiatan dalam usaha tersebut. Diteruskan dengan perkiraan proyeksi laba rugi serta arus kas usaha.<br />Dengan mengetahui hasil analisis keuangan ini termasuk di dalamnya net present value (NPV) dari setiap rupiah yang diperoleh pada masa datang, berapa lama masa payback periodnya, berapa besar tingkat benefit & cost rationya maka prospek pembiayaan usaha ini dikemudian hari akan dapat diketahui.<br />Bagi bank, analisis aspek keuangan ini akan menunjukkan seberapa besar kemampuan menabung oleh usaha tersebut dikaitkan dengan potensi kredit serta tingkat suku bunga yang bisa diberikan dalam kegiatan usaha ini.<br />Bagi investor baru yang ingin terjun pada usaha ini akan dapat mengetahui seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari dana yang diinvestasikan dalam kegiatan usaha.<br /><br />Asumsi Dasar<br />Asumsi dan parameter yang digunakan adalah sebagai berikut:<br /><br />Tabel 5<br />Asumsi Dasar<br /><br />No<br />Asumsi<br />A.<br /><br />Aspek Pasar<br />1. Untuk masa depan, permintaan produk dianggap konstan dalam jangka waktu 5 tahun yang merupakan umur ekonomis proyek<br />2. Pertumbuhan jenis usaha yang sama diperhitungkan tidak ada (0%), atau tingkat persaingan besarnya tetap sama, sehingga volume produksi maupun penjualan dapat dipertahankan.<br />3. Tingkat persaingan di antara pelaku usaha sejenis tidak saling menjatuhkan harga jual produk<br />4. Produk untuk perhitungan analisis diambil contoh 1 jenis dengan permintaan terbanyak<br />5. Tidak ada peraturan yang mengurangi kebebasan berusaha<br /><br />B.<br />Aspek Teknis & Produksi<br />1. Persediaan tanaman eceng gondok tidak berkurang dan lahan tempat bertumbuhnya tidak tercemar limbah industri dan sampah<br />2. Kemudahan dalam penyediaan sarana produksi masih dapat terjamin<br />3. Harga pembelian sarana produksi diperhitungkan adanya kenaikan sebesar 5 % pertahun<br />4. Kerjasama produksi mulai dari petani, perajin, pengepul, industri kecil dan eksportir setidaknya bisa dipertahankan seperti saat ini<br />5. Tidak ada gangguan terhadap kegiatan produksi yang disebabkan adanya kerusuhan, demonstrasi<br /><br />C.<br />Aspek Keuangan<br />1. Diperhitungkan adanya kenaikan harga jual produk dan biaya produksi rata-rata 5 % pertahun yang dipengaruhi inflasi.<br />2. Sukubunga kredit perbankan tidak naik dan diperhitungkan sebesar 1,5% perbulan menurun<br />3. Tidak ada penundaan pembayaran di antara pelaku usaha tersebut di luar kebiasaan yang selama ini terjadi.<br />4. Komposisi dana yang berasal dari modalnya sendiri dibanding dengan kredit bank tergantung kemampuan masing-masing usaha.<br /><br /><br />Kebutuhan Dana<br /><br />Setiap usaha membutuhkan dana yang dapat dibagi menjadi 2 (dua) golongan pembiayaan, yaitu biaya Investasi dan biaya untuk operasional usaha.<br />Biaya investasi merupakan kelompok biaya untuk memenuhi kebutuhan pengadaan fisik usaha seperti: lahan/tanah, bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan untuk transportasi, perijinan usaha yang secara akuntansi dimasukkan dalam pos-pos harta tetap yang umur ekonomisnya lebih dari 1 (satu) tahun. Sedangkan biaya operasional yang juga disebut modal kerja merupakan komponen biaya untuk pembelian bahan baku, bahan penolong, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik (termasuk di dalamnya biaya listrik, pemeliharan dan penyusutan), biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran, bahan bakar untuk transportasi.<br />Dalam analisis aspek keuangan kedua kelompok biaya ini dimasukkan sebagai dana atau investasi awal pada tahun ke-0 (nol). Di dalam proyeksi arus kas pada tahun ke lima atau tahun terakhir, sisa nilai buku dari harta tetap dan nilai modal kerja seluruhnya diperhitungkan sebagai salvage value yang menambah pos penerimaan usaha.<br /><br />1. Biaya Investasi<br />a. Petani eceng gondok<br />Untuk seorang petani pengambil eceng gondok di rawa hanya memerlukan biaya investasi sebesar Rp.250.000,- untuk pembelian atau pembuatan sebuah perahu kayu dengan dayung. Di daerah Rawa Pening Ambarawa terdapat seorang pengepul yang memberikan pinjaman kepada petani untuk pengadaan perahu tersebut. Hal ini merupakan potensi bagi BPR untuk memberikan kredit kepada kelompok petani dengan ketua kelompoknya adalah pengepul eceng.<br />Dengan asumsi seperti di atas, maka diharapkan sumber dana untuk biaya investasi ini berasal dari kredit BPR sebesar Rp.200.000,- dan modal dari petani sebesar Rp.50.000,-<br /><br />b. Perajin Tali<br />Perajin tali tidak membutuhkan biaya investasi, mengingat alat produksi (penggulung tali) yang digunakan hanya berupa potongan kayu yang diperoleh dari kayu bekas bangunan atau batang pohon.<br /><br /><br /><br />c. Pengepul<br />Pada tingkat ini, kebutuhan biaya investasi digunakan untuk membeli sebuah timbangan gantung dengan harga beli sebesar Rp.250 ribu,- untuk menimbang tali dan eceng gondok basah. Dalam analisa usaha di tingkat pengepul diusulkan alternatif pengembangannya dengan pengadaan 1 unit truk dengan kapasitas angkut 4-5 ton seharga Rp.150 juta,-. Truk ini dapat digunakan mengangkut 8 ton eceng gondok basah dalam 2 rit perhari dengan trayek Rawa Pening – DI Yogyakarta (jarak sekitar 110 kilometer). Kembali dari Yogyakarta truk tersebut dapat digunakan untuk mengangkut pasir Muntilan yang dijual di Semarang dan sekitarnya. Dengan demikian pengepul ini akan mendapatkan hasil pokok berupa penjualan eceng gondok dan hasil tambahan yang berasal dari penjualan pasir Muntilan.<br />Dengan asumsi seperti di atas, jumlah investasi Rp.150.250.000,-, dan sumber dana untuk biaya investasi berasal dari kredit bank sebesar Rp.100.000.000,- dan dari modalnya sendiri sebesar Rp.50.250.000,-.<br /><br /><br /><br />d. Industri Kecil<br />Untuk analisa usaha dari industri kecil diambil salah satu contoh industri kecil kerajinan tangan yang berada di Kabupaten Bantul.<br />Biaya investasi untuk 1 unit usaha di tingkat industri kerajinan meliputi pengadaan:<br /><br />Tabel 6<br />Investasi pada Industri Kecil Kerajinan<br />No<br />Jenis Investasi<br />Nilai (Rp)<br />1<br />Lahan untuk workshop dan tempat jemur (1.000 m2)<br />150.000.000<br />2<br />Bangunan workshop semi permanen (500 m2)<br />150.000.000<br />3<br />Berbagai alat produksi (gergaji, bor, pemotong dsb)<br />20.000.000<br />4<br />Kendaraan pickup (2 unit)<br />80.000.000<br /><br />Jumlah<br />400.000.000<br /><br />Dana sebesar tersebut di atas bersumber dari modalnya sendiri karena selama ini belum pernah menggunakan kredit dari bank. Jumlah tersebut merupakan revaluasi harta tetap berupa tanah yang dimiliki dari pihak keluarga, di samping itu juga dari hasil pemupukan modal dari hasil kegiatan usaha.<br />Namun apabila diasumsikan bahwa nilai di atas merupakan investasi baru dengan modal sendiri sebesar Rp.300 juta (nilai tanah dan bangunan), maka diperlukan kredit dari bank sebesar Rp.100 juta.<br /><br />e. Eksportir<br />Untuk usaha yang akan dianalisis di tingkat eksportir diambil salah satu contoh eksportir mebel di Desa Trangsan – Kabupaten Sukoharjo. Pada saat ini investasi yang dimiliki perusahaan berupa:<br /><br /><br /><br /><br /><br />Tabel 7<br />Investasi pada Usaha Eksportir<br /><br />No<br />Jenis Investasi<br />Nilai (Rp)<br />1<br />Lahan untuk workshop, gudang dan tempat jemur (2.000 m2)<br />600.000.000<br />2<br />Bangunan workshop dan gudang permanen (1200 m2)<br />600.000.000<br />3<br />Berbagai alat produksi (gergaji, bor, pemotong dsb)<br />40.000.000<br />4<br />Kendaraan pickup (2 unit)<br />Truk kapasitas 4 ton (1 unit)<br />80.000.000<br />120.000.000<br /><br />Jumlah<br />1.440.000.000<br />Sumber: Data Primer diolah<br /><br />Sumber dana sebesar tersebut di atas termasuk revaluasi nilai tanah yang telah dibeli dan berasal dari pemupukan modal dari hasil usaha. Selama ini belum pernah mendapatkan kredit dari bank. Namun jika dianggap suatu investasi baru dengan dana sendiri digunakan untuk membeli tanah dan bangunan sebesar Rp.1.200juta, sisanya diasumsikan berasal dari kredit bank sebesar Rp.240 juta.<br /><br />2. Biaya Operasional / Modal Kerja<br />Untuk suatu kegiatan usaha diperlukan modal kerja yang digunakan untuk membiayai operasional usaha. Meskipun disebut modal kerja tidak berarti hanya bersumber dari dana sendiri, namun bisa berasal dari kredit bank atau lainnya. Berdasarkan kaidah akuntansi yang berlaku fungsi dari modal kerja adalah untuk membiayai semua kegiatan usaha yang memenuhi masa/periode pemakaian kurang dari 1 (satu) tahun.<br />Kebutuhan modal kerja minimum tergantung dari berapa lama perputaran uang kas dari setiap usaha, sejak uang dikeluarkan hingga diterima kembali dalam bentuk kas.<br />Setiap usaha memiliki karakteristik tersendiri, sehingga kebutuhan modal kerjanyapun berbeda-beda sebagai berikut:<br /><br />a. Petani<br />Dalam kegiatan sehari-hari petani eceng gondok tidak memerlukan modal kerja. Hal ini disebabkan proses panen eceng gondok hanya perlu waktu 9-10 jam, dan petani langsung memperoleh uang dari hasil penjualan eceng kepada pengepul pada hari itu juga. Meskipun demikian untuk analisis keuangan tetap diperhitungkan adanya modal kerja berupa gajinya sendiri sebesar Rp.700.000,-/ bulan.<br /><br />b. Perajin Tali<br />Proses produksi untuk membuat tali eceng gondok diawali dengan penjemuran eceng selama 4 hari. Kemudian dilanjutkan dengan mengelabang eceng kering menjadi tali perlu waktu 1 hari untuk mendapatkan 2 kilogram tali. Pembayaran dari pengepul kepada perajin tali ditunda selama 15 hari. Sehingga total periode putaran uang adalah 20 hari. Adapun untuk memproduksi 2 kilogram tali dibutuhkan 24 kilogram eceng gondok basah @ Rp.150,-/kilogram. Dengan demikian setiap perajin tali membutuhkan modal kerja sebagai berikut:<br />Pembelian bahan baku = 24 kg x 20 hari x Rp.150,- = Rp.72.000,-. Sumber dana sebesar tersebut bisa berasal dari kredit BPR.<br /><br />c. Pengepul<br />Kemampuan pengepul membeli eceng gondok dari petani diperhitungkan sebanyak 8.000 kilogram @ Rp.150,-/kilogram. Eceng gondok basah tersebut langsung dikirim dalam 2 (dua) kali pengiriman perhari kepada usaha kecil di Bantul- Yogyakarta, dengan jangka waktu pembayaran 7 hari. Agar truk tersebut lebih berdaya guna, maka sekembalinya dari Yogyakarta ke Ambarawa dapat dimanfaatkan mengangkut pasir dari Muntilan. Untuk kegiatan-kegiatan tersebut diperlukan modal kerja sebagai berikut:<br />Tabel 8<br />Kebutuhan Modal Kerja UsahaPengepul<br />Pembelian Enceng<br />7x8000xRp150<br />8.400.000<br />Pembelian Pasir<br />2ritxRp.225.000<br />500.000<br />Upah muat<br />4 ritxRp.40.000<br />160.000<br />Upah bongkar<br />4 ritxRp.30.000<br />120.000<br />Upah pengemudi<br />2 ritxRp.100.000<br />200.000<br />Biaya Operasional<br />1 x Rp.7.600.000<br />7.600.000<br />Jumlah<br /><br />16.980.000<br />Sumber: Data Primer diolah<br />Modal kerja sebesar tersebut di atas diperkirakan berasal dari kredit bank sebesar Rp.10juta dan modalnya sendiri sebesar Rp.6.930.000.<br /><br />d. Industri Kecil<br />Industri kecil kerajinan yang langsung membeli eceng gondok basah dari pengepul serta memperoleh order dari eksportir memerlukan modal kerja untuk pembuatan keranjang pakaian sebanyak 2.000 set. Untuk 1 set keranjang memerlukan 8 kilogram eceng kering. 2 lembar papan kayu sungkai atau albizia.<br /><br /><br /><br /><br />Tabel 9<br />Kebutuhan Modal Kerja Industri Kecil Kerajinan<br />Eceng basah<br />2000x8x12xRp237.5<br />45.600.000<br />Upahpengeringan<br />2000x96xRp30<br />5.760.000<br />Upah pembuatan tali<br />2000x8xRp.2.500<br />40.000.000<br />Papan Kayu<br />2000x2xRp1.500<br />6.000.000<br />Upah pembuatan kotak kayu<br />2000xRp.2.500<br />5.000.000<br />Upah menganyam kotak kayu<br />2000xRp.15.000<br />30.000.000<br />BahanFinishing<br />2000xRp.5.000<br />10.000.000<br />Upah Finishing<br />2000xR.5.000<br />10.000.000<br />BiayaUmum pabrik<br /><br />6.000.000<br />Biaya Operasional<br /><br />4.000.000<br />Jumlah<br /><br />162.360.000<br />Sumber:Data Primer diolah<br />Dari jumlah biaya operasional tersebut, pengusaha memperoleh uang muka sebesar: 30%x 2000xRp.100.000 = Rp.60.000.000,- dari eksportir. Di mana harga jual keranjang kepada eksportir adalah Rp.100.000,- per set. Nilai tersebut merupakan bagian dari modalnya sendiri sebesar Rp.62.360.000.<br />Dengan demikian potensi kredit yang dapat diberikan kepada pengusaha industri kecil kerajinan sebesar Rp.100juta.<br />Order keranjang pakaian sebanyak 2000 set tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 2 bulan.<br /><br />e. Ekportir<br />Pada saat ini pembelian dari Buyer mancanegara mencapai 3 kontainer per bulan dengan nilai rata-rata mencapai Rp.90 juta per kontainer. Jumlah mebel per kontainer mencapai 200 unit. Dengan demikian selama 1 bulan jumlah unit yang diproduksi minimal mencapai 600 unit.<br />Biaya operasional termasuk biaya produksi produksi untuk 600 unit mebel adalah sebagai berikut:<br />Tabel 10<br />Kebutuhan Modal Kerja Usaha Eksportir<br />Bahan baku & penolong<br />600xRp120.000<br />72.000.000<br />Upah Tukang<br />600xRp60.000<br />36.000.000<br />B.Umum Pabrik<br /><br />3.000.000<br />Pengangkutan<br />3xRp20.000.000<br />60.000.000<br />Biaya Umum<br /><br />30.000.000<br />Jumlah<br /><br />201.000.000<br />Sumber: Data Primer diolah<br />Jumlah tersebut di atas merupakan modal kerja yang diperlukan selama 1 bulan. Biasanya eksportir mendapat uang muka dari buyer sebesar 30% dari nilai order yakni sebesar= 30% x Rp.270.000.000 = Rp.81.000.000,-. Berarti kekurangan modal kerja sebesar Rp.120.000.000,- diasumsikan akan dipenuhi dari kredit bank.<br /><br />Struktur Dana<br /><br />Dari prakiraan kebutuhan dana baik untuk investasi maupun modal kerja di atas dapat diringkas struktur dana masing-masing usaha sebagai berikut:<br /><br /><br />Tabel 11<br />Struktur Dana<br />Usaha<br />Investasi<br />Rp.juta<br />Modal<br />Kerja<br />Rp.juta<br />Modal<br />Sendiri<br />Rp.juta<br />Kredit<br />Invest.<br />Rp.juta<br />Kredit<br />M.Kerja<br />Rp.juta<br />Petani<br />0,25<br />0,7<br />0,75<br />0,2<br />0<br />Perajin<br />0<br />0,072<br />0<br />0<br />0,072<br />Pengepul<br />150,25<br />16,93<br />57,18<br />100<br />10<br />Ind.Kecil<br />400<br />162,36<br />362,36<br />100<br />100<br />Eksportir<br />1.440<br />201<br />1281<br />240<br />120<br />Sumber: Data primer diolah<br />Dihubungkan dengan populasi petani dan perajin serta pengepul yang ada di daerah Rawa Pening dan diasumsikan setiap pelaku usaha yang sejenis memperoleh kredit dalam jumlah yang sama, maka potensi kredit yang bisa diberikan kepada kelompok usaha di daerah Rawa Pening adalah:<br /><br /><br />Tabel 12<br />Potensi Kredit<br />Pelaku<br />Usaha<br />Populasi<br />Kredit<br />Investasi<br />Kredit<br />Modal kerja<br />Petani<br />45<br />9.000.000<br />0<br />Perajin<br />300<br />0<br />21.600.000<br />Pengepul<br />9<br />900.000.000<br />90.000.000<br />Sumber: Data Primer diolah<br />Meskipun populasi dari industri kecil kerajinan di Yogyakarta dan industri kecil mebel di Kabupaten Sukoharjo belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan mencapai belasan unit. Jika setiap industri kecil memerlukan kredit rata-rata sebesar Rp.200 juta, maka potensi kreditnya bisa mencapai jumlah yang besar.<br />Adapun skim kredit yang digunakan dalam perhitungan analisis keuangan dari setiap jenis usaha diperlakukan sama yakni:<br /><br />Tabel 13<br />Skim Kredit<br />Jenis Penggunaan<br />Jangka Waktu<br />Tingkat Sukubunga<br />Masa Tenggang<br />Cara Pembayaran Angsuran Pinjaman<br />Modal Kerja dan Investasi<br />Masing-masing 5 tahun<br />18% pertahun - menurun<br />Tidak ada<br />Pembayaran Pokok pinjaman dan bunga secara bulanan.<br />Dalam analisa keuangan besarnya angsuran dihitung secara tahunan.<br />Besarnya angsuran pokok pinjaman, adalah tetap. Sedangkan besarnya bunga dihitung dari sisa pokok pinjaman tahun sebelumnya.<br /><br />Proyeksi Laba/Rugi Usaha<br /><br />Dari kegiatan yang dijalani, setiap unit usaha mempunyai kemampuan menghasilkan laba yang berbeda dan terlihat mampu membayar angsuran dan bunga pinjaman yang menjadi kewajibannya masing-masing. Laba bersih (setelah dikurangi nilai bunga dan pajak) yang dihasilkan setiap jenis usaha pada tahun pertama dibandingkan dengan pembayaran angsuran pokok pinjaman adalah sebagai berikut:<br />Tabel 14<br />Perbandingan antara Angsuran Pinjaman dengan Laba<br />Jenis Usaha<br /><br />Laba<br />Rp.<br />Angsuran<br />Rp.<br />Rasio Ang/Laba (%)<br />Petani<br />5.405.000<br />40.000<br />0,74<br />Perajin Tali<br />167.000<br />44.000<br />26,35<br />Pengepul<br />41.570.000<br />22.000.000<br />52,92<br />Industri Kecil<br />128.224.000<br />40.000.000<br />31,2<br />Eksportir<br />542.310.000<br />72.000.000<br />13,28<br />Dengan melihat rasio angsuran pokok pinjaman dengan laba bersih setiap usaha, maka untuk petani jangka waktu pengembalian pinjaman bisa dipendekkan menjadi 1 (satu) tahun. Sedangkan untuk eksportir bisa menjadi 2 (tahun), sementara itu untuk perajin tali, pengepul dan industri kecil tetap 5 (lima) tahun demi kelangsungan usaha.<br />Dari proyeksi laba/rugi juga dapat diketahui profitabilitas setiap jenis usaha yang dihitung dari rata-rata laba sebelum pajak pertahun dibagi dengan rata-rata penjualan pertahun, sebagai berikut:<br />Tabel 15<br />Laba,Penjualan dan Profitabilitas<br /><br />Jenis Usaha<br /><br />Laba pertahun<br />Rp.<br />Penjualan pertahun<br />Rp.<br />Profitabilitas (%)<br />Petani<br />6.310.600<br />15.665.200<br />40,28<br />Perajin Tali<br />214.800<br />3.481.200<br />6,17<br />Pengepul<br />62.670.200<br />946.872.200<br />6,62<br />Industri Kecil<br />185.581.000<br />1.392.459.000<br />13,33<br />Eksportir<br />901.410.400<br />3.759.639.600<br />23,98<br /><br /><br />Analisa Kelayakan Usaha<br /><br />Untuk memastikan apakah suatu usaha itu layak diteruskan atau tidak perlu dibiayai, sangat tergantung dari prospek masa datang usaha tersebut.<br />Masa depan suatu usaha tidak satupun yang bisa memastikan, namun masa depan hanya bisa diestimasikan. Untuk mengestimasikan masa depan hal yang perlu diperhatikan adalah dalam penetapan berbagai asumsi yang realistis, baik asumsi mengenai kondisi pasar, aspek teknis serta aspek lainnya. Setelah asumsi-asumsi yang didasarkan dari pengalaman yang terjadi saat ini telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis aspek keuangan dengan memperhitungkan adanya perubahan nilai uang yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor pengurangan nilai uang dalam manajemen keuangan disebut Discounted Factor.<br />Perangkat analisis terhadap kelayakan aspek keuangan adalah:<br />1. Net Present Value (NPV)<br />Adalah suatu suatu metode penilaian investasi dengan mendiskontokan aliran kas di masa depan dengan suatu discounted factor tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal. NPV diperoleh dengan cara mengurangkan semua pengeluaran investasi awal dengan aliran kas bersih di masa depan yang dinilai sekarang (present value). Apabila diperoleh nilai NPV positif, maka dapat dikatakan bahwa proyek yang dinilai layak dibiayai atau diteruskan. Jika nilai NPV negatif, maka proyek tidak layak.<br />Dari rencana proyeksi arus kas masing-masing usaha selama 5 (lima) tahun, diperoleh hasil perhitungan NPV dengan tingkat sukubunga 18% pertahun, sebagai berikut:<br /><br />Tabel 16<br />Net Present Value (NPV)<br />Jenis Usaha<br />NPV (Rp.)<br />Petani<br />15.176.000<br />Perajin Tali<br />489.000<br />Pengepul<br />123.406.000<br />Industri Kecil<br />210.406.000<br />Eksportir<br />1.001.864.000<br /><br />Hasil NPV tersebut adalah positif, artinya setiap usaha layak diteruskan dan dapat diberi kredit dengan tingkat suku bunga kredit 18% pertahun.<br /><br />2. Internal Rate of Return (IRR)<br />Adalah suatu ukuran yang akan membandingkan nilai IRR dengan tingkat bunga atau tingkat keuntungan dari suatu investasi. IRR diperoleh pada suatu posisi di mana nilai NPV= nol.<br />Jika diperoleh nilai IRR lebih besar dari tingkat sukubunga bank, maka proyek ini layak diberikan kredit dengan sukubunga tersebut. Sebaliknya jika IRR lebih kecil dari sukubunga bank, maka proyek tidak layak.<br />Selanjutnya dalam perhitungan IRR ini juga dilakukan suatu analisis sensitifitas dalam upaya mengantisipasi adanya perubahan pendapatan atau pengeluaran. Analisis sensitifitas ini dilakukan dengan 2 (dua) kondisi, yaitu:<br />· Penerimaan tetap seperti rencana, tetapi pengeluaran bertambah sebesar 5 %. Dari kondisi ini diperoleh IRR-S1<br />· Pengeluaran tetap seperti rencana, tetapi penerimaan berkurang 5 %. Dari kondisi ini diperoleh IRR-S2.<br />Dari arus kas selama 5 tahun yang direncanakan, maka diperoleh nilai IRR, IRR-S1 dan IRR S-2 masing-masing usaha, yaitu:<br /><br /><br /><br />Tabel 17<br />Internal Rate of Return<br /><br />Jenis Usaha<br />IRR<br />IRR-S1<br />IRR-S2<br />Petani<br />582,92%<br />537,21%<br />508,3%<br />Perajin Tali<br />97,26%<br />28,82%<br />23,88%<br />Pengepul<br />50,7%<br />21,74%<br />17,98%<br />Industri Kecil<br />32,81%<br />21,98%<br />20,1%<br />Eksportir<br />41,72%<br />32,56%<br />30,28%<br /><br />Dari perolehan IRR tersebut setiap usaha layak diberikan kredit dengan tingkat sukubunga 18% pertahun, meskipun terdapat kemungkinan berkurangnya penjualan atau bertambahnya biaya-biaya pengeluaran. Dari IRR sensitifitas dapat diperkirakan bahwa usaha dari Perajin Tali dan Pengepul sangat sensitive terhadap perubahan harga, yang ditengarai dengan perubahan IRR yang cukup besar. Oleh karena itu disarankan perlu adanya pemantauan secara rutin dari bank yang memberikan kredit kepada usaha perajin tali dan pengepul.<br />Sebagaimana dipahami, pemberian kredit kepada suatu usaha mempunyai resiko di dalam pengembalian kreditnya, karena adanya ketidak pastian di masa depan.<br />Semakin lama jangka waktu kredit maka semakin besar resikonya. Semakin singkat jangka waktu kredit semakin kecil resiko yang dihadapi bank. Dalam menentukan jangka waktu kredit, sebaiknya bank tetap memperhatikan kemampuan calon debitur. Karena semakin singkat jangka waktu kredit, maka debitur harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membayar angsuran pokok pinjaman beserta bunganya pada suatu periode tertentu. Untuk itu dengan melihat lamanya periode pengembalian investasi yang disebut dengan Payback Period serta likuiditas keuangan usaha debitur, maka pihak bank bisa memprediksi jangka waktu pengembalian kredit dan bunganya. Dari proyeksi arus kas akan dapat diketahui payback period serta kemungkinan lamanya jangka waktu kredit dari masing-masing usaha sebagai berikut di bawah.<br />Tabel 18<br />Payback Period<br /><br />Jenis Usaha<br />Payback Period<br />Jangka Waktu Kredit<br />Petani<br />2 bulan<br />6 bulan<br />Perajin Tali<br />13 bulan<br />24 bulan<br />Pengepul<br />22 bulan<br />24 bulan<br />Industri Kecil<br />34 bulan<br />36 bulan<br />Eksportir<br />28 bulan<br />36 bulan<br />Setelah memprediksi jangka waktu kredit, langkah selanjutnya perlu memperhatikan likuiditas keuangan yang dapat dilihat dari posisi Kas Akhir pada tahun bersangkutan dalam proyeksi arus kas dengan merubah jangka waktu kredit. Apabila posisi kas akhir tersebut lebih besar dari modal kerja permanen, maka kredit dengan jangka waktu tersebut dapat direalisasikan. Dari simulasi perubahan jangka waktu kredit, maka diperoleh kondisi keuangan setiap usaha sebagai berikut:<br />Tabel 19<br />Hasil Simulasi Perubahan Jangka Waktu Kredit<br /><br />Usaha<br />Jk.Waktu Kredit<br />Kas Akhir<br />Rp000<br />Modal Kerja<br />Rp000<br />IRR<br />Petani<br />1 th<br />5.955<br />700<br />583%<br />Perajin<br />2 th<br />364<br />222<br />97,1%<br />Pengepul<br />2 th<br />62.868<br />16.930<br />50,2%<br />Ind.Kecil<br />3 th<br />477.000<br />162.360<br />32,5%<br />Eksportir<br />3 th<br />1.832.074<br />201.000<br />41,5%<br /><br />Dari tabel tersebut di atas terlihat, bahwa dengan memperhitungkan jangka waktu kredit diperoleh nilai kas akhir pada tahun bersangkutan ternyata masih lebih besar dari kebutuhan modal kerja permanen. Di samping itu nilai IRR setiap usaha juga lebih besar dari bunga kredit, maka bisa disimpulkan jangka waktu kredit yang diberikan untuk setiap usaha bisa digunakan.<br /><br />V. ASPEK SOSIAL EKONOMI & DAMPAK LINGKUNGAN<br /><br />Aspek Sosial Ekonomi<br /><br />Keberadaan usaha yang memanfaatkan eceng gondok sebagai komoditas menimbulkan efek positif terhadap aspek sosial ekonomi dari masyarakat di sekitar usaha-usaha tersebut.<br />Di daerah Rawa Pening yang pada awalnya mata pencaharian penduduknya adalah petani ikan, padi, palawija dan buah-buahan, dengan adanya usaha pemanfaatan eceng gondok, maka pendapatan mereka semakin bertambah. Demikian pula para wanita yang semula hanya sebagai ibu rumahtangga, dengan adanya proyek ini peranannya semakin bertambah yakni mampu memproduksi tali eceng gondok yang menghasilkan tambahan pendapatan.<br />Di daerah Kabupaten Bantul, Kabupaten Sukoharjo dan sekitarnya, para pengusaha industri kecil kerajinan maupun industri kecil mebel mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekelilingnya. Secara langsung telah meningkatkan pendapatan masyarakat.<br />Para eksportir di Yogyakarta maupun Surakarta merupakan pelaku usaha yang selain mampu menciptakan kesempatan kerja, juga mampu mengajak para industri kecil dan pekerjanya untuk bekerja dengan rajin dan semangat tinggi dalam menciptakan produk yang berkualitas tinggi sesuai permintaan konsumen di mancanegara. Perubahan positif terhadap aspek sosial ekonomi ini akan semakin meningkat apabila pihak perbankan dapat berperan mengembangkan usaha-usaha tersebut baik dalam pemberian kredit yang tepat guna maupun bantuan teknis lainnya.<br /><br /><br /><br />Aspek Dampak Lingkungan<br /><br />Eceng gondok di berbagai daerah seringkali dianggap sebagai masalah karena menutup saluran irigasi atau pembuangan yang mengakibatkan banjir.<br />Penggunaan eceng gondok sebagai bahan baku industri kerajinan dan mebel justru merupakan solusi terhadap masalah tersebut. Dengan memotong batang eceng gondok secara rutin dalam jumlah yang besar, maka pertumbuhan eceng gondok dapat terjaga. Dengan demikian daerah perairan akan terjaga dari bahaya banjir.<br />Industri kerajinan maupun mebel yang menggunakan bahan baku dari eceng gondok hanya memanfaatkan kayu dari pohon industri seperti sengon, sungkai yang mudah dibudidayakan dan tidak merusak lingkungan hutan. Di samping itu sisa bahan baku dari industri ini dapat digunakan sebagai bahan bakar.<br />Dengan demikian ditinjau dari aspek dampak lingkungan, proyek ini justru berdampak positif.<br /><br />VI. PENUTUP<br /><br />Kesimpulan<br /><br />Sebagai penutup dari analisis terhadap usaha mikro, kecil dan menengah yang menggunakan eceng gondok sebagai komoditas dapat disimpulkan sebagai berikut:<br />1. Pelaku usaha yang memanfaatkan eceng gondok sebagai komoditas adalah “petani”, perajin tali, pengepul, industri kecil kerajinan dan mebel serta eksportir kerajinan dan mebel.<br />2. Di Jawa Tengah “petani” yang memanen eceng gondok berada di daerah Rawa Pening - Kabupaten Semarang, Kabupaten Purworejo serta Kabupaten Cilacap. Sedangkan industri kecil dan eksportir kerajinan tersebar di Kabupaten Bantul-Yogyakarta. Adapun industri kecil dan eksportir mebel dalam jumlah yang banyak berada di Kabupaten Sukoharjo.<br />3. Tanaman eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tali eceng gondok dalam bentuk klabangan atau kepangan dan juga ditenun. Selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kerajinan tangan dan mebel yang kuat dan artistik.<br />4. Produk berbahan baku eceng gondok yang terbanyak diminta oleh konsumen dari mancanegara dengan volume permintaan yang cukup banyak. Diperkirakan produk-produk ini masih banyak diminati konsumen mengingat produk sejenis yang berbahan baku rotan sudah semakin terbatas jumlahnya.<br />5. Ditinjau dari aspek teknis dan produksi, produk berbahan baku eceng gondok tidak ada kendala yang berarti mengingat kemudahan dalam penyediaan bahan baku. Di samping itu dalam proses produksinya cukup mudah dan dapat dikerjakan oleh perajin tanpa kesulitan.<br />6. Ketersediaan bahan baku secara jangka panjang, mendukung kelangsungan usaha ini.<br />7. Usaha-usaha yang terkait dengan eceng gondok ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.<br />8. Dari aspek keuangan, setiap jenis atau tingkat usaha menunjukkan hasil yang layak untuk terus dikembangkan dan dibiayai oleh bank dengan tingkat sukubunga antara 18% s.d 20% pertahun. Kelayakan usaha ini bisa dilihat dari analisis Net Present Value (NPV) yang positif dan Internal Rate of Return (IRR) yang masih di atas tingkat sukubunga kredit bank.<br />9. Analisis terhadap aspek sosial, ekonomi dan dampak lingkungan menunjukkan hasil yang positif. Mengingat usaha-usaha ini mampu meningkatkan pendapatan masayarakat di sekelilingnya. Selain itu akan dapat memberikan penghasilan bagi pemerintah daerah dari pajak yang dihasilkan oleh usaha-usaha ini. Dengan pengambilan eceng gondok secara rutin, maka tingkat pertumbuhannya dapat dikendalikan, sehingga tidak akan menjadi pengganggu daerah perairan.<br /><br /><br />Saran<br /><br />Untuk melengkapi tulisan ini dikemukakan berbagai saran dalam upaya mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai berikut:<br />1. Usaha-usaha yang menggunakan eceng gondok sebagai komoditas harus terus ditumbuh-kembangkan baik oleh pemerintah daerah maupun perbankan. Dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan dalam pemberian perijinan serta perkreditan yang memadai.<br />2. Upaya mengikutsertakan pelaku usaha dalam pameran-pameran baik di dalam maupun luar negeri sebaiknya terus dilanjutkan agar produk berbahan baku eceng gondok semakin dikenal luas oleh konsumen dan meningkatkan volume permintaan.<br />3. Dalam memberikan kesempatan kerja, maka pola hubungan di antara pelaku usaha yang selama ini terjadi, sebaiknya tetap dipertahankan. Harus dijaga agar usaha berskala besar tetap memberikan kesempatan kepada industri kecil, pengpul, perajin dan “petani” menjalankan usahanya tanpa adanya intervensi.<br />4. Meskipun demikian, bagi pihak bank yang akan memberikan kredit kepada usaha-usaha ini dianjurkan untuk menciptakan suatu pola kemitraan di antara usaha-usaha tersebut. Pola kemitraan ini dibentuk dengan suatu tujuan untuk memastikan kelanjutan usaha dengan adanya suatu jaminan pasar yang jelas dari usaha di tingkat yang lebih besar.<br />5. Pemberian kredit kepada “petani”, perajin tali dan pengepul dapat menggunakan pola “Kredit Kelompok”, di mana Perjanjian Kredit ditandatangani oleh Ketua Kelompok yang diberi kuasa oleh para anggota kelompok. Untuk keamanan kredit, perlu ditegaskan kepada seluruh anggota kelompok adanya jaminan paripasu atau tanggung renteng yang menjadi kewajiban semua anggota. Pihak bank sebaiknya meminta kepastian pasar dari industri kecil berupa order pembelian secara tertulis kepada pengepul.<br />6. Pemberian kredit kepada industri kecil dan eksportir sebaiknya disertai dengan suatu Nota Kesepakatan di antara eksportir dengan industri kecil untuk menjamin kelangsungan pasar bagi industri kecil. Nota Kesepakatan tersebut mencakup tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak yang saling menguntungkan. </div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-56684573440738219432008-12-10T04:11:00.000-08:002008-12-22T07:20:00.371-08:00POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL BUAH CARICA DALAM SIRUP<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJiwKLUWGjIqW6AfE2KQUa4sxv2doHfUm9X1tf2y4ZfIkIY6OJk2l4qb9l_z0uFbJF3hBpL6-16qGCEOdRBf3M6YNWQ6d0M_Avigl8TALKIDzHz-i2qNdpcWjRp0rLJZhZ5ESTgoI4TGE/s1600-h/2532594659_962f021956_m.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5281334108051955090" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand; HEIGHT: 150px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJiwKLUWGjIqW6AfE2KQUa4sxv2doHfUm9X1tf2y4ZfIkIY6OJk2l4qb9l_z0uFbJF3hBpL6-16qGCEOdRBf3M6YNWQ6d0M_Avigl8TALKIDzHz-i2qNdpcWjRp0rLJZhZ5ESTgoI4TGE/s200/2532594659_962f021956_m.jpg" border="0" /></a><br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br /><br />Kota Wonosobo yang terletak kurang lebih 120 kilometer dari Semarang sebagai ibukota propinsi, memang menyimpan banyak potensi wisata, baik wisata alam maupun wisata boga. Wisata alam yang dapat dikunjungi antara lain Candi Hindu Pendawa Lima yang dibangun pada abad kesembilan, kawah Dieng yang sampai sekarang masih aktif, Telaga Warna dan Telaga Balaikambang. Selain itu kita juga bisa menemui anak-anak berambut gimbal sejak lahir.<br />Sedangkan wisata boga yang ditemui juga tak kalah menarik. Di sana kita bisa menemui berbagai camilan khas Wonosobo seperti kacang koro, kripik jamur, dendeng, bahkan purwaceng (Pimtinella pruacen), yang dikenal sebagai obat kuat (viagra) lokal. Kemudian yang paling khas di Wonosobo adalah Carica. Carica adalah buah semacam pepaya, yang disajikan dalam campuran sirup, dan dikemas dalam botol serupa botol selai.<br />Buah carica ini masuk dalam keluarga pepaya. Bedanya, jika pepaya biasa lebih dikenal sebagai tumbuhan tropis yang memerlukan banyak panas dan matahari, maka carica termasuk keluarga pepaya yang hanya bisa tumbuh di tempat tinggi, memerlukan temperatur yang cukup dingin, dan banyak hujan. Kondisi tersebut sangat cocok dengan iklim Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo. Nama latin buah carica ini adalah Carica Pubescens atau Carica Candamarcensis, atau kadang dikenal sebagai Mountain Papaya, atau di antara penduduk setempat dikenal sebagai gandul Dieng.<br />Menjadi petani buah carica tidak terlalu sulit, karena usia pohon carica yang relatif panjang, bisa sampai 20 tahun, bahkan lebih. Pohon carica yang saat ini dipanen oleh petani di Pegunungan Dieng sudah ditanam sejak tahun 1980an. Kurang lebih satu tahun setelah dipanen, pohon carica tersebut sudah bisa menghasilkan buah yang baik. Jika mutu buah sudah mulai menurun, biasanya setelah enam bulan, petani tinggal memangkas pohon tersebut. Dari pucuk-pucuknya akan tumbuh tunas baru yang segera menghasilkan buah yang lebih baik.<br />Dari hasil wawancara dengan para responden, diketahui sudah ada satu perusahaan yang memiliki hubungan kemitraan dengan agen dari daerah lain. Produsen lain hanya melakukan penyetoran carica kepada para agen dan toko secara berkala. Proses pemasakan carica oleh semua produsen adalah serupa, bahkan serupa juga dengan pemasakan buah lain dalam sirup, seperti buah salak, mangga dan nanas. Oleh karena itu, untuk bisa bertahan dalam bisnis tersebut, mereka bersaing dalam hal harga dan rasa. Karena kemudahan-kemudahan inilah, maka sampai saat ini di Wonosobo terdapat kurang lebih 20 industri kecil yang memproduksi buah carica.<br />Agar dapat memahami lebih mendalam mengenai buah carica dan buah-buah lain dalam sirup, maka tulisan ini akan memaparkan berbagai aspek kelayakan usaha, yaitu di tingkat petani dan produsen. Aspek kelayakan usaha tersebut akan meliputi aspek pasar, aspek teknis produksi, aspek keuangan, aspek sosial ekonomi dan dampak lingkungan. Di samping pemaparan analisis terhadap aspek kelayakan, akan disampaikan pula berbagai saran kepada semua pihak, terutama perbankan, yang berminat membiayai proyek ini. Tulisan ini berupa rangkuman dari hasil penelitian terhadap beberapa petani dan produsen buah carica dalam sirup di Pegunungan Dieng dan di Kabupaten Wonosobo.<br /><br />BAB II<br />ASPEK PEMASARAN<br /><br /><br />Pengolahan buah carica menjadi buah carica dalam sirup sudah dimulai sejak tahun 1980-an. Bahkan di Wonosobo juga pernah berdiri PT. Dieng Jaya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengalengan buah-buahan agro (hortikultura) dan jamur merang (champignon), dengan jumlah pegawai antara 3200-3500 orang. Dengan produksi sekitar 1,5 juta ton jamur segar per tahun, PT. Dieng Jaya waktu itu merupakan produsen jamur terbesar di dunia. Bandingkan dengan total produksi jamur segar dari Amerika Serikat, Eropa dan Asia yang hanya sekitar 1,3 juta ton per tahun.<br />Akan tetapi karena terus menerus mengalami defisit sejak tahun 1995, akhirnya PT. Dieng Jaya berhenti beroperasi pada tahun 2003. Pengaruh penutupan PT. Dieng Jaya tidak hanya berpengaruh pada lebih dari 3200 keluarga karyawan yang mendadak kehilangan pekerjaan, tetapi juga pada sekitar 700 keluarga petani plasma yang bekerja sama dengan perusahaan ini menggunakan pola inti rakyat (PIR).<br />Setelah PT. Dieng Jaya tidak beroperasi lagi, para agen dan toko-toko yang menjual produk buah carica dalam sirup menjadi kesulitan mencari bahan pasokan. Permintaan pasar yang cukup besar ini kemudian ditanggapi oleh para produsen industri kecil di Wonosobo dan sekitarnya. Saat ini diketahui ada sekitar 20 produsen buah carica dalam sirup di Wonosobo. Sedangkan jumlah petani sulit diketahui secara pasti karena setiap petani di Pegunungan Dieng pasti memiliki pohon carica. Ini disebabkan karena pohon carica sangat mudah ditanam, berselang-seling dengan tanaman-tanaman lain seperti kentang, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.<br />Permintaan komoditas buah carica di setiap pelaku usaha akan diuraikan selengkapnya pada bagian berikut ini.<br /><br />2.1. Petani Carica<br />Permintaan buah carica yang dipanen oleh para petani carica berasal dari para pengusaha industri rumah tangga buah carica dalam sirup. Dari wawancara dengan para petani carica, rata-rata para petani carica dapat memetik 4-5 kuintal buah carica per minggu, yang dibagi dalam dua kali pengiriman kepada pelanggan. Rata-rata setiap petani memiliki 1-5 orang pelanggan tetap. Beberapa petani langsung mengirimkan buah carica tersebut kepada pelanggan, dan sisanya lebih suka menjualnya dulu kepada pengepul, tetapi jumlahnya tidak banyak. Ini disebabkan karena jika mereka menjual langsung kepada pelanggan, yaitu para produsen, harganya akan lebih tinggi dibandingkan jika mereka menjualnya melalui pengepul. Jika harga per kilogram buah carica dari petani adalah sebesar Rp.1.750,00, maka setiap minggunya rata-rata seorang petani bisa memperoleh pendapatan kotor kurang lebih sebesar Rp.700.000,00 sampai Rp.875.000,00. Jika si petani sudah memiliki mobil bak terbuka, maka untuk satu kali pengiriman, biaya yang diperlukan hanya sebesar Rp.150.000,00, yaitu untuk biaya kuli dan bahan bakar. Dengan demikian, setiap minggunya seorang petani bisa mendapatkan Rp.550.000,00 sampai Rp.625.000,00 per minggunya. Untuk waktu-waktu tertentu, harga per kilogramnya bisa naik menjadi Rp.2.000,00, sehingga pendapatan petani bisa lebih banyak lagi.<br />Yang unik adalah cara pembayaran para pengusaha kepada para petani. Kadang-kadang, pembayaran memang dilakukan secara tunai. Tapi di lain waktu, pengusaha ini membayar petani dalam bentuk pinjaman barang. Misalnya jika petani ingin membeli pupuk, bibit, atau bahkan lemari es dan parabola. Maka pengusaha akan menalangi pembelian terlebih dahulu. Setelahnya, para petani akan membayar cicilan dengan buah carica. Dasarnya hanya saling percaya, dan sejauh ini tidak pernah ada masalah. Salah satu hal yang mendasari pola ini adalah karena para petani belum mengenal bank. Dengan demikian, potensi menabung para petani ini sangat besar.<br /><br />2.2. Produsen<br />Tidak semua produsen carica beroperasi setiap hari. Beberapa dari mereka hanya berproduksi dua atau tiga hari sekali. Hari-hari lain digunakan untuk memproduksi makanan lain yang juga merupakan makanan khas dari Wonosobo, seperti kripik jamur, kacang koro, dan lain sebagainya. Padahal dari wawancara dengan responden diketahui bahwa permintaan yang masuk cukup banyak. Dari hasil wawancara dengan responden yang cukup beruntung dapat berproduksi setiap hari, diketahui bahwa mereka dapat menghasilkan 1000 botol per harinya, dan tetap belum dapat memenuhi semua kebutuhan pelanggan.<br />Sebagai gambaran, salah seorang responden baru bisa menyediakan 450 box carica dari 2000 box yang sebetulnya dibutuhkan oleh pelanggannya dari Surabaya, yang memasok kebutuhan carica di Jawa Timur dan Bali (1 box berisi 12 botol carica). Kemudian secara rutin responden tersebut juga mengirim buah carica ke Semarang dan Yogyakarta, masing-masing dua kali dalam sebulan, sebanyak 100 botol, yaitu jumlah maksimal yang termuat dalam satu mobil box. Setiap bulan, responden tersebut juga masih harus memasok kurang lebih 20 toko yang ada di Wonosono dan sekitarnya, masing-masing kurang lebih 50 box per toko, di samping penjualan yang langsung dilakukan oleh pengusaha kepada pelanggan.<br />Sedangkan permintaan yang semakin meningkat menjelang hari raya sebanyak dua kali per tahun belum bisa terlayani. Demikian juga permintaan dari Jawa Barat dan Jakarta belum bisa terlayani.<br /><br />BAB III<br />ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI<br /><br /><br />Pohon carica termasuk pohon yang mudah sekali ditanam dan dipelihara. Buahnya mirip pepaya karena memang berasal dari satu keluarga. Berwarna kehijauan, atau kekuningan jika sudah cukup matang, hanya saja bentuknya lebih kecil dari pepaya. Bedanya, buah carica tidak bisa dimakan langsung, karena daging buahnya banyak mengandung getah, sehingga rasanya pahit dan menyebabkan gatal di tenggorokan. Penduduk setempat menikmati buah ini dengan cara membelahnya menjadi dua dan mengambil bijinya untuk disesap. Karena rasanya yang manis, biji inilah yang nantinya akan dibuat sirup dan dapat memberikan rasa khas pada buah carica dalam sirup.<br />Pada bagian berikut akan diuraikan aspek teknis dan produksi dari dua pelaku, yaitu petani dan produsen industri kecil buah carica.<br /><br />3.1. Tingkat Petani<br />Pegunungan Dieng di Wonosobo berada pada ketinggian ….. kaki dari laut. Selain pemandangan yang sangat indah, kondisi alam yang demikian sangat cocok dan ideal untuk menanam berbagai macam buah dan sayuran. Para petani memanfaatkan potensi ini dengan memanfaatkan setiap jengkal tanah untuk ditanami. Berbagai macam sayuran yang sulit untuk ditanam di tempat lain, sangat mudah didapati di pegunungan ini. Salah satunya adalah buah carica. Pohon carica terbanyak terdapat di Desa Sembungan Kecamatan Dieng Kabupaten Wonosobo, yang konon merupakan desa tertinggi di Propinsi Jawa Tengah.<br />Dari hasil penelusuran yang dilakukan tim penulis, tidak dapat diketahui secara pasti kapan pertama kali buah carica ditanam di pegunungan Dieng. Beberapa sepakat bahwa seorang ahli pertanian dari Australia yang membawa bibit tanaman itu ke Dieng. Beberapa lainnya berpendapat bahwa sebenarnya tanaman tersebut telah ada sejak berpuluh tahun yang lalu. Tapi yang jelas, tanaman tersebut mulai dimanfaatkan sejak tahun 1980-an.<br />Pemanfaatan buah carica dimulai ketika pada tahun 1980-an Dinas Perindustrian memberikan kursus cara pengawetan buah-buahan. Beberapa ibu rumah tangga menerapkan kursus tersebut dengan mencoba mengawetkan berbagai macam buah seperti salak, kedondong dan mangga. Akan tetapi hasilnya tidak begitu menggembirakan. Salah satu sebab utamanya adalah karena belum adanya teknologi yang mendukung pengawetan buah secara alami, sehingga akhirnya buah-buahan tersebut cepat busuk atau cita rasanya cepat berubah. Baru setelah mencoba pengawetan buah carica, diperoleh hasil yang memuaskan. Buah carica yang dikemas dalam botol bisa tahan sampai kurang lebih dua tahun. Sedangkan buah carica yang dikemas dalam gelas cup, bisa tahan sampai kurang lebih enam bulan. Tentu saja keduanya dengan catatan bahwa kemasan tidak rusak. Pernah dicoba untuk melakukan pengemasan buah carica dalam kaleng. Tetapi ternyata hasilnya sangat mengecewakan. Buah carica cepat busuk, dan merusak kalengnya.<br />Setelah menyadari potensi bisnis pengawetan buah carica inilah, maka sekitar tahun 1985, Ibu Piet Sumarto yang menjadi pelopor dalam bisnis ini, meminta para petani di Pegunungan Dieng supaya menanam pohon carica.<br />Karena kemudahan penanamannya, maka di pegunungan Dieng jarang terdapat satu areal tanah pertanian yang hanya ditanami pohon carica. Rata-rata pohon carica ditanam sebagai selingan penanaman kentang dan kubis. Hanya ada beberapa areal khusus yang ditanami pohon carica. Jika khusus hanya ditanami carica, maka untuk areal tanah pertanian seluas setengah hektar, dapat ditanami sekitar 3000 pohon carica, dengan jarak tanam 1-2 meter. Pohon tersebut dapat langsung dipanen pertama kali setelah ditanam kurang lebih selama satu tahun. Dan setelahnya rata-rata dapat dipanen dua kali seminggu. Selain itu juga dilakukan perawatan dengan menggunakan pupuk kompos/organic. Untuk areal seluas setengah hektar tersebut di atas, diperlukan sekitar lima ton pupuk. Pemupukan ini dilakukan 6-12 bulan sekali, tergantung seberapa sering pohon tersebut dipanen. Semakin sering dipanen, semakin cepat menurun jumlah dan kualitas buahnya. Setelah dipanen, buah carica juga tidak memerlukan tempat khusus untuk penyimpanan. Dengan demikian tidak diperlukan adanya biaya storage/pergudangan. Jika semua pohon sedang siap dipanen, dari 3000 pohon tersebut bisa diperoleh kurang lebih 4-5 kuintal buah carica masak.<br />Sementara terdapat kesediaan sayur dan buah-buahan yang sangat berlimpah di Dieng, maka petani hanya perlu membeli beras dan keperluan pokok lain untuk sandang dan perumahan. Karena itulah maka biaya hidup di Dieng masih cukup rendah. Dengan demikian, potensi tabungan masyarakat di desa ini sangat tinggi, mengingat selama ini belum ada BPR atau lembaga keuangan lain yang masuk ke desa ini. Padahal dengan memperhitungkan pendapatan yang rata-rata sebesar Rp.550.000,00 sampai Rp.625.000,00 per minggu dari penjualan buah carica (belum termasuk hasil penjualan buah-buahan lain), maka diperkirakan setiap minggunya para petani dapat menabung sebesar Rp.400.000,00 sampai Rp.500.000,00. Akan tetapi karena belum adanya fasilitas menabung tersebut, maka penduduk desa ini membelanjakan uangnya untuk barang-barang konsumtif. Sebagaimana dapat dilihat secara langsung, rata-rata petani di desa ini memiliki parabola. Kesukaan pada parabola ini disebabkan karena tingginya letak desa ini, sehingga pemancar televisi tidak dapat menjangkau.<br />Dari hasil penelusuran tim penulis, buah carica ini pernah diuji coba untuk ditanam di Malang Jawa Timur yang juga merupakan daerah dingin, dan hasilnya cukup menggembirakan. Akan tetapi karena adanya keterbatasan biaya, maka saat ini penanaman untuk sementara dihentikan.<br /><br />3.2. Tingkat produsen<br />Jumlah buah carica dalam botol yang dapat diproduksi oleh para pengusaha industri kecil sangat beragam. Beberapa produsen bahkan hanya memproduksi buah carica selama beberapa hari dalam seminggu, diselang-seling dengan produksi makanan kecil lain yang juga merupakan ciri khas kota Wonosobo, seperti kacang koro, kripik tempe, dan lain sebagainya. Proses pembuatannya adalah sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.<br /><br />Tabel 3.1.<br />Proses Produksi Pada Industri Pengawetan Buah Carica Dalam Sirup<br /><br />No Kegiatan Keterangan<br />1 Pengupasan<br />1. Mayoritas pengupasan dilakukan oleh tenaga kerja wanita.<br />2. Mengingat sifat buahnya yang sangat banyak mengandung getah, pada saat pengupasan sangat dianjurkan untuk mengenakan sarung tangan supaya tidak gatal (menurut keterangan para pekerja, getah buah tersebut sangat baik untuk mengobati kaki yang kapalan. Mengenai benar tidaknya keterangan tersebut, masih perlu dibuktikan dengan penelitian yang mendalam).<br /><br />3. Setiap orang tenaga kerja mampu mengupas ½ kuintal buah per harinya.<br /><br />2 Pemisahan buah dari bijinya<br /><br /><br /><br />1. Setelah dikupas, biji buah dikeruk dan dipisahkan dengan daging buahnya. Biji buah inilah yang nantinya diperas untuk membuah sirup yang memberi cita rasa khas pada buah.<br /><br />2. Biji buah ini berwarna hitam, dan di luarnya ada selaput putih yang membungkus seluruh biji. Biji dan selaput putih inilah yang disesap-sesap untuk menikmati buah carica secara tradisional.<br />3 Pemotongan<br /><br />1. Setelah dipisahkan dengan bijinya, buah dipotong-potong dengan bentuk yang menarik dan supaya dapat dikemas dalam botol.<br /><br /><br />2. Biasanya bentuk yang dipilih adalah segitiga, dipotong mengerucut mulai pangkal buahnya.<br /><br />4 Penggaraman dan pencucian<br /><br /><br /><br /><br /><br />1. Pencucian buah dilakukan dua kali: pertama kali setelah buah selesai dikupas, dan kedua kalinya setelah buah selesai dikupas.<br /><br /><br />2. Pada kedua tahap pencucian tersebut selalu disertakan kurang lebih dua sendok makan garam. Gunanya adalah untuk menghilangkan rasa pahit yang berasal dari getah.<br />5 Pembuatan sirup buah 1. Sirup dibuat dari biji buah carica.<br />2. Caranya adalah :<br /><br />a. Biji beserta selaput yang melapisinya dengan ditambah sedikit air diperas, sampai keluar cairan kental yang berbau khas buah carica. Pemerasan dapat dilakukan berkali-kali sampai aroma khas tersebut hilang.<br />b. Setelah diberi air dan gula pasir secukupnya, sirup tersebut direbus sampai mendidih.<br />c. Setelah mendidih, sirup yang sudah jadi harus disaring untuk dipisahkan dengan ampasnya.<br />6 Pengemasan<br /><br />Setelah buah dipotong-potong dan dicuci bersih dan setelah sirup jadi, keduanya langsung dicampur dan dikemas dalam botol. Prosesnya adalah sebagai berikut :<br /><br /><br />1. Botol dan tutup yang akan digunakan terlebih dahulu dicuci bersih.<br />2. Kemudian panci/dandang berisi air yang akan digunakan juga terlebih dahulu dipanaskan sampai airnya mendidih.<br /><br />3. Selanjutnya buah yang telah dipotong-potong terlebih dahulu dimasukkan ke dalam botol-botol.<br /><br />4. Setelah itu, botol yang telah berisi potongan buah ditimbang.<br /><br />5. Kemudian ditambahkan sirup sampai botol penuh dan dikukus selama kurang lebih 15 menit.<br /><br />6. Setelah dikukus, botol diambil dari dandang, kembali dipenuhi dengan sirup, dan ditutup rapat-rapat.<br /><br />7. Sedangkan proses pengawetan dilakukan dengan sederhana. Yaitu botol yang telah ditutup direbus di dalam panci bermulut lebar selama kurang lebih 10 menit. Cara pengawetan ini bisa membuat buah carica dalam sirup bertahan sampai kurang lebih 2 tahun.<br />8 Packing<br /><br />Proses packing tidak langsung dilakukan. Setelah buah carica dan sirup dimasukkan dalam botol dan diawetkan, ditunggu dulu sampai sekitar 7 hari supaya sirupnya bisa meresap ke dalam buah, baru dipacking dan dikirimkan kepada pelanggan. Cara packing adalah dengan memasukkan botol-botol tersebut ke dalam kotak khusus. Setiap kotak berisi 12 botol. Buah carica dalam sirup siap untuk dikirim.<br /><br />Sebagaimana telah disebutkan di depan, kecuali kemasan dalam botol yang harganya berkisar antara Rp.4750 sd Rp.5000 per botolnya, buah carica dalam sirup juga ditawarkan dalam kemasan cup plastik. Akan tetapi dalam kemasan ini buah carica hanya bertahan selama maksimal 6 bulan saja. Oleh karena itu harganya juga lebih murah, hanya sekitar Rp.2500,00 sampai Rp.3000,00 saja per cup-nya.<br />Dengan 15 orang tenaga kerja, setiap harinya dapat diproduksi 1000 botol buah carica. Perincian pembagian kerjanya adalah sebagai berikut :<br />1. 10 orang tenaga kerja (umumnya adalah wanita) bertugas mengupas, memotong-motong daging buah, mencuci dan menggarami, memeras bijinya dan memprosesnya sampai menjadi sirup, memasuk-masukkan daging buah yang telah dicuci ke dalam botol, menimbang, mengukus, dan merebusnya untuk sterilisasi. Total buah carica yang diproses adalah sebanyak 3-4 kuintal per harinya. 2 orang tenaga merupakan tenaga tetap dengan gaji Rp.400.000,00 per bulan. Dua orang inilah yang memegang resep pemasakan buah sirup carica sehingga menghasilkan cita rasa yang tinggi. 8 orang lainnya adalah tenaga kerja harian dengan upah Rp.15.000,00 per hari, dan bekerja 5-6 hari dalam seminggu. Baik tenaga kerja tetap maupun harian bekerja selama kurang lebih 8 jam, dari pukul 08.00 pagi sampai 16.00 WIB. Jika dihitung secara rata-rata, gaji pegawai tetap dengan upah tenaga harian ternyata hampir sama. Bedanya, setiap harinya tenaga harian bisa berbeda-beda orangnya.<br />2. 3 orang tenaga kerja laki-laki bertugas untuk melakukan persiapan seperti mengangkut buah-buah carica yang masih mentah, membeli minyak tanah untuk memasak, mempersiapkan kompor dan dandang-dandang atau panci-panci yang akan digunakan untuk mengukus dan merebus, menutup botol-botol yang telah diisi dengan daging buah dan sirup (proses ini memang harus dilakukan oleh laki-laki, karena supaya botol tertutup dengan baik diperlukan tenaga yang sangat kuat), serta untuk melakukan proses packing. Ketiganya adalah tenaga harian, dengan upah Rp.15.000,00 per hari, dan bekerja 5-6 hari dalam seminggu.<br />3. 2 orang tenaga laki-laki dipekerjakan sebagai tenaga driver yang akan mengirim buah carica kepada pelanggan. Keduanya adalah tenaga tetap, namun dengan mempertimbangkan senioritas, 1 orang diberi gaji Rp.550.000,00 per bulan, dan 1 orang lainnya diberi gaji Rp.400.000,00 per bulan.<br /><br />Karena sifat tanaman yang sangat mudah dipelihara, alat-alat produksi yang sangat mudah diperoleh, serta proses pemasakan sampai packing yang sangat mudah dilakukan, maka kegiatan produksi tidak pernah menemui kendala yang berarti.<br /><br /><br />BAB IV<br />ASPEK KEUANGAN<br /><br /><br />Sebagaimana umumnya suatu perusahaan, kemampuan tim manajemen dalam mengelola keuangan sangat diperlukan supaya perusahaan tersebut dapat terus berkembang. Setiap rupiah uang yang berhasil dikumpulkan harus dapat digunakan seoptimal mungkin untuk pembiayaan dalam operasional usaha. Manajemen keuangan yang sederhana yang diterapkan oleh para pengusaha industri kecil pengawetan buah carica dalam sirup sejauh ini mampu mendukung perkembangan usahanya.<br />Dari beberapa usaha yang disurvei, ternyata ada yang telah menggunakan kredit bank, namun masih ada juga yang menggunakan modalnya sendiri tanpa bantuan kredit dari bank. Untuk mengetahui kemampuan petani dan pengusaha industri kecil dalam mengelola usaha ini, akan dilakukan analisis terhadap aspek keuangannya.<br />Analisis aspek keuangan ini diawali dengan menetapkan berbagai asumsi yang berhubungan dengan aspek pemasaran dan aspek teknis produksi sebagaimana telah diuraikan di atas, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan kebutuhan dana baik untuk modal kerja maupun investasi setiap kegiatan dalam usaha tersebut. Selanjutnya adalah mlekaukan perkiraan proyeksi laba rugi serta arus kas usaha.<br />Dengan mengetahui hasil analisis keuangan, yaitu net present value (NPV) dari setiap rupiah yang diperoleh pada masa datang, berapa lama masa payback periodnya, serta berapa besar tingkat benefit and cost rationya maka prospek pembiayaan usaha ini dikemudian hari akan dapat diketahui.<br />Bagi bank, analisis aspek keuangan ini akan menunjukkan seberapa besar kemampuan menabung oleh usaha tersebut dikaitkan dengan potensi kredit serta tingkat suku bunga yang bisa diberikan dalam kegiatan usaha ini.<br />Bagi investor baru yang ingin terjun pada usaha ini akan dapat mengetahui seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari dana yang diinvestasikan dalam kegiatan usaha.<br /><br />Asumsi Dasar<br />Asumsi dan parameter yang digunakan adalah sebagai berikut:<br /><br />Tabel 4.1.<br />Asumsi Dasar<br /><br />No Asumsi<br />1<br />Aspek Pasar<br />1. Untuk masa depan, permintaan produk dianggap konstan dalam jangka waktu 5 tahun yang merupakan umur ekonomis proyek<br />2. Pertumbuhan jenis usaha yang sama diperhitungkan tidak ada (0%), atau tingkat persaingan besarnya tetap sama, sehingga volume produksi maupun penjualan dapat dipertahankan.<br />3. Tingkat persaingan di antara pelaku usaha sejenis tidak saling menjatuhkan harga jual produk<br />4. Tidak ada peraturan yang mengurangi kebebasan berusaha<br />2 Aspek Teknis & Produksi<br />1. Persediaan pohon carica tidak berkurang dan lahan tempat bertumbuhnya tidak tercemar limbah industri dan sampah<br />2. Kemudahan dalam penyediaan sarana produksi masih dapat terjamin<br />3. Harga pembelian sarana produksi diperhitungkan adanya kenaikan sebesar 5 % pertahun<br />4. Kerjasama produksi antara petani dan industri kecil setidaknya bisa dipertahankan seperti saat ini<br />5. Tidak ada gangguan terhadap kegiatan produksi yang disebabkan adanya kerusuhan, demonstrasi, dan lain sebagainya<br /><br />3 Aspek Keuangan<br />1. Diasumsikan adanya kenaikan harga jual produk dan biaya produksi rata-rata 5 % pertahun yang dipengaruhi inflasi.<br />2. Suku bunga kredit perbankan tidak mengalami kenaikan dan diperhitungkan sebesar 1,5% perbulan menurun<br />3. Tidak ada penundaan pembayaran di antara pelaku usaha tersebut di luar kebiasaan yang selama ini terjadi.<br />4. Komposisi dana yang berasal dari modal sendiri dibanding dengan kredit bank tergantung kemampuan masing-masing usaha.<br /><br /><br />Kebutuhan Dana<br />1. Jumlah permintaan<br />Pada saat ini, dengan menggunakan modal sendiri serta dari hasil pemupukan modal, seorang produsen carica dalam kaleng dalam sehari bisa memproduksi 1000 botol. Dengan asumsi bahwa dalam sebulan hanya ada 25 hari kerja, maka jumlah produksi dalam setahun adalah sebesar 300.000 botol. Jumlah tersebut ternyata belum bisa memenuhi permintaan dari pelanggan yang hampir mencapai dua kali lipatnya. Jumlah permintaan pelanggan, jumlah produksi saat ini dan jumlah kekurangan produksi dapat dilihat pada tabel 4.2.<br />Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa saat ini jumlah produksi yang dihasilkan baru bisa memenuhi separo dari permintaan pelanggan. Oleh karena masih ada permintaan dari pelanggan yang belum bisa dipenuhi sebesar 271.200 botol, maka pengusaha berkeinginan untuk menambah jumlah produksinya.<br /><br />Tabel 4.2.<br />Jumlah Permintaan, Produksi Saat Ini Dan Kekurangan Produksi<br /><br /><br />Sumber : Data Primer<br />Keterangan : data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2<br />Setiap usaha membutuhkan dana yang dapat dibagi menjadi 2 (dua) golongan pembiayaan, yaitu biaya investasi dan biaya untuk operasional usaha (modal kerja).<br />Biaya investasi merupakan kelompok biaya untuk memenuhi kebutuhan pengadaan fisik usaha seperti lahan/tanah, bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan untuk transportasi, perijinan usaha, yang semuanya itu secara akuntansi dimasukkan dalam pos-pos harta tetap yang umur ekonomisnya lebih dari 1 (satu) tahun.<br />Sedangkan biaya operasional (modal kerja) yang juga disebut modal kerja merupakan komponen biaya untuk pembelian bahan baku, bahan penolong, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik (termasuk di dalamnya biaya listrik, pemeliharan dan penyusutan), biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran serta biaya bahan bakar untuk transportasi.<br />Dalam analisis aspek keuangan kedua kelompok biaya ini dimasukkan sebagai dana atau investasi awal pada tahun ke-0 (nol). Di dalam proyeksi arus kas pada tahun ke lima atau tahun terakhir, sisa nilai buku dari harta tetap dan nilai modal kerja seluruhnya diperhitungkan sebagai salvage value yang menambah pos penerimaan usaha.<br />Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap para petani carica, ternyata nyaris tidak diperlukan biaya investasi dan modal kerja. Biaya investasi tidak diperlukan karena mayoritas petani tidak menanam pohon carica di suatu areal tanah pertanian secara khusus, melainkan berselang-seling dengan tanaman lain seperti kentang, dan lain sebagainya. Pada awal penanamannya mayoritas petani juga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli bibit, karena telah didapatkan secara gratis dari pengusaha industri kecil pengawetan buah carica dalam sirup.<br />Demikian juga kredit modal kerja tidak diperlukan, bahkan bank dapat menghimpun dana tabungan dari masyarakat, karena saat ini belum ada bank yang dapat melayani para petani tersebut, sehingga kelebihan pendapatan mereka digunakan untuk membeli barang konsumtif.<br />Berdasar atas hal tersebut di atas, maka pembahasan analisis keuangan dalam bab ini hanya dilakukan di tingkat pengusaha industri kecil.<br /><br /><br />2. Biaya Investasi Industri Kecil<br />Analisis usaha industri kecil mengambil salah satu contoh pengusaha industri kecil pengawetan buah carica dalam sirup yang bertempat tinggal di pegunungan Dieng. Biaya investasi untuk satu unit usaha di tingkat industri kerajinan meliputi berbagai hal sebagaimana tertera pada Tabel 4.3. di bawah ini.<br /><br />Tabel 4.3.<br />Investasi pada Industri Kecil Carica<br /><br />No Jenis Investasi Nilai (Rp)<br />1 Lahan untuk memproduksi pengawetan buah carica dalam sirup 50.000.000<br />2 Bangunan permanen 25.000.000<br />3 Berbagai alat produksi (dandang, panci, kompor, dll) 10.000.000<br />4 Mobil box untuk pengiriman (2 unit) 120.000.000<br />Jumlah 205.000.000<br />Sumber : Data Primer<br /><br />Sebagian dana tersebut di atas, yaitu lahan, bangunan permanent, sebagian alat produksi dan 1 (satu) unit mobil, bersumber dari modal sendiri karena selama ini belum pernah menggunakan kredit dari bank, maupun lembaga keuangan lain. Jumlah tersebut merupakan revaluasi harta tetap berupa tanah yang dimiliki dari pihak keluarga, di samping itu juga dari hasil pemupukan modal dari hasil kegiatan usaha.<br />Dengan adanya kebutuhan tambahan produksi sebesar 271.200 unit, maka pengusaha membutuhkan tambahan investasi untuk pembelian alat-alat produksi tambahan dan 1 (satu) unit mobil box sebagai penambah 1 (satu) mobil box yang telah dimiliki selama ini. Dengan demikian pengusaha memerlukan kredit dari bank sebesar Rp.70 juta.<br /><br />3. Biaya Operasional / Modal Kerja<br /><br />Untuk suatu kegiatan usaha diperlukan modal kerja yang digunakan untuk membiayai operasional usaha. Meskipun disebut modal kerja tidak berarti hanya bersumber dari dana sendiri, namun bisa berasal dari kredit bank atau sumber pendapatan lainnya. Berdasarkan kaidah akuntansi yang berlaku, fungsi dari modal kerja adalah untuk membiayai semua kegiatan usaha yang memenuhi masa/periode pemakaian kurang dari 1 (satu) tahun.<br />Kebutuhan modal kerja minimum tergantung dari berapa lama perputaran uang kas dari setiap usaha, sejak uang dikeluarkan hingga diterima kembali dalam bentuk kas.<br />Setiap usaha memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda-beda, sehingga kebutuhan modal kerjanyapun berbeda-beda. Untuk pengusaha industri kecil buah carica, kebutuhan modal kerjanya adalah sebagai berikut.<br />Saat ini, pengusaha baru bisa memproduksi 1000 botol carica per hari, atau sekitar 25.000 per bulan atau 300.000 per tahun. Sedangkan berdasar atas permintaan dari pelanggan, masih dibutuhkan sebesar 271.200 per tahun, atau sekitar dua kali lipat dari jumlah produksi saat ini. Bahan-bahan dan biaya yang diperlukan adalah sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.<br /><br /><br /><br />Tabel 4.4.<br />Kebutuhan Modal Kerja Industri Kecil Carica Selama 1 Tahun<br /><br />No Bahan Kebutuhan (dalam ribuan rupiah)<br />1 Bahan baku & penolong 1.704.540<br />2 Tenaga kerja 135.000<br />3 Biaya umum (listrik) 3.000<br />4 Biaya operasional 22.800<br />Jumlah 1,865.340<br />Sumber : Data Primer diolah<br />Sesuai kapasitas produksi saat ini, pengusaha bisa menyediakan modal sebesar Rp.1.365.340.000,00 dari modal sendiri dan hasil dari pemupukan modal. Dengan demikian potensi kredit modal kerja yang dapat diberikan kepada pengusaha industri kecil kerajinan sebesar Rp.500juta.<br /><br />Struktur Dana<br /><br />Dari prakiraan kebutuhan dana baik untuk investasi maupun modal kerja di atas dapat diringkas struktur dana masing-masing usaha sebagai berikut :<br />Tabel 4.5.<br />Struktur Dana<br />Keterangan Jumlah (Rp. Juta)<br />Total Investasi 205<br />Investasi 135<br />Kredit investasi 70<br />Total Modal kerja 1.876.140<br />Modal sendiri 1.376.140<br />Kredit modal kerja 500<br />Sumber: Data primer diolah<br />Jika dihubungkan dengan jumlah pengusaha di Kota Wonosobo dan diasumsikan sekitar 50% pengusaha belum memperoleh kredit dari bank, maka jika di Wonosobo terdapat 20 pengusaha, potensi kredit yang bisa diberikan kepada para pengusaha tersebut adalah sebesar Rp.700 juta untuk kredit investasi, dan Rp.5 milyar untuk kredit modal kerja, sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.<br /><br />Tabel 4.6.<br />Potensi Kredit<br /><br />Dalam jutaan rupiah<br />Jenis Kredit Jumlah kredit Populasi Total<br />Kredit Investasi 70 10 700<br />Kredit Modal Kerja 500 10 5.000<br />Sumber: Data Primer diolah<br /><br />Sedangkan skim kredit yang digunakan dalam perhitungan analisis keuangan dari setiap jenis usaha diperlakukan sama yaitu :<br />Tabel 4.7.<br />Skim Kredit<br />Keterangan Uraian<br />Jenis Penggunaan<br />Jangka Waktu<br />Tingkat Sukubunga<br />Masa Tenggang<br />Cara Pembayaran Angsuran Pinjaman Modal Kerja dan Investasi<br />Masing-masing 5 tahun<br />18% pertahun - menurun<br />Tidak ada<br />Pembayaran Pokok pinjaman dan bunga secara bulanan.<br />Dalam analisa keuangan besarnya angsuran dihitung secara tahunan.<br />Besarnya angsuran pokok pinjaman, adalah tetap. Sedangkan besarnya bunga dihitung dari sisa pokok pinjaman tahun sebelumnya.<br />Proyeksi Laba/Rugi Usaha<br /><br />Dari kegiatan yang dijalani, setiap unit usaha mempunyai kemampuan menghasilkan laba yang berbeda dan terlihat mampu membayar angsuran dan bunga pinjaman yang menjadi kewajibannya masing-masing. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari perbandingan antara laba bersih (setelah dikurangi nilai bunga dan pajak) yang dihasilkan setiap jenis usaha pada tahun pertama dengan pembayaran angsuran pokok pinjaman.<br />Untuk pengusaha carica, laba bersih pada tahun pertama adalah sebesar Rp.474.172.000,00. Sedangkan jumlah angsuran yang harus dibayar atas kredit investasi dan kredit modal kerja yang diperoleh adalah sebesar Rp.114.000.000,00. Dengan demikian, rasio antara angsuran dan laba adalah sebesar 24,04%. Artinya, kesempatan pengembalian pinjaman selama 5 (lima) tahun sudah tepat demi kelangsungan usaha pengusaha industri kecil buah carica.<br />Selanjutnya, dari proyeksi laba/rugi juga dapat diketahui profitabilitas suatu jenis usaha yang dihitung dari rata-rata laba sebelum pajak per tahun, dibandingkan dengan rata-rata penjualan per tahun. Untuk industri carica ini, jumlah rata-rata laba per tahun sebelum pajak adalah sebesar Rp.803.146.670,00 dan jumlah rata-rata penjualan per tahun adalah sebesar Rp.3.307.090.300,00. Sehingga nilai profitabilitasnya adalah sebesar 24,29%.<br /><br />Analisis Kelayakan Usaha<br /><br />Untuk memastikan apakah suatu usaha itu layak diteruskan atau tidak perlu dibiayai, sangat tergantung dari prospek masa depan usaha tersebut.<br />Masa depan suatu usaha memang tidak bisa dipastikan, namun bisa diestimasikan. Untuk mengestimasikan masa depan, hal yang perlu diperhatikan adalah dalam penetapan berbagai asumsi yang realistis, baik asumsi mengenai kondisi pasar, aspek teknis serta aspek lainnya. Setelah asumsi-asumsi yang didasarkan dari pengalaman yang terjadi saat ini telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis aspek keuangan dengan memperhitungkan adanya perubahan nilai uang yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor pengurangan nilai uang dalam manajemen keuangan disebut Discounted Factor.<br />Perangkat analisis terhadap kelayakan aspek keuangan adalah sebagai berikut :<br />1. Net Present Value (NPV)<br />Adalah suatu suatu metode penilaian investasi dengan mendiskontokan aliran kas di masa depan dengan suatu discounted factor tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal. NPV diperoleh dengan cara mengurangkan semua pengeluaran investasi awal dengan aliran kas bersih di masa depan yang dinilai sekarang (present value). Apabila diperoleh nilai NPV positif, maka dapat dikatakan bahwa proyek yang dinilai layak dibiayai atau diteruskan. Jika nilai NPV negatif, maka proyek tersebut tidak layak untuk dibiayai. Dari rencana proyeksi arus kas usaha industri carica selama 5 (lima) tahun, dan dengan tingkat suku bunga 18% per tahun, diperoleh hasil perhitungan NPV sebesar Rp.173.625.000,00. Hasil NPV tersebut adalah yang positif tersebut berarti bahwa usaha industri carica ini layak diteruskan dan dapat diberi kredit dengan tingkat suku bunga kredit 18% per tahun.<br /><br />2. Internal Rate of Return (IRR)<br />Adalah suatu ukuran yang membandingkan nilai IRR dengan tingkat bunga atau tingkat keuntungan dari suatu investasi. IRR diperoleh pada suatu posisi di mana nilai NPV= nol.<br />Jika dari hasil perhitungan diperoleh nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga bank, maka proyek ini layak diberi kredit dengan tingkat suku bunga tersebut. Sebaliknya jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga bank, maka proyek dianggap tidak layak.<br />Selanjutnya dalam perhitungan IRR ini juga dilakukan suatu analisis sensitifitas dalam upaya mengantisipasi adanya perubahan pendapatan atau pengeluaran. Analisis sensitifitas ini dilakukan dalam 2 (dua) kondisi, yaitu :<br />a) Penerimaan tetap seperti rencana, tetapi pengeluaran bertambah sebesar 5 %. Dari kondisi ini diperoleh IRR-S1<br />b) Pengeluaran tetap seperti rencana, tetapi penerimaan berkurang 5 %. Dari kondisi ini diperoleh IRR-S2.<br /><br />Dari arus kas selama 5 tahun yang direncanakan, maka diperoleh nilai IRR sebesar 29,89%, nilai IRR-S1 sebesar 23,60% dan IRR S-2 sebesar 22,06%. Dari nilai IRR tersebut dapat diketahui bahwa usaha industri kecil carica ini layak diberi kredit dengan tingkat suku bunga 18% per tahun, meskipun terdapat kemungkinan berkurangnya penjualan atau bertambahnya biaya-biaya pengeluaran. Akan tetapi disarankan agar bank tetap melakukan pemantauan secara rutin.<br /><br />3. Payback Period<br /><br />Sebagaimana dipahami, pemberian kredit kepada suatu usaha mempunyai resiko di dalam pengembalian kreditnya, karena adanya ketidakpastian di masa depan. Semakin lama jangka waktu kredit maka semakin besar resikonya. Semakin singkat jangka waktu kredit semakin kecil resiko yang dihadapi bank. Dalam menentukan jangka waktu kredit, sebaiknya bank tetap memperhatikan kemampuan calon debitur. Karena semakin singkat jangka waktu kredit, maka debitur harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membayar angsuran pokok pinjaman beserta bunganya pada suatu periode tertentu. Untuk itu, dengan melihat lamanya periode pengembalian investasi yang disebut dengan Payback Period serta likuiditas keuangan usaha debitur, maka pihak bank bisa memprediksi jangka waktu pengembalian kredit dan bunganya. Dari proyeksi arus kas akan dapat diketahui payback period serta kemungkinan lamanya jangka waktu kredit suatu usaha. Untuk industri kecil carica ini, payback periodnya adalah 40 bulan. Oleh karena itu, disarankan supaya diberi kredit dengan jangka waktu selama empat tahun.<br />Setelah memprediksi jangka waktu kredit, langkah selanjutnya perlu memperhatikan likuiditas keuangan yang dapat dilihat dari posisi Kas Akhir pada tahun bersangkutan dalam proyeksi arus kas dengan merubah jangka waktu kredit. Apabila posisi kas akhir tersebut lebih besar dari modal kerja permanen, maka kredit dengan jangka waktu tersebut dapat direalisasikan. Dari simulasi perubahan jangka waktu kredit, maka diperoleh kondisi keuangan usaha<br />Dari tabel tersebut di atas terlihat, bahwa dengan memperhitungkan jangka waktu kredit diperoleh nilai kas akhir pada tahun bersangkutan ternyata masih lebih besar dari kebutuhan modal kerja permanen. Di samping itu nilai IRR setiap usaha juga lebih besar dari bunga kredit, maka bisa disimpulkan jangka waktu kredit yang diberikan untuk setiap usaha bisa digunakan.<br /><br /><br />BAB V<br />ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN<br /><br /><br />5.1. Aspek Sosial Ekonomi<br />Karena sifat buahnya yang bergetah dan rasanya yang asam, semula buah carica tidak disukai oleh penduduk. Akan tetapi setelah pada tahun 1980an, diketahui bahwa buah carica ternyata enak dimakan apabila diolah dengan cara yang tepat. Karena didukung juga oleh cara penanaman dan pemeliharaan yang sangat mudah, maka sejak saat itu banyak sekali petani yang menanam buah carica. Pada saat itu sempat berdiri sebuah pabrik yang dapat menampung sekitar 3500 tenaga kerja. Ketika pabrik tersebut tutup, ribuan tenaga kerja kehilangan mata pencarian, dan ratusan petani kehilangan pendapatan.<br />Akan tetapi karena permintaan buah carica dalam sirup masih cukup tinggi, industri kecil mulai bermunculan. Setelah mengetahui bahwa buah carica sangat reaktif jika menggunakan kaleng sebagai kemasan, maka mereka mengganti kaleng tersebut dengan botol. Ternyata berhasil.<br />Dengan demikian, buah carica dalam sirup ini kembali bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada para penduduk di kota Wonosobo, termasuk pegunungan Dieng dan sekitarnya, baik yang berada di sektor pertanian maupun industri kecil.<br />Perubahan positif dalam aspek ekonomi ini akan semakin meningkat apabila pihak perbankan dapat berperan serta mengembangkan usaha-usaha tersebut, baik dalam hal pemberian kredit yang tepat guna, maupun hal-hal teknis lainnya.<br /><br />5.2. Aspek Dampak Lingkungan<br />Sebagaimana diketahui, pohon carica sangat mudah ditanam, sehingga para petani di Pegunungan Dieng sering menanam pohon ini di pematang kebun, bersama-sama dengan tanaman pangan lain. Oleh karena itu, sebagaimana tanaman pangan lain, pohon carica sama sekali tidak mengganggu lingkungan.<br /><br />BAB VI<br />PENUTUP<br /><br />6.1. Penutup<br />Sebagai penutup dari analisis terhadap usaha mikro, kecil dan menengah buah carica dalam sirup, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :<br />1. Pelaku usaha yang terlibat dalam usaha ini adalah petani, pengepul dan industri kecil buah carica dalam sirup. Akan yang dibahas dalam buku ini adalah petani dan industri kecil, karena jumlah pengepul tidak terlalu banyak.<br />2. Sampai sejauh ini, daerah yang cukup berhasil menanam dan mengembangkan industri buah carica adalah di Pegunungan Dieng Wonosobo. Di daerah Malang juga pernah dikembangkan pertanian dan industri serupa, akan tetapi karena keterbatasan lahan, maka untuk sementara dihentikan.<br />3. Buah carica dalam sirup sangat diminati oleh masyarakat, khususnya di Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pengembangan ke Jawa Barat dan Jakarta belum dilakukan karena keterbatasan biaya.<br />4. Dari sisi aspek teknis dan produksi, tidak ada kendala berarti yang ditemui, karena pohon carica mudah ditanam dan juga mudah mengolahnya. Demikian juga ketersediaan bahan baku dalam jangka panjang memungkinkan industri ini semakin berkembang.<br />5. Ditinjau dari aspek keuangan, usaha ini menunjukkan hasil yang layak untuk dikembangkan, dengan tingkat suku bunga 18%, dan jangka waktu kredit antara empat sampai lima tahun.<br />6. Analisis aspek sosial, ekonomi dan dampak lingkungan juga menunjukkan bahwa usaha ini layak dikembangkan, karena selain bisa menciptakan lapangan kerja bagi penduduk sekitarnya, juga tidak merusak lingkungan, sebagaimana layaknya suatu tanaman pangan.<br /><br />6.2. Saran<br />Sedangkan beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam rangka mengembangkan usaha ini adalah :<br />1. Pemerintah daerah diharapkan dapat lebih memperhatikan usaha ini, dengan cara-cara antara lain memudahkan perijinan dan memberikan bantuan teknis supaya usaha ini dapat lebih berkembang.<br />2. Buah carica dalam sirup yang dikemas dalam botol dapat bertahan antara 1,5 sampai 2 tahun, dengan cara pengawetan yang sangat sederhana. Oleh karena itu, hasil produksi ini dapat diekspor lebih jauh keluar daerah, terutama jika didukung oleh cara pengawetan yang lebih baik lagi.<br />3. Bagi pihak bank, usaha ini memiliki dua prospek, yaitu kredit dan tabungan. Kredit dapat diberikan kepada pengusaha industri kecil. Sedangkan produk tabungan dapat ditawarkan kepada para petani, sehingga dapat mengurangi perilaku konsumtif selama ini.<br /><br /><br />Lampiran 1<br />Perhitungan Analisis Aspek Keuangan<br /><br /><br />Dalam perhitungan analisis aspek keuangan lazimnya mengikuti suatu proses yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan mengingat bahwa aspek keuangan ini merupakan penilaian terakhir dari suatu kelayakan proyek. Untuk memudahkan penulusuran perhitungan tersebut, dapat diikuti prosesnya sebagai berikut :<br /><br />Diagram 1<br />Proses Analisis Aspek Keuangan<br /><br /><br />Penjelasan mengenai diagram :<br />1. Asumsi Dasar<br />Perhitungan analisis keuangan diawali dari berbagai asumsi yakni asumsi pasar, asumsi teknis produksi dan asumsi keuangan seperti dijelaskan sebelumnya.<br />2. Investasi<br />Dari asumsi-asumsi di atas disusun kebutuhan harta tetap yang diinvestasikan dalam setiap unit usaha. Selanjutnya diperkirakan besarnya sumber dana dari pengusaha serta kredit dari bank.<br />3. Modal Kerja<br />Selain dana untuk investasi juga diperlukan modal kerja untuk kegiatan operasional usaha. Kemudian diperkirakan besarnya sumber dana dari pengusaha serta kebutuhan kredit dari bank<br />4. Harga Pokok<br />Besarnya harga pokok disesuaikan dengan rencana produksi atau penjualan dari setiap usaha. Unsur-unsur yang digunakan untuk menghitung harga pokok berupa pembelian bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja langsung serta biaya umum pabrik.<br />5. Proyeksi Laba Rugi<br />Proyeksi laba/rugi dari setiap unit usaha dihitung secara tahunan dengan asumsi jumlah unit yang dijual tetap sama sesuai kondisi saat ini. Sementara itu untuk menghitung nilai penjualan, harga pokok penjualan serta biaya operasional lainnya diasumsikan setiap tahun ada kenaikan harga sebesar 5% yang dihitung dari tahun sebelumnya.<br />6. Proyeksi Arus Kas<br />Semua nilai yang terdapat dalam proyeksi laba/rugi merupakan dasar perhitungan proyeksi arus kas. Hanya biaya penyusutan harta tetap, tidak dimasukkan dalam perhitungan arus kas. Kemudian nilai investasi awal berikut modal kerja serta rencana pembayaran angsuran pinjaman disertakan dalam perhitungan ini.<br />7. Analisis Kelayakan<br />Analisa kelayakan yang digunakan hanya berupa Net Present Value (NPV) serta Internal Rate of Return (IRR) yang dihitung dari proyeksi arus kas.<br />Untuk menghitung besarnya NPV serta IRR digunakan kaidah yang berlaku, yaitu :<br />- Nilai penyusutan tidak dihitung<br />- Nilai angsuran pokok dan bunga pinjaman tidak dihitung<br />- Cash inflow atau penerimaan pada tahun terakhir ditambah dengan salvage value dari nilai sisa harta tetap serta nilai modal kerja awal.<br />Contoh perhitungan NPV dan IRR dengan program Microsoft Excel adalah sebagai berikut<br />a. Menyusun tabel cashflow dari proyeksi arus kas yang ada, misalnya:<br /><br />A B C D E F G<br />1 Uraian Th.0 Th.1 Th.2 Th.3 Th.4 Th.5<br />2 Cash inflow 0 7.000 8.000 9.000 9.500 9.500<br />3 Cash outflow 10.000 4.000 4.500 5.000 6.500 7.000<br />4 Net Cash flow -10.000 3.000 3.500 4.000 3.000 2.500<br />5 Akumulasi -10.000 -7.000 -3.500 500 3.500 6.000<br /><br />b. Untuk mencari nilai NPV, maka diketik =NPV(0.2,b4:g4) kemudian tekan enter di keyboard (angka 0.2 berarti tingkat sukubunga adalah 20%. Dari contoh ini akan diperoleh NPV = - Rp.252,65. Hal ini menunjukkan bahwa dengan tingkat sukubunga 20% atau 0.2 diperoleh NPV negatif, berarti proyek tidak layak jika diberi kredit dengan tingkat sukubunga 20%. Apabila tingkat sukubunga diganti dengan 0.15 atau 15%, maka diperoleh NPV= Rp.733.45 (positif, berarti proyek layak jika tingkat sukubunga kredit 15%).<br />c. Untuk mencari nilai IRR, maka diketik =IRR(b4:g4) kemudian tekan enter, hasil yang diperoleh IRR = 18,59%. Hal ini berarti tingkat sukubunga kredit yang bisa diberikan kepada proyek maksimum adalah 18,59% pertahun.<br />Untuk mengontrol hasil IRR tersebut benar atau salah bisa digunakan rumus NPV di atas dengan merubah angka 0.2 dengan 0.1859. Jika hasil NPV = 0 (atau mendekati 0, mengingat adanya pembulatan nilai IRR), maka berarti nilai IRR yang diperoleh sudah benar.<br />8. Rasio Keuangan<br />Untuk rasio keuangan hanya digunakan tingkat profitabilitas yang diperoleh dari membagi perolehan rata-rata laba sebelum pajak dengan rata-rata penjualan pertahun.<br />Selanjutnya dihitung pula Payback Period, dengan dasar akumulasi terhadap investasi yang ditanamkan dengan menggunakan tabel cashflow . Seperti contoh tabel di atas, maka Payback Period proyek pada tahun ke 3 (tiga), mengingat pada tahun ini nilai net cashflow sudah positif (Rp.500).<br />Untuk mendapatkan nilai payback period dalam satuan bulan dari contoh di atas adalah sebagai berikut:<br />- Hingga tahun kedua, nilai akumulasi menunjukan angka – Rp.3.500 (negatif), sedangkan pada tahun ketiga menunjukkan angka Rp.500 (positif). Sementara net cashflow pada tahun keempat sebesar Rp.4.000 (positif).<br />- Jadi payback period proyek adalah:<br />24 bulan + (3400/4000)x 12 bulan = 34.2 bulan.</div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-62829853935113133962008-11-15T08:29:00.000-08:002008-12-18T20:14:36.809-08:00<strong>PROPOSAL<br />PENAWARAN JASA KONSULTAN MANAJEMEN<br />(Audit Manajemen,Bussines Plan,Marketing Risert dan Loan Fasilitator )</strong><strong>Pendahuluan </strong><br />Informasi merupakan kata yanga sangat populer kita dengar dalam dunia bisnis sekarang ini sehingga tidak mengherankan bila era ini disebut juga sebagai era Informasi.Namun ironisnya, beberapa orang atau bahkan sejumlah manajer belum begitu memahami makna mendalam dari keberadaan informasi didalam suatu bisnis .Seringkali para manajer memandang informasi sebelah mata karena mereka merasa cukup menggunakan intuisi bisnisnya.Padahal Informasi akan melengkapi “persenjataan “ para manajer sehingga mereka mampu membuat keputusan yang lebih baik.Informasi yang terkini sangat dibutuhkan oleh perusahaan tidak hanya untuk menghindari kesalahan pembuatan keputusan yang fatal tetapi juga sebagai sarana untuk menemukan peluang-peluang bisnis yang perlu digali lebih dalam oleh perusahaan.<br />Dewasa ini lingkungan perusahaan disadari oleh para pelaku bisnis cenderung berubah lebih cepat dan kompleks dibandingkan beberapa dasawarsa sebelumnya.Kondisi ini bisa dipahami karena dunia bisnis selalu berubah secara dinamis sehingga perusahaan perlu berada dalam jarak yang dekat dengan konsumennya.Keadaan ini dimotori juga oleh adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan teknologi yang menjadi factor pengerak. Faktor ini membuat perilaku konsumen dalam mengapresiasi produk semakin cenderung bervariasi dan berubah dengan cepat.Konsumen dapat dengan mudah beralih ke merek-merek yang diinginkan karena tawaran produk yang semakin banyak, yang tidak hanya berasal dari satu Negara tetapi dari berbagai Negara .Konsumen dengan leluasa dapat memilih produk-produk baru yang menawarkan kelebihan atau nilai yang dianggap sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Lebih jauh, kondisi ini sangat ditunjang oleh ketersediaan informasi produk yang luas sehingga konsumen dengan mudah dan cepat dapat mengakses informasi tentang spesifikasi produk maupun harga.Akibatnya tuntutan konsumen terhadap produk semakin kompleks sehingga produk yang tidak sesuai dengan harapan konsumen akan ditinggalkan.<br />Dihadapkan pada kondisi seperti ini,perusahaan semakin menyadari bahwa orientasi pada konsumen dan persaingan sangat dibutuhkan agar sukses dalam memasarkan produk.Ini menyaratkan kehati-hatian dalam membuat keputusan sehingga manajer mampu terlebih dahulu menilai suatu keputusan yang akan dibuat sehingga dapat menghindari keputusan yang mungkin berakibat buruk.<br />Manajer perlu memiliki kemampuan untuk “melihat lebih dulu sebelum melangkah” atau look before yau leap .Manajer tidak cukup hanya mengandalkan intuisi bisnisnya dalam melihat perilaku konsumen,persaingan dan kekuatan luar lainnya karena tuntutan yang semakin kompleks dan beragam dari masing-masing factor tersebut. Sebagai alternatifnya ,manajer memerlukan suatu pendekatan yang sistematik, obyektif dan logis untuk memberi pedoman atau arah bagi pengambilan keputusan.<br />Kami memberikan pelayanan jasa konsultasi bidang audit manajemen,Bussines Plan, Marketing Riset dan Loan Fasilitator pada perusahaan manufacturing/industri,jasa,bisnisUKM,pendidikan dan Pelayanan Umum Pemerintah harapan kami bahwa kami dapat membantu memecahkan masalah di Perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.<br /><strong>Ruang Lingkup Pekerjaan</strong><br />Cakupan dan kegiatan konsultasi kami adalah sebagai berikut :<br />1. Riset Bisnis/Ekonomi dan Perusahaan :<br />• Karakteristik dan Kecenderungan industri/pasar.<br />• Analisa pangsa pasar.<br />• Study karyawan intern (moral,komunikasi dll)<br />2. Penetapan Harga :<br />• Analisa Permintaan.<br />• Analisis penetapan harga kompetitif.<br />3. Produk :<br />• Pengujian Pasar.<br />• Pengujian produk atas produk yang ada.<br />• Study produk kompetitif.<br />4. Promosi :<br />• Riset Motivasi<br />• Riset Media<br />• Efektivitas Iklan<br />• Studi Citra Publik<br />• Studi Kuota Tenaga Penjualan<br />5. Distribusi :<br />• Studi lokasi pabrik/gudang.<br />• Studi kinerja saluran distribusi.<br />• Studi cakupan saluran distribusi.<br />6. Perilaku Belanja :<br />• Preferensi merk.<br />• Sikap terhadap merk.<br />• Kepuasan atas produk.<br />• Perilaku pembelian .<br />• Maksud pembelian.<br />• Kesadaran akan merk.<br />• Studi segmentasi.<br />7. Fasilitator Pinjaman untuk investasi dan Modal kerja :<br />• Audit Perusahaan.<br />• Penilaian Asset Perusahaan.<br />• Pembuatan Proposal Pinjaman dan Bussines Plan<br />• Bussines Plan<br />8. Mewakili Perusahaan untuk presentasi proposal didepan Investor<br />Proses dan Mekanisme Kerja<br />1. Menemukan masalah dan sasaran riset.<br />2. Mengembangkan Rencana Riset.<br />3. Mengumpulkan Informasi.<br />4. Menyajikan Hasil Penemuan.<br />5. Memberikan Konsultasi<br />Jangka Waktu Pekerjaan<br />Jangka waktu Riset dan Konsultasi ini adalah 3 bulan sd 1 semester tergantung dari tingkat kesulitan permasalhan yang terjadi.<br />Tempat Pelaksanaan Pekerjaan <br />1. Dilaksanakan di kantor.<br />2. Di Perusahaan apabila diperlukan.<br /><strong>Penutup</strong><br />Hal – hal yang belum disampaikan dalam proposal ini akan kami sampaikan saat presentasi dan atau dibicarakan di dalam kontrak kerja yang akan dibuat kemudian.<br />Untuk lebih jelas bisa komunikasi melalui E-mail : koeshendrat@gmail.com atau melalui Web.blog :http://koesconsultan.blogspot.com, Telp (0271)855353 dan HP :085647310823.<br />Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya yang baik kami ucapkan terima kasih.koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-19390345346423323842008-11-02T23:49:00.000-08:002008-11-02T23:56:20.992-08:00<strong>PERAN ASOSIASI KONSULTAN KEUANGAN MITRA BANK DALAM PEMBERDAYAAN UKM DI INDONESIA<br />Oleh : Dr.Fifi Swandari,SE.MSi dan Drs.Ulung Koeshendratmoko<br />(Disampaikan pada SEMINAR NASIONAL Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Skala mikro,kecil,menengah dan koperasi pada era Perdagangan Bebas Dalam rangka Diesnatalis Universitas Slamet Riyadi Surakarta)</strong><br /><strong>A.Pendahuluan</strong><br /> Amerika Serikat merupakan sebuah Negara yang memiliki banyak sekali entrepreuneur berkelas dunia, seperti Bill Gates dan SamWalton.Saat ini Bill Gates dengan dengan Microsofnya menjadi pemimpin pasar untuk software,memiliki pegawai lebih dari 71 .000 orang dan beroperasi di 103 negara.Sam Walton dengan Wal Mart nya memiliki lebih dari 6500 toko (hypermarket) dan beroperasi di 15 negara.Sebelum menjadi perusahaan besar, mereka memulai usahanya dari perusahaan kecil.Bill Gates dengan temannya memulai bisnis dari sebuah garasi di rumahnya, dan Wal-Mart dimulai dari sebuah toko kecil.Kegigihan ,jiwa pantang menyerah, kecerdikan dan dukungan modal dari pihak terkait membuat usaha kecil berkembang menjadi usaha menengah dan besar.<br /> Di Amerika Serikat usaha kecil juga menghadapi banyak kendala, diantaranya biaya asuransi kesehatan karyawan,pajak jaminan social bagi pekerja , beban pajak (pemerintah federal dan Negara bagian), upah pekerja,peraturan-peraturan pemerintah federal dan mahalnya biaya proses pengadilan saat usaha kecil bersengketa (Usman,1998).Namun demikian usaha kecil tetap berkembang baik di AS.Ada dua hal yang menjadi penyebabnya .Pertama,usaha kecil memiliki akses yang sangat besar terhadap modal, khususunya untuk memulai sebuah usaha baru melalui modal ventura.Kedua berwirausaha sangat mengakar dalam budaya bangsa Amerika.<br /> Kasus di Indonesia , masalah-masalah yang dihadapi usaha kecil cukup banyak diantaranya : manajemen,permodalan,teknologi,bahan baku,pemesaran,infrastruktur ,birokrasi dan pengutan .Aspek permodalan merupakan persoalan yang penting untuk kebutuhan modal kerja,investasi dan kebutuhan lain.<br /> Keterbatasan UKM terhadap akses permodalan ini kemudian dicoba dengan membentuk Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB).KKMB diharapkan menjadi agency antara pengusaha mikro,kecil dan menengah dengan sumber permodalan (mis Bank).Angota-anggota KKMB yang telah dilatih oleh Bank Indonesia dan bekerja sama dengan Dinas terkait (mis Dinas Perikanan dan Kelautan) kemudian membentuk Asosiasi KKMB dengan harapan mampu memainkan peran strategis agar KKMB mampu memberdayakan usaha mikro,kecil dan menengah .<br /><strong>B.Kosultan Keuangan Mitra Bank (KKMB)</strong><br /> Sebagian besar UMKM memiliki keterbatasan akses modal.Kalaupun ada, tingkat bunga yang dibebankan sangat tinggi.Di Wilayah Kotagede ada pinjaman yang dikenal dengan “NGROLASI”.Artinya dua belas,setiap pinjaman Rp 100.000,- kembali Rp 112.000,- setiap bulannya.Pinjaman tersebut sangat dikenal oleh para pedagang di pasar tradisional.Tidak ada usaha yang bisa survive dengan tingkat bunga sebesar itu .Akses UMKM terhadap sumber dana murah (bank) sangat terbatas.<br /> Keterbatasan akses UMKM terhadap sumber dana/bank pada dasarnya berasal dari ketidakpercayaan bank terhadap kinerja usaha UMKM.Bank lebih melihat pada ketersediaan jaminan saat memberi kredit pada UMKM.Terlebih banyak sekali UMKM yang belum mengerti betul bagaimana membuat laporan keuangan yang baik.Jangankan menyusun neraca keuangan dan laporan laba-rugi, lebih parah lagi banyak pengusaha UMKMyang tidak tahu berapa harga jual barang nya supaya untung.<br />Hal tersebut merupakan kenyataan yang ada saat ini.Hal inilah yang menjadi factor utama mengapa terjadi kesenjangan sector UMKM dengan Perbankan nasional dalam hubungannya sebagai Debitur dan Kreditur.Oleh karean dirasa perlu ada agen/mediasi antara kedua pihak yang disebut KKMB.<br /> Program KKMB itu diawali dengan adanya kesepakatan bersama Komite Pemberantasan Kemiskinan (KPK)dengan Gubernur Bank Indonesia pada tgl 22 April 2002 yang ditindaklanjuti dengan pembentukan Satgas Pemberdayaan KKMB pada tgl 22 Pebruari 2003. KKMB berfungsi sebagai jembatan antara UMKM dengan Bank,KKMB bertujuan untuk membina UMKM agar dapat mengakses ke Bank.KKMB bertanggung jawab mulai dari identifikasi potensi, pendampingan, pencairan, penyaluran sampai pengembalian kredit.<br />Keberadaan KKMB diharapkan juga dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan bank untuk mencari nasabah baru, harapannya biayanya lebih rendah daripada membuka cabang baru.<br /> KKMB dapat berasal dari pendamping sektoral (seperti PLKB, FASKEL- P2KP,FD- PPK,PENDAMPING PEMP)dan Swasta (INKINDO,SWISS CONTACT,IWAPI,LSM,PERGURUAN TINGGI dll )<br />C<strong>.Meningkatkan Peran Asosiasi Konsultan Keuangan Mitra Bank</strong><br /> Peranan Konsultan Keuangan Mitra Bnak (KKMB) dalam menjebatani kalangan perbankan dan UMKM masih minim,sebagai contoh di wilayah Jawa Tengah dari 154 KKMB yang dilatih baru 20 KKMB yang bisa menghubungkan UMKM dengan Perbankan.<br /> Beberpa hal yang masih menjadi kendala kurang optimalnya pelaksanaan peran KKMB. Pertama, program KKMB belum tersosialisasikan dengan baik..Karena itu pelaksanaannya sering terkendala di lapangan, sebab pimpinan perbankan ditingkat cabang kebanyakan belum tahu KKMB.Program KKMB sebenarnya telah dimulai dan dilaksanakan di lapangan namun banyak perbankan hingga level cabang yang belum memahami keberadaan KKMB.Pada akhirnya hal ini menjadi kendala bagi KKMBdalam mendampingi UMKM untuk memperoleh kredit.<br /> Masalah kedua,terkait dengan personil KKMB tidak semua KKMB memiliki personil yang memenuhi syarat bagi program pendampingan .Personil KKMB haruslah orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan UMKM, bukan para oportunis yang hanya mengejar fee.Mereka juga harus bekerja keras , karena memberi pemahaman yang baru pada UMKM bukan hal yang mudah.<br /> Masalah ketiga,terkait dengan biaya yaitu siapa yang menanggung biaya operasioanl pendampingan.Jika Business Development Service yang dikembangkan sebelumnya,pemerintah sebagai penanggung jawabmaka untuk KKMB perlu diteliti sebera besar kemampuan UMKM dalam menanggung biaya .Biaya dapat dikenakanpada UMKM sepanjang tidak terlalu memberatkan.<br /> Masalah keempat ,terkait dengan laporan BPS 2007 ,menurut laporan tersebut berdasarkan sksla usaha ,sebagian besar perusahaan /usaha merupakan Usaha Mikro dan Usaha Kecil dengan prosentase Usaha Mikro 83,43% sedangkan Usaha Kecil 15,84%.Adapun jumlah Perusahaan /usaha menengah dan besar jumlahnya kurang dari 1%.KKMB jangan hanya mengejar target jumlah kredit yang berhasil diperoleh dari perbankan namun juga berapa besar prosentase usaha mikro yang dapat dibantu dan berkembang.<br />Peran Asosiasi :<br /><strong>1. Sosialisasi</strong> : Program KKMB perlu disosialisasikan dengan baik pada para pihak yang berkepentingan misalkan para pimpinan bank di daerah dan para pelaku UMKM.Harapannya diperoleh dukungan yang maksimal dari para bankir , adapun bagi UMKM informasi keberadaan KKMB dapat direspon untuk secara intensif mencari tahu apa yang dapat dimanfaatkan dari keberadaan KKMB. Sosialisasi yang sebaiknya dilakukan secara kontinyu dari waktu ke waktu, dan pada media yang dekat dengan para pelaku UMKM.Jika dipandang program ini memang menjadi titik focus program pengentasan kemiskinan di masa yang akan datnag maka sosialisasi besar-besaran melalui media televise dapat dilakukan .Asosiasi juga dapat menyewa space di harian daerah termuka.Lebih bagus lagi jika memungkinkan interaksi dengan pelaku UMKM.Harian cakupan audiencenya lebih luas (di banyak wilayah sudah ada Koran dinding) berbeda dengan internet yang masih asing bagi UMKM.Selain itu informasi dapat disebarkan pada organisasi-organisasi yang diikuti para pelaku UMKM seperti IWAPI.<br /><strong>2. Personil KKMB :</strong> Pendampingan UMKM merupakan tugas yang tidak ringan mengingat masih banyaknya kendala yang dihadapi .Berbeda jenis usaha berbeda pula masalah terlebih bagi kebanyakan UMKM beleum memilki mental wirausaha yang handal.Oleh karenanya dibutuhkan personil KKMB yang tangguh.Mereka harus memahami teknik pembuatan laporan keuangn dengan baik>mengutamkan kejujuran dalam memberikan informasi usaha pada bank.Disiplin, ulet dan pantang menyerah dalam melaksanakan tugasnya.Diharapkan proses rekrutmen dapat menghasilkan personil dengan kualitas tersebut.<br /><strong>3. Fee Pendampingan </strong>: Pada program pemerintah sebelumnya yaitu BDS ,fee pendampingan sebesar Rp 50.000.000,- untuk jangka waktu 3 tahun diperoleh dari pemerintah.Pada KKMB diharapkan untuk jangka panjang mampu membiayai diri sendiri dengan cara yang professional .Fee diharapkan dapat diperoleh dari UMKM.Asosiasi perlu menjelaskan pentingnya fee bagi keberlangsungan usaha pendampingan pada UMKM.Hasil dari proses pendampingan KKMB terlihat secara langsung yaitu berapa dana yang berhasil dikucurkan oleh bank, oleh karenanya sepanjang prosentasenya kecil UMKM pasti tidak keberatan .<br /><strong>4. Perhatikan Usaha Mikro</strong> : Melihat besarnya prosentase usaha mikro maka sebainya Asosiasi memadatkan kepada KKMB agar memperhatikan kepentingan mereka tidak hanya mengejar jumlah kredit yang dikucurkan pihak bank.Skema pemberian kredit dan pola pendampingan bagi usaha mikro perlu terus dipelajari dan dikembangkan.<br />Selain peran tersebut yang tidak kalah pentingnya, asosiasi harus membuat KKMK mampu menekankan pada UMKM bahwa mereka harus memanfaatkan kredit untuk pengembangan usaha bukan untuk hal-hal konsumtif.Artinya pemanfaatan diupayakan sebisa mungkin mampu meningkatkan nilai perusahaan.<br /><strong>Adapun cara yang ditempuh Asosiasi KKMB </strong>:<br />1. .Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggotanya melalui kegiatan pelatihan,seminar,lokakarya dan sebagainya.<br />2. Menjadi pusat informasi,komunikasi,koordinasi,advokasi dan konsultasi anggota KKMB.<br />3. Pusat penelitian dan pengembangan UMKM.<br />D.Contoh Upaya KKMB<br /><strong>Contoh Upaya KKMB di Yogyakarta :</strong><br />Sejak dideklarasikan tanggal 1 Agustus 2005,perjalanan Asosiasi KKMB untuk mendapatkan pengakuan dari pihak-pihak yang berkepentingan tidaklah mudah .Beberpa perbankan bahkan tidak mengenal apa itu KKMB.KKMB dianggap hanya sebagai calo kredit.Padahal KKMB mempunyai tugas yang sangat penting yaitu mendampingi UMKM agar semula yang nonbankable menmjadi bankable.Tugas ini tidaklah mudah,karena sebagian besar UMKM di DIY tidak memiliki administrasi pembukuan yang tertib.Sehingga dapat dikatakan pada walnya KKMB disirik.Namun saat ini,dengan perjuangan yang tidak kenal lelah,KKMB telah mulai dilirik.Sampai akhir Januari 2007 ini saja,KKMB mendampingi beberapa UMKM untuk memperoleh tambahan modal kerja dan investasi dari perbankan senilai 7,5 miliar rupiah.Melampaui nilai selama tahun 2006 sebesar 6,5 miliar rupiah .Beberap perbankan bahkan telah memanfaatkan jasa KKMB untuk mencarikan UMKM yang baik, dalam artian bankable.Inilah saatnya KKMB tidak lagi disirik, namun dilirik karena peran nyatanya dalam membantu intermediasi UMKM dengan pihak perbankan.<br />Sumber :www.umkm-yogya<br /><br /><strong>E.Kesimpulan </strong><br />Modal merupakan kebutuhan penting bagi UMKM, namun banyak diantara mereka tidak dapat memperolehnya dari bank.Hal tersebut dikarenakan oleh ketiadaan jaminan dan ketidak mampuan UMKM membuat laporan keuangan.KKMB dibentuk dengan maksud menjadi jembatan antara UMKM dengan bank.Mereka bertanggung jawab mulai dari identifikasi potensi , pendampingan , pencairan- penyaluran sampai dengan pengembalian kredit.<br />Agar tugas tersebut dapat dilakukan dengan baik maka dituntut peran maksimal Asosiasi KKMB .<br />Peran Asosiasi diantarannya :<br />1. Sosialisasikan KKMB pada pihak terkait.<br />2. Rekrutmen personil KKMB yang tepat.<br />3. Menjelaskan pada UMKM tentang fee pendampingan .<br />4. Memadatkan KKMB untuk memneri perhatian pada usaha mikro karena jumlah mereka yang terbesar.<br /><br /><strong>DAFTAR ACUAN</strong><br />Arianto, yusuf CK,2007, Jurus Jitu Mendapatkan Modal Usaha, Dian Pertiwi Publishing,Yogyakarta.<br />Ikhwan, Andi, 1998,Konferensi Nasional Usaha Kecil II, CESS &The Asia Foundation Jakarta.<br />Musa, 1998, Konferensi Nasional Usaha Kecil II, CESS & The Asia Foundation Jakarta.<br />Mursahid, 2005, Peranan Dan Tantangan Lembaga Pendampingan dalam Pengembangan UKM, Harian Kedaulatan Rakyat.koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-79267506023991907752008-11-01T08:12:00.000-07:002008-12-29T06:18:01.265-08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4pff3IvLI2MuGd1buDo1by1-3ZKgSCdAqkZS6GGjqRquDOxyeCN775-iyBypAm_svatLqdfs85MYFYIGRYSMh6DzL__AxWjL0heBFXKNp8qfBAQB2fa4MT7DdY1vrcSM25GlCsN6i1cs/s1600-h/garuda.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5285216080056164290" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 93px; CURSOR: hand; HEIGHT: 96px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4pff3IvLI2MuGd1buDo1by1-3ZKgSCdAqkZS6GGjqRquDOxyeCN775-iyBypAm_svatLqdfs85MYFYIGRYSMh6DzL__AxWjL0heBFXKNp8qfBAQB2fa4MT7DdY1vrcSM25GlCsN6i1cs/s200/garuda.jpg" border="0" /></a><br /><div><strong>PEMBENTUKAN WADAH KONSULTAN KEUANGAN MITRA BANK<br />KOTA SURAKARTA<br />Oleh : Ulung Koeshendratmoko<br />(Disampaikan pada Rapat Koordinasi Satgasda KKMB Kota Solo dengan KKMB Kota Solo )</strong><br /><strong>PANDANGAN UMUM</strong><br />KKMB dibentuk dalam rangka untuk memberdayakan sector usaha UMKM dimana banyak usaha UMKM yang tidak bankable sehingga tidak mempunyai akses ke lembaga keuangan khususnya Perbankkan , padahal sebagian besar sector usaha ini mempunyai potensi untuk bisa berkembang lebih besar lagi , rata-rata mereka terbatas modalnya. Hampir semua daerah tingkat I maupun tingkat II membentuk Satgas KKMB dimana salah satu tugasnya adalah merekrut anggota-anggota calon KKMB dan sekaligus melatih mereka agar menjadi Konsultan yang professional.<br />Seiring berjalannya waktu tugas yang dilakukan oleh anggota KKMB di lapangan adalah sangat kompleks dan banyak kendala-kendala yang mau tidak mau seorang KKMB harus bisa memberikan solusi , karena keterbatasan waktu,tenaga dan kemampuan maka bannyak masalah yang ditinggal begitu saja oleh seorang KKMB yang tentunya membawa dampak citra yang kurang baik terhadap KKMB.<br />Masalah-masalah yang muncul di lapangan tentunya perlu penyelesaian dengan baik , hal ini akan bisa dilakukan apabila anggota-anggota KKMB sering berkumpul dan berkomunikasi dan bertukar informasi / pikiran . Satgas KKMB Kota Surakarta dalam 1 tahun mengadakan pertemuan /evaluasi mungkin hanya 2 x dalam 1 tahun , hal ini tentunya sangat kurang untuk sebuah komunikasi. Dari fakta lapangan seperti tersebut maka pembentukan wadah / organisasi KKMB dirasa sangat mendesak untuk dilakukan.<br />Masalah - masalah yang muncul :<br />1. Terjadinya kredit macet .<br />2. Kemampuan dalam melakukan pendampingan yang masih kurang.<br />3. Tidak adanya Code of Conduct, sehingga anggota KKMB dalam menentukan sukses fee sesuka hati mereka .<br />4. Kemampuan Analisa Kredit yang lemah.<br />Wadah yang dimaksud tentunya membentuk sebuah organisasi dengan tujuan untuk lebih memberdayakan anggota KKMB kota surakarta. Istilah Organisasi memiliki dua arti umum , yang pertama mengacu pada suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional . Yang kedua mengacu pada proses pengorganisasian , yaitu pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.<br /><strong>NAMA , TEMPAT KEDUDUKAN DAN DISAIN ORGANISASI</strong><br />Organisasi ini bernama Badan Pekerja Konsultan Keuangan Mitra Bank Kota Surakarta disingkat BP.KKMB. Pusat organisasi BP.KKMB berkedudukan di Surakarta dan bertanggung jawab kepada Satgas KKMB Kota Surakarta . Sekretariat Organisasi berkedudukan di Kantor Bapeda Balaikota Kota Surakarta.<br />Badan Pekerja Konsultan Keuangan Mitra Bank (BP.KKMB ) Kota Surakarta adalah sebagai pelaksana harian kegiatan serta membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan Satgasda KKMB Kota Surakarta dengan disain organisasi sebagai berikut :<br /><br />Ketua<br />Wakil Ketua I & II<br />Sekretaris I & II<br />Bendahara<br />Hubungan Masyarakat (Humas)<br />Bidang Hukum dan Pengawasan<br />Bidang Pelatihan dan Sertifikasi<br />Bidang Pemberdayaan SDM dan Organisasi<br />Koordinator Wilayah Kecamatan<br />Prinsip Umum Badan Pekerja Konsultan Keuangan Mitra Bank (BP.KKMB), adalah:<br />1. Dibentuk atas dasar inisiatif anggota KKMB Kota Surakarta dalam mengembangkan dan memberdayakan anggota KKMB Kota Surakarta yang difasilitasi oleh BAPEDA Kota Surakarta dan KBI Solo.<br />2. Beranggotakan anggota KKMB Kota Surakarta yang pernah mengikuti pelatihan KKMB baik tingkat kota maupun propinsi dengan bukti adanya sertifikat hasil pelatihan.<br />3. Dibiayai oleh BMPD ,APBD (kalau memungkinkan) dan sumber terkait yang sah dan tidak mengikat..<br /><br /><strong>BAGAN ORGANISASI</strong><br /><br />Aaa<br /><br /><strong>PENUTUP</strong><br />Tujuan yang baik hanya akan menjadi fatamorgana tanpa dukungan dan tindakan yang nyata dari semua pihak , konsep sederhana ini tentunya masih sangat terbuka untuk dikritisi tapi kritik yang membangun</div>koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-88345676095414577872008-11-01T07:28:00.000-07:002008-11-01T07:31:56.571-07:00<strong><strong>KODE ETIK KKMB<br />Oleh :Ulung Koeshendratmoko<br />Disampaikan pada forum Diskusi Pembentukan Asosiasi KKMB Kota Solo<br />(Kantor Bank Indonesia Surakarta,Pengurus Asosiasi dan Bappeda Kota Solo)</strong></strong><br />Peran KKMB didaerah tidak hanya sebagai konsultan yang mampu menganalisis keuangan dan membuat proposal permohonan kredit bagi UMKM tertentu kepada Bank tertentu sampai berhasil mengucurkan kreditnya , sehingga terjadi kemitraan yang terjalin secara baik. Namun juga sebagai yang baik dalam banyak hal , dalam rangka memajukan /memberdayakan UMKM yaitu dari aspek yang menyangkut kelayakan usaha dalam hal moral dan etika.Karena moral dan etika usaha nampaknya belum banyak dikenal ,dimiliki,disadari dan dilaksanakan secara benar .<br />Dalam hal ini maka menjadi jelas bahwa etika usaha bagi para pengusaha dengan etika KKMB sangat erat, bahkan etika KKMB harus lebih memiliki nilai bobot yang lebih karena menyangkut tanggung jawab yang banyak yaitu kepada pihak pengusaha sebagai pihak yang didampingi , kepada pihak bank yang memberikan modal usaha, kepada diri sendiri yaitu menjaga kredibilitas sebagai seorang KKMB.<br /><br />KRITERIA ETIKA SEORANG KKMB<br />1. Memilki karakteristik Interpreneurship.<br />• Mempunyai emosi untuk membayangkan keberhasilan.<br />• Berani menanggung risiko yang telah diperhitungkan.<br />• Gigih dan bekerja keras.<br />• Semangat dan gesit<br />• Bertanggung jawab secara pribadi atas perbuatan-perbuatan dan keputusannya.<br />• Percaya pada diri sendiri.<br />• Mempunyai pengetahuan luas.<br />• Kemempuan untuk memberikan motivasi.<br />• Kecakapan memimpin.<br />• Pembaharu (innovator).<br />• Memburu keberhasilan.<br />2. Memiliki hasrat membantu dalam pengembangan UMKM dengan ikhlas dengan dasar kepuasan dan kerelaan kedua belah pihak.<br />3. Memiliki rasa tanggung jawab sebagai seorang KKMB, yaitu melakukan upaya pembinaan dari proses awal hingga berhasil mendapat kredit sampai akhirnya UMKM tersebut dapat melunasi kreditnya.<br />4. Jujur, dapat dipercaya,berdedikasi tinggi,toleran dan mudah bergaul.<br />5. Mempunyai integritas, nilai-nilai moral dan etika seorang konsultan yang berorientasi bisnis yang tinggi yang tidak dapat di kompomikan dengan nilai-nilai kebendaan.<br />6. Mempunayai visi jauh kedepan, bermotivasi/berdaya juang tinggi untuk selalu memperbaikki keadaan yang akan berubah dengan cepat.<br />7. Mampu berpikir analitis,inovatif dan kreatif dalam menemukan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.<br />8. Mampu mengembangkan jaringan kerjasama dengan orang lain.<br />9. Selalu mencari ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru/mutakhir dalam mendukung fungsi pendamping UMKM agar memiliki daya saing tinggi.<br />10. Mandiri dalam mengemban tanggung jawab profesi KKMB.<br />HAL-HAL YANG TIDAK PATUT DILAKUKAN OLEH SEORANG KKMB<br />1. Memanipulasi data UMKM. dengan tujuan agar mudah memperoleh persetujuan dan kucuran dana dari bank.<br />2. Menuntut balas jasa (fee) yang tidak wajar sehingga dianggap dapat merugikan UMKM dan bank.<br />3. Mewakili atau mengatasnamakan UMKM dalam menerima kucuran kredit dari bank.<br />4. Memperlambat proses penyusunan proposal kredit dan pengajuan permohonan kredit.<br />5. Melakukan pendampingan kepada UMKM yang telah lebih dulu/sedang ditangani oleh konsultan/pendamping lain.<br />6. Meminta balas jasa sekaligus pada saat pengucuran kredit dan tidak melakukan pendampingan/pembinaan lagi.<br />7. Dengan maksud tertentu menyarankan/menganjurkan kepada UMKM agar memberi sesuatu (terutama uang) kepada pejabat bank baik sebelum maupun sesudah menerima kucuran kredit kecuali secara resmi dipersyaratkan (provisi kredit).<br />8. Mengharapkan/menerima pelayanan khusus atau pemberian sesuatu (terutama uang )pada kunjungan ke UMKM dalam rangka pembinaan/pendampingan di luar balas jasa yang telah ditentukan.koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4961435627634462339.post-84863534267942188402008-11-01T06:49:00.000-07:002008-11-01T06:59:37.879-07:00DASAR-DASAR AKUNTANSI DAN ANALISA LAP.KEUANGAN UKMDASAR-DASAR AKUNTANSI DAN ANALISA <br />LAPORAN KEUANGAN UNTUK UKM<br />Oleh : Ulung Koeshendratmoko<br />Disampaikan pada pelatihan KKMB Kabupaten Boyolali tahun 2008<br /><br />Siapa Bilang Akuntansi Susah ?<br />Mendengar kata atau istilah akuntansi bagai sebagian orang adalah sesuatu yang rumit, membosankan dan sulit untuk dipelajari.Kesan atau citra (image) demikian bagi sebagian kalangan tentu tidak dapat dipungkiri .Bisa jadi karena mereka memang pernah mempelajari akuntansi dan merasa kesulitan.Atau bagi mereka yang pernah mendengar bahwa belajar atau mengusai akuntansi itu sulit.Secara jujur penulispun mengatakan pada awalnya belajar akuntansi itu susah, rumit dan membosankan.<br />Kesulitan belajar akuntansi bisa jadi karena buku-buku yang mengupas akuntansi terjebak dengan bahasa formal dan tidak disertai alat peraga.Kesulitan lain banyak pengajar akuntansi yang cenderung terlalu serius dalam mengajar.Terlalu banyak istilah akuntansi yang disampaikan, tetapi tidak dengan penjelasan yangh memadai.Bukankah menyampaikan sesuatu lebih efektif dengan bahasa yang jelas, mudah, singkat dan sederhana ? tentu saja akan lebih mengena dengan pendekatan logika yang disertai peraga.Penulis mencoba menyajikan materi ini dengan pendekatan logika yang mungkin berbeda penyajian dengan buku akuntansi yang selama ini ada.<br />1. Transaksi Bisnis<br />Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah transaksi, missal membeli minyak goring, baju, sepatu, menjual kendaraan, membayar tagihan listrik dansebagainya.Secara sederhana transaksi dapat diartikan aktivitas yang dinilai dalam satuan mata uang.Transaksi bukan berarti harus keluar uang walaupun dinilai dalam satuan uang. Setiap transaksi bisnis harus dibuatkan bukti yang namanya bukti transaksi, contoh diantaranya berupa kuitansi atau faktur (invoice).Berdasarkan bukti transaksi tersebut selanjutnya dicatat dalam sebuah media yang disebut jurnal atau jurnal transaksi.Jika perusahaan memiliki program akuntansi yang terpasang pada computer, sebagian besar jurnal dibuat oleh computer bersamaan dengan membuat bukti transaksi.<br />Materi pembahasan ini secara khusus akan mengupas transaksi bisnis dan pengaruhnya terhadap rekening. Melalui pembahasan ini, Anda akan berkenalan dengan istilah debet, kredit, transaksi tunai, transaksi kredit, piutang dagang, hutang dagang, dana aliran transaksi dan pengaruh transaksi terhadap persediaan .<br />Pengertian Debet dan Kredit<br />Mari kita mulai saja dengan ilustrasi baju atau celana.Baju dan celana anggap saja memilki dua buah kantung yang berada disisi kiri dan sisi kanan.Sisi kiri kita sebut saja si debet atau Debit dan sisi kanan kita sebut saja si Kredit.Dengan demikian , Debet itu berarti sisi kiri dan Kredit berarti sisi kanan, mudah bukan ?<br />(lihat alat peraga)<br />Debet dan Kredit, Bertambah atau Berkurang ?<br />Setelah Anda mengetahui bahwa debet itu berarti sisi kiri dan kredit berarti sisi kanan, tentu bertanya debet itu bertambah atau berkurang, begitu juga kredit , kan? .Kembali ilustrasi kantung untuk menyimpan uang.Artinya bisa memasukkan dan mengeluarkan uang, kan ? Kantung yang mana? Kedua-duanya.Dengan kata lain, uang dalam kantung bisa bertambah dan bisa juga berkurang.Begitu juga dengan si debet dan si kredit ini (lihat peraga ).<br />Dengan demikian , debet dan kredit bisa diartikan bertambah atau berkurang.Mengapa bisa begitu ?<br />Debet berarti bertambah (+) untuk akun kelompok Aktiva dan Biaya. Debet juga berarti berkurang (-) untuk kelompok akun Hutang, modal dan Pendapatan.<br />Kredit artinya bertambah (+) untuk kelompok akun Hutang, Modal dan Pendapatan.Kredit juga berarti berkurang (-) untuk kelompok akun aktiva dan Biaya (lihat Ilustrasi )<br />Transaksi Tunai dan Kredit<br />Dalam aktivitas bisnis seringkali kita mendengar istilah transaksi tunai dan transaksi kredit.Tentu saja Andfa juga akan bertannya apa dampak transaksi kredit , dan istilah akunatnsi dari suatu transaksi. (dengan menggunakan alat peraga kan dijelaskan pengertian transaksi tunai, kredit, arti piutang dan hutang dagang )<br />Dana Aliran Transaksi <br />Transaksi bisnis menyebabkan paling tidak dua rekening atau akun.Transaksi bisa jadi menyebabkan saldo masing-masing akun bertambah, berkurang atau bertambah dan berkurang.Yang pasti, ada yang di debet dan ada yang di kredit .<br />Menggunakan contoh penjualan barang dagangan (perusahaan dagang ) (lihat alat peraga berikut )<br />Pengaruh Transaksi Terhadap Persediaan <br />Transaksi baik secara tunai maupun kredit akan mempengaruhi saldo rekening persediaan (termasuk jumlah barang yang tersedia).Transaksi pembelian akan menambah nilai persediaan sedangkan transaksi penjualan akan mengurangi nilai persediaan.Nilai persediaan tersebut tidak ada pengaruhnya apakah merupakan transaksi tunai maupun transaksi kredit.<br />2. Pembukuan Sederhana<br />Kita semua tentu sepakat , untuk selalu mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dana termasuk untuk urusan pribadi.Catatan keuangan yang baik tentu akan membantu kita dalam mengelola dana yang dimiliki.Paling tidak, dengan catatan yang baik, kita dapat merencanakan pengeluaran dan jika ada sisa, bisa ditabung.Menetapkan prioritas pengeluaran, missal untuk membayar angsuran kredit, membayar sewa rumah, biaya sekolah anak dan sebagainya.Dengan demikian, catatan penerimaan sebagai sumber dana dan pengeluaran yang teradministrasi dengan baik sangat membantu dalam mengelola dana.<br />Jika Anda terlalu berat dengan istilah akuntansi, mari kita mulai saja pencatatan dana dengan istilah pembukuan.Untuk urusan bisnis, menurut pengamatan penulis, harus ada pencatatan transaksi bisnis dalam buku kas, bank, pembelian, penjualan, hutang dan piutang. Coba Anda amati pebisnis di sekitar kita, walupun omset penjualan tiap bulan mencapai puluhan bahkan ratusan juta, banyak yang tidak mencatat transaksi sebagaimana seperti halnya yang disebut dengan istilah akuntansi.<br />Pembukuan Kas dan Bank<br />Pencatatan dana transaksi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan skala kecil dan menengah seringkali dibukukan dalam buku kas.Artinya, setiap penerimaan dan pengeluaran menggunakan dana yang benar-benar tunai dan ada di perusahaan pada saat itu.Hal ini berbeda dengan yang terjadi pada perusahaan yang telah dikelola secara professional, kas biasanya hanya digunakan untuk membiayai pengeluaran dengan jumlah yang relative kecil.Setiap penerimaan dan pengeluaran dalam jumlah besar dilakukan menggunakan dana yang ada di bank.<br />Langkah untuk mencatat transaksi dalam pembukuan kas adalah sebagai berikut :<br /> Catat tanggal dan keterangan transaksi pada kolom tanggal dan keterangan.<br /> Kolom Jenis diisi dengan salah satu pilihan yang tersedia, dalam kasus ini adalah pribadi, biaya, lain-lain penjualan.<br /> Kolom penerimaan dan pengeluaran didisi dengan angka yang menunjukkan transaksi penerimaan dan pengeluaran.<br /> Kolom Saldo, kecuali saldo awal yang diisi manual, data berikutnya talah terisi secara otomatis.<br />Pembukuan Pembelian dan Penjualan <br />Pembukuan pembelian dan penjualan diguankan untuk mencatat nilai transaksi pembelian dan penjualan.Data yang diisikan adalah tanggal transaksi , keterangan dan nilai transaksi .Khusus untuk nama penjual (pemasok)atau pembeli (pelanggan) dapat dipilih (lihat alat peraga)<br />Pembukuan Hutang dan Piutang<br />Transaksi yang dilakukan secara kredit menimbulkan hutang untuk penjualan dan piutang untuk transaksi pembelian.Catatan hutang atau piutang dan pembayaran harus dibukukan untuk masing-masing penjual (pemasok) dan pembeli (pelanggan ) (lihat alat peraga )<br />3. Laporan Keuangan <br />Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan adalah sarana atau media untuk berkomunikasi antar pihak yang berkepentingan.Laporan keuangan merupakan media untuk berkomunikasi antar pelaku bisnis, sepertipemilik perusahaan, pihak manajemen, investor, calon investor, kreditor, calon kreditor maupun pemerintah.Dengan demikian, laporan keuangan merupakan bahasa bisnis yaitu bahasa yang digunakan antar pelaku bisnis untuk berkomunikasi.<br />Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai yang memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi yang tercakup dalam laporan keuangan termasuk informasi tambahan.<br />Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan catatatan atas laporan keuangan.<br /> Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai aktiva, hutang(kewajiban), dan modal (ekuitas) pada waktu tertentu.<br /> Laporan laba rugi adalah laporan kauangan yang menyajikan informasi mengenai pendapatan dan biaya /beban usaha.<br /> Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode tertentu.<br /> Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan pengungkapan –pengungkapan (disclosures) yang memuat perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lain. <br />(bentuk laporan keuangan bisa dilihat pada alat peraga )<br />4. Proses Akuntansi<br />Persamaan Dasar Akuntansi<br />Neraca digambarkan sebagai sebuah timbangan yang mengandung arti sisi kiri dengan sisim kanan sebuah timbangan harus seimbang atau balance. Sisi kiri disebut AKTIVA dan sisi kanan disebut PASIVA.Aktiva terdiri dari aktiva dan Pasiva terdiri dari Hutang dan Modal .Persamaan Aktiva =Hutang+Modal inilah yang disebut dengan istilah Persamaan Dasar Akuntansi. (lihat alat peraga)<br />Transaksi (sudah dibahas didepan )<br /><br /><br /><br />Jurnal Transaksi <br />Jurnal merupakan alat untuk mencatat transaksi yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya )dengan menyebut nama akun yang di debet dan kredit beserta jumlah rupiah masing-masing.<br />Dalam jurnal tersebut terdapat lima kolom dengan penjelasan sebagai berikut :<br /> Kolom 1 : digunakan untuk mencatat tanggal transaksi.Dalam akuntansi manual, kolom ini terbagi dua sebelah kiri untuk tahun dan bulan dan sebelah kanan untuk tanggal .Jika menggunakan computer tanggal transaksi menjadi satu kolom.<br /> Kolom 2 : Untuk mencatat nama akun atau rekening, akun yang di debet ditempatkan di sebelah kiri sedangkan akun yang dikredit dicatat dengan posisi agak kekanan.Kolom ini juga digunakan untuk memberi keterangan transaksi (posisi di bag bawah).<br /> Kolom 3 : digunakan untuk mencatat nomor akun atau rekening.<br /> Kolom 4 : digunakan untuk mencatat jumlah satuan mata uang (rupiah) yang di debet sesuai dengan nama akun/rekening yang pada kolom 2.<br /> Kolom 5 : digunakan untuk mencatat jumlah rupiah yang di kredit sesuai dengan nama akun atau rekening yang pada kolom 2<br />(lihat alat peraga)<br />Buku Besar <br />Neraca dan Laporan Laba Rugi pada dasarnya terdiri dari beberpa saldo rekening atau akun.Masing-masing akun/rekening memiliki catatan tersendiri yang tersimpan dalam sebuah buku yang disebut buku besar.Dengan demikian buku besar terdiri dari sekumpulan rekening yang memiliki rincian saldo. Misal, jika jumlah rekening dalam laporan keuangan sebanyak 50, pada buku besar juga tersimpan rincian 50 rekening tersebut.<br />Penjelasan tentang buku besar diatas tersebut terdapat pada perusahaan yang menerapkan pembukuan atau akuntansi secara manual.Jika perusahaan memilki program computer akuntansi , tentu tidak terlihat secara fisik rincian semua rekening dalam buku besar di layer computer.Program computer biasanya memilki laporan untuk menampilkan rekening tertentu atau seluruh rekening yang dapat ditampilkan dan dicetak setiap saat.(lihat alat peraga)<br />Saldo kelompok akun pada umumnya adalah Aktiva dan Biaya bersaldo debet, sedangkan Hutang, Modal dan Pendapatan pada umumnya bersaldo kredit.<br />Posting<br />Melalui pembahasan buku besar, Anda tentu mengetahui bahwa selain saldo awal, saldo pada masing-masing rekening dipindah dari jurnal.Proses pemindahan saldo pada kolom Debet dan Kredit dalam jurnal ke rekening-rekening yang bersangkutan di buku besar disebut posting .Tentu saja posting dalam pembukuan manual dilakukan secara berkala dan cukup merepotkan.<br />Posting , dalam computer akuntansi tinggal sebuah istilah untuk menyebut proses tersebut diatas .Faktanya, begitu dibuat jurnal secara otomatis nilai transaksi akan ditempatkan ke masing-masing rekening atau akun.<br />Neraca Saldo<br />Kembali ke pembahasan buku besar yang berisi rincian masing-masing rekening atau akun. Saldo masing-masing akundalam buku besar biasanya digunakan untuk menyusun laporan keuangnberupa neraca dan laporan laba rugi.Proses penyusunanlaporan keuangan tersebut menggunakan neraca yang terdiri dari banyak kolom yang disebut neraca lajur.<br /><br />Untuk keperluan penyusunan laporan keuangan tersebut (secara manual) lebih dulu harus memindahkan saldo semua akun baik kelompok aktiva, hutang, modal, pndapatan dan biaya ke dalam neraca lajur dalam kolom Neraca Saldo. Data dalam neraca saldo ini belum bisa dijadikan laporan keuangan karena biasanya perlu penyesuaian pembukuan <br />Penggolongan Rekening<br />• Rekening Riil adalah rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan di dalam neraca,meliputi aktiva, kewajiban(hutang) dan Modal (ekuitas).<br />• Rekening Nominal adalah rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan laba rugi yaitu pendapatan dan biaya.<br /><br /><br />Kode Rekening<br />Setiap akun atau rekening dalam buku besar harus memiliki nomor sebagai identitas.Nomor ini fungsinya sama seperti nasabah bank yang memilki nomor rekening atau kendaraan yang memilki nomor polisi.Pemberian nomor rekening tidak diatur secara baku, jadi setiap perusahaan boleh membuat nomor rekening sesuai dengan yang dikehendaki sepanjang relevan dan lazim.<br />Nomor rekening sangat diperlukan , khususnya untuk pengolahan data berbasis computer.Nomor rekening harus bersifat unik, satu rekening satu nomor yang berfungsi untuk memproses data.Nomor rekeningjuga disebut sebagai kode rekeningatau akun.<br />5. Penutupan Pembukuan<br />Tutup buku atau penutupan pembukuan merupakan istilah yang digunakan untuk proses akhir dalam suatu periode akuntansi sebelum memasuki periode akuntansi berikutnya.Proses tutup buku adalah memindahkan saldo akun pendapatan dan biaya agar menjadi nol pada awal periode akuntansi berikutnya. Prosedur untuk melakukan penutupan pembukuan secara manual dilakukan dengan membuat jurnal sebagai berikut :<br />• Jurnal Penutupan Pendapatan dengan mendebet semua rekening penghasilan/pendapatan dan mengkredit rekening laba rugi.<br />• Jurnal Penutupan Biaya dengan mendebet semua akun atau rekening biaya dan mengkredit rekening laba rugi.<br />• Jurnal Penutupan Laba Rugi. Jika perusahaan mendapatkan lab, debet adalah rekening laba dan kredit rekening modal.Jika perusahaan mengalami kerugian, debet adalah rekening modal dam kredit adalah rekening laba rugi. <br />(lihat peraga )<br />6. Analisis Rasio Keuangan<br />Analisis laporan keuangan memerlukan ukuran yang biasa disebut rasio.Rasio memiliki pengertian alat yang dinyatakan dalam arithmetical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua macam data financial.Terdapat banyak rasioanalisis yang dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa, namun secara umum dalam beberapa literature dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :<br /> Rasio Likuiditas , mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek.<br /> Rasio Leverage, (rasio hutang) rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.<br /> Rasio Aktivitas, digunakan mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumberdaya yang dimiliki.<br /> Rasio Profitabilitas, rasio keuntungan mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.<br />(lihat alat peraga).koes cunsultanthttp://www.blogger.com/profile/00556948450900101793noreply@blogger.com1