PROBIOTIK +HERBAL

DIBUTUHKAN AGEN UNTUK MENYALURKAN PRODUK KAMI DI SELURUH INDONESIA , AKAN MENDAPTKAN FEE KEAGENAN YANG MENARIK SELAIN AKAN MENDAPATKAN KEUNTUNGAN HARGA ECERAN MARI BERGABUNG DENGAN KAMI APABILA BERMINAT
HUB. HP : 085647310823

Sabtu, 26 Desember 2009

ETIKA BISNIS


"Ethical is what my feeling tell me is right"
Jika mengacu pada pendapat Baumhart di atas, perilaku etik itu tidak mempunyai standart yang jelas, tergantung tiap individu.Hal inilah yang membuat orang merasa berperilaku etik karena sudah sesuai dengan feelingmereka (kebenaran pribadi) padahal menurut kebenaran umum ini tidak atau kurang bisa .
Pandangan lain mengenai konsep etika bisnis yaitu konsep right and justice .Menurut Clarence Walton, etika melibatkan analisa kritis mengenai tindakan manusia untuk menentukan suatu nilai "benar" dan "salah" dari segi kebenaran dan keadilan.Dalam kehidupan bermasyarakat sudah jelas bahwa mencuri itu tindakan yang tidak baiksecara etika dan moral, tetapi apabila skope kejadiannya dipersempit seringkali kita mengabaikan norma-norma yang ada seperti menganggap wajar jika seseorang mengambil kertas, pensil dan hal-hal kecil dari tempat kerja.
Etika dan nilai berhubungan erat.Nilai adalah sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakekatnya, disini diklasifikasikan menjadi :
  1. Nilai Hayati, adalah nilai suatu manusia sebagai subyek vital biologis, misal nilai air, udara.
  2. Nilai Kenikmatan, adalah nilai untuk manusia sebagai subyek vital sensitive, misal rasa enak.
  3. Nilai Keindahan, adalah nilai untuk manusia sebagai subyek indra jiwa, misal keindahan.
  4. Nilai Etik/moral/susila, adalah nilai untuk manusia sebagai pribadi utuh, misal kejujuran.
Nilai-Nilai etik apabila dilaksanakan akan menyempurnakan hakekat manusia seutuhnya , sedangkan nilai-nilai lain hanya menyempurnakan aspek-aspek tertentu saja dari hakekat manusia.
Suatu nilai akan membentuk suatu etika. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami bahwa banyaknya perbedaan bentuk nilai akan mempengaruhi manajer-manajer.Nilai-nilai manajer dengan mempertimbangkan pengaruh-pengaruh ekonomiyang akan membentuknya atau mempengaruhi seorang manajer yang datangnya dari luar atau dalamorganisasi.George Stainer mengemukakan setiap profesional adalah pusat dari sebuah jaringan nilai dan dari nilai-nilai yang mempengaruhi orang-orang bisnis, ada lima tempat penyimpanan , yaitu :
  1. Agama, adalah sumber dasar moral bagi masyarakat dimana di dalam agama diajarkan tentang kejujuran,konsep keadilan dan martabat-martabat individu.
  2. Philosophy, Beragam sistem philosophy sangat mempengaruhi nilai-nilai dari para manajer.
  3. Budaya, yang merupakan perpaduan secara luas dari norma-norma sosial dan nilai-nilai yang berasal dari kehidupan sehari hari juga mempunyai pengaruh pada pikiran manajer.
  4. Perangkat hukum,Hukum bias dikatakan mewakili etika minimum dari pelaku tetapi tidak mencakup seluruh standar etika dari pelaku dan hukum mewakili penyusunan apa yang masyarakat pertimbangkan sebagai baik dan salah.
  5. Nilai-nilai profesional, timbul dari organisasi-organisasi profesional dan masyarakat yang mewakili beragam jabatan dan posisi.
Ketika banyak hujatan bahwa pelaku bisnis sekarang ini (dahulu juga) tidak ada atau sedikit yang masih mempertimbangkan etika dalam berbisnis, semua saling tuding dan saling mengakui bahwa dirinyalah yang paling beretika . Ke lima hal tersebut diatas rasanya sudah didapatkan, kecuali hukum yang belum banyak menyentuh faktor etika dalam berbisnis.
Ada sebuah riset yang menemukan bahwa ada hierarki dari penggambaran nilai-nilai pribadi dan gaya hidup, yang dididentifikasi sebagai berikut :
  1. Reaktif
  2. Tribalistik
  3. Egosentris
  4. Conforming
  5. Manipulatif
  6. Sosiosentris
  7. Eksistensi
Dari uraian diatas, sebenarnya etika bisnis adalah studi khusus mengenai moral yang benar dan salah, terutama standar moral yang diterapkan untuk kebijaksanaan bisnis, lembaga dan perilaku yang berhubungan dengan Stakeholders, misalnya tentang :
  1. Bisnis dan masyarakat.
  2. Kontrak karya dan pengupahan
  3. Konflik kepentingan
  4. Bisnis dan konsumen
  5. Pengendalian polusi
  6. Kebijaksanaan sosial perusahaan
  7. Bisnis dan pemerintah
Oleh karena itu dalam melaksanakan bisnis kita tidak hanya mengharapkan profit, namun etika dalamberbisnis kita harus perhatikan dan laksanakan agar bisnis tetap langgeng.

Notes : Bacaan terkait klik disini