PROPOSAL
PENAWARAN JASA KONSULTAN MANAJEMEN
(Audit Manajemen,Bussines Plan,Marketing Risert dan Loan Fasilitator )Pendahuluan
Informasi merupakan kata yanga sangat populer kita dengar dalam dunia bisnis sekarang ini sehingga tidak mengherankan bila era ini disebut juga sebagai era Informasi.Namun ironisnya, beberapa orang atau bahkan sejumlah manajer belum begitu memahami makna mendalam dari keberadaan informasi didalam suatu bisnis .Seringkali para manajer memandang informasi sebelah mata karena mereka merasa cukup menggunakan intuisi bisnisnya.Padahal Informasi akan melengkapi “persenjataan “ para manajer sehingga mereka mampu membuat keputusan yang lebih baik.Informasi yang terkini sangat dibutuhkan oleh perusahaan tidak hanya untuk menghindari kesalahan pembuatan keputusan yang fatal tetapi juga sebagai sarana untuk menemukan peluang-peluang bisnis yang perlu digali lebih dalam oleh perusahaan.
Dewasa ini lingkungan perusahaan disadari oleh para pelaku bisnis cenderung berubah lebih cepat dan kompleks dibandingkan beberapa dasawarsa sebelumnya.Kondisi ini bisa dipahami karena dunia bisnis selalu berubah secara dinamis sehingga perusahaan perlu berada dalam jarak yang dekat dengan konsumennya.Keadaan ini dimotori juga oleh adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan teknologi yang menjadi factor pengerak. Faktor ini membuat perilaku konsumen dalam mengapresiasi produk semakin cenderung bervariasi dan berubah dengan cepat.Konsumen dapat dengan mudah beralih ke merek-merek yang diinginkan karena tawaran produk yang semakin banyak, yang tidak hanya berasal dari satu Negara tetapi dari berbagai Negara .Konsumen dengan leluasa dapat memilih produk-produk baru yang menawarkan kelebihan atau nilai yang dianggap sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Lebih jauh, kondisi ini sangat ditunjang oleh ketersediaan informasi produk yang luas sehingga konsumen dengan mudah dan cepat dapat mengakses informasi tentang spesifikasi produk maupun harga.Akibatnya tuntutan konsumen terhadap produk semakin kompleks sehingga produk yang tidak sesuai dengan harapan konsumen akan ditinggalkan.
Dihadapkan pada kondisi seperti ini,perusahaan semakin menyadari bahwa orientasi pada konsumen dan persaingan sangat dibutuhkan agar sukses dalam memasarkan produk.Ini menyaratkan kehati-hatian dalam membuat keputusan sehingga manajer mampu terlebih dahulu menilai suatu keputusan yang akan dibuat sehingga dapat menghindari keputusan yang mungkin berakibat buruk.
Manajer perlu memiliki kemampuan untuk “melihat lebih dulu sebelum melangkah” atau look before yau leap .Manajer tidak cukup hanya mengandalkan intuisi bisnisnya dalam melihat perilaku konsumen,persaingan dan kekuatan luar lainnya karena tuntutan yang semakin kompleks dan beragam dari masing-masing factor tersebut. Sebagai alternatifnya ,manajer memerlukan suatu pendekatan yang sistematik, obyektif dan logis untuk memberi pedoman atau arah bagi pengambilan keputusan.
Kami memberikan pelayanan jasa konsultasi bidang audit manajemen,Bussines Plan, Marketing Riset dan Loan Fasilitator pada perusahaan manufacturing/industri,jasa,bisnisUKM,pendidikan dan Pelayanan Umum Pemerintah harapan kami bahwa kami dapat membantu memecahkan masalah di Perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Cakupan dan kegiatan konsultasi kami adalah sebagai berikut :
1. Riset Bisnis/Ekonomi dan Perusahaan :
• Karakteristik dan Kecenderungan industri/pasar.
• Analisa pangsa pasar.
• Study karyawan intern (moral,komunikasi dll)
2. Penetapan Harga :
• Analisa Permintaan.
• Analisis penetapan harga kompetitif.
3. Produk :
• Pengujian Pasar.
• Pengujian produk atas produk yang ada.
• Study produk kompetitif.
4. Promosi :
• Riset Motivasi
• Riset Media
• Efektivitas Iklan
• Studi Citra Publik
• Studi Kuota Tenaga Penjualan
5. Distribusi :
• Studi lokasi pabrik/gudang.
• Studi kinerja saluran distribusi.
• Studi cakupan saluran distribusi.
6. Perilaku Belanja :
• Preferensi merk.
• Sikap terhadap merk.
• Kepuasan atas produk.
• Perilaku pembelian .
• Maksud pembelian.
• Kesadaran akan merk.
• Studi segmentasi.
7. Fasilitator Pinjaman untuk investasi dan Modal kerja :
• Audit Perusahaan.
• Penilaian Asset Perusahaan.
• Pembuatan Proposal Pinjaman dan Bussines Plan
• Bussines Plan
8. Mewakili Perusahaan untuk presentasi proposal didepan Investor
Proses dan Mekanisme Kerja
1. Menemukan masalah dan sasaran riset.
2. Mengembangkan Rencana Riset.
3. Mengumpulkan Informasi.
4. Menyajikan Hasil Penemuan.
5. Memberikan Konsultasi
Jangka Waktu Pekerjaan
Jangka waktu Riset dan Konsultasi ini adalah 3 bulan sd 1 semester tergantung dari tingkat kesulitan permasalhan yang terjadi.
Tempat Pelaksanaan Pekerjaan
1. Dilaksanakan di kantor.
2. Di Perusahaan apabila diperlukan.
Penutup
Hal – hal yang belum disampaikan dalam proposal ini akan kami sampaikan saat presentasi dan atau dibicarakan di dalam kontrak kerja yang akan dibuat kemudian.
Untuk lebih jelas bisa komunikasi melalui E-mail : koeshendrat@gmail.com atau melalui Web.blog :http://koesconsultan.blogspot.com, Telp (0271)855353 dan HP :085647310823.
Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya yang baik kami ucapkan terima kasih.
Sabtu, 15 November 2008
Minggu, 02 November 2008
PERAN ASOSIASI KONSULTAN KEUANGAN MITRA BANK DALAM PEMBERDAYAAN UKM DI INDONESIA
Oleh : Dr.Fifi Swandari,SE.MSi dan Drs.Ulung Koeshendratmoko
(Disampaikan pada SEMINAR NASIONAL Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Skala mikro,kecil,menengah dan koperasi pada era Perdagangan Bebas Dalam rangka Diesnatalis Universitas Slamet Riyadi Surakarta)
A.Pendahuluan
Amerika Serikat merupakan sebuah Negara yang memiliki banyak sekali entrepreuneur berkelas dunia, seperti Bill Gates dan SamWalton.Saat ini Bill Gates dengan dengan Microsofnya menjadi pemimpin pasar untuk software,memiliki pegawai lebih dari 71 .000 orang dan beroperasi di 103 negara.Sam Walton dengan Wal Mart nya memiliki lebih dari 6500 toko (hypermarket) dan beroperasi di 15 negara.Sebelum menjadi perusahaan besar, mereka memulai usahanya dari perusahaan kecil.Bill Gates dengan temannya memulai bisnis dari sebuah garasi di rumahnya, dan Wal-Mart dimulai dari sebuah toko kecil.Kegigihan ,jiwa pantang menyerah, kecerdikan dan dukungan modal dari pihak terkait membuat usaha kecil berkembang menjadi usaha menengah dan besar.
Di Amerika Serikat usaha kecil juga menghadapi banyak kendala, diantaranya biaya asuransi kesehatan karyawan,pajak jaminan social bagi pekerja , beban pajak (pemerintah federal dan Negara bagian), upah pekerja,peraturan-peraturan pemerintah federal dan mahalnya biaya proses pengadilan saat usaha kecil bersengketa (Usman,1998).Namun demikian usaha kecil tetap berkembang baik di AS.Ada dua hal yang menjadi penyebabnya .Pertama,usaha kecil memiliki akses yang sangat besar terhadap modal, khususunya untuk memulai sebuah usaha baru melalui modal ventura.Kedua berwirausaha sangat mengakar dalam budaya bangsa Amerika.
Kasus di Indonesia , masalah-masalah yang dihadapi usaha kecil cukup banyak diantaranya : manajemen,permodalan,teknologi,bahan baku,pemesaran,infrastruktur ,birokrasi dan pengutan .Aspek permodalan merupakan persoalan yang penting untuk kebutuhan modal kerja,investasi dan kebutuhan lain.
Keterbatasan UKM terhadap akses permodalan ini kemudian dicoba dengan membentuk Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB).KKMB diharapkan menjadi agency antara pengusaha mikro,kecil dan menengah dengan sumber permodalan (mis Bank).Angota-anggota KKMB yang telah dilatih oleh Bank Indonesia dan bekerja sama dengan Dinas terkait (mis Dinas Perikanan dan Kelautan) kemudian membentuk Asosiasi KKMB dengan harapan mampu memainkan peran strategis agar KKMB mampu memberdayakan usaha mikro,kecil dan menengah .
B.Kosultan Keuangan Mitra Bank (KKMB)
Sebagian besar UMKM memiliki keterbatasan akses modal.Kalaupun ada, tingkat bunga yang dibebankan sangat tinggi.Di Wilayah Kotagede ada pinjaman yang dikenal dengan “NGROLASI”.Artinya dua belas,setiap pinjaman Rp 100.000,- kembali Rp 112.000,- setiap bulannya.Pinjaman tersebut sangat dikenal oleh para pedagang di pasar tradisional.Tidak ada usaha yang bisa survive dengan tingkat bunga sebesar itu .Akses UMKM terhadap sumber dana murah (bank) sangat terbatas.
Keterbatasan akses UMKM terhadap sumber dana/bank pada dasarnya berasal dari ketidakpercayaan bank terhadap kinerja usaha UMKM.Bank lebih melihat pada ketersediaan jaminan saat memberi kredit pada UMKM.Terlebih banyak sekali UMKM yang belum mengerti betul bagaimana membuat laporan keuangan yang baik.Jangankan menyusun neraca keuangan dan laporan laba-rugi, lebih parah lagi banyak pengusaha UMKMyang tidak tahu berapa harga jual barang nya supaya untung.
Hal tersebut merupakan kenyataan yang ada saat ini.Hal inilah yang menjadi factor utama mengapa terjadi kesenjangan sector UMKM dengan Perbankan nasional dalam hubungannya sebagai Debitur dan Kreditur.Oleh karean dirasa perlu ada agen/mediasi antara kedua pihak yang disebut KKMB.
Program KKMB itu diawali dengan adanya kesepakatan bersama Komite Pemberantasan Kemiskinan (KPK)dengan Gubernur Bank Indonesia pada tgl 22 April 2002 yang ditindaklanjuti dengan pembentukan Satgas Pemberdayaan KKMB pada tgl 22 Pebruari 2003. KKMB berfungsi sebagai jembatan antara UMKM dengan Bank,KKMB bertujuan untuk membina UMKM agar dapat mengakses ke Bank.KKMB bertanggung jawab mulai dari identifikasi potensi, pendampingan, pencairan, penyaluran sampai pengembalian kredit.
Keberadaan KKMB diharapkan juga dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan bank untuk mencari nasabah baru, harapannya biayanya lebih rendah daripada membuka cabang baru.
KKMB dapat berasal dari pendamping sektoral (seperti PLKB, FASKEL- P2KP,FD- PPK,PENDAMPING PEMP)dan Swasta (INKINDO,SWISS CONTACT,IWAPI,LSM,PERGURUAN TINGGI dll )
C.Meningkatkan Peran Asosiasi Konsultan Keuangan Mitra Bank
Peranan Konsultan Keuangan Mitra Bnak (KKMB) dalam menjebatani kalangan perbankan dan UMKM masih minim,sebagai contoh di wilayah Jawa Tengah dari 154 KKMB yang dilatih baru 20 KKMB yang bisa menghubungkan UMKM dengan Perbankan.
Beberpa hal yang masih menjadi kendala kurang optimalnya pelaksanaan peran KKMB. Pertama, program KKMB belum tersosialisasikan dengan baik..Karena itu pelaksanaannya sering terkendala di lapangan, sebab pimpinan perbankan ditingkat cabang kebanyakan belum tahu KKMB.Program KKMB sebenarnya telah dimulai dan dilaksanakan di lapangan namun banyak perbankan hingga level cabang yang belum memahami keberadaan KKMB.Pada akhirnya hal ini menjadi kendala bagi KKMBdalam mendampingi UMKM untuk memperoleh kredit.
Masalah kedua,terkait dengan personil KKMB tidak semua KKMB memiliki personil yang memenuhi syarat bagi program pendampingan .Personil KKMB haruslah orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan UMKM, bukan para oportunis yang hanya mengejar fee.Mereka juga harus bekerja keras , karena memberi pemahaman yang baru pada UMKM bukan hal yang mudah.
Masalah ketiga,terkait dengan biaya yaitu siapa yang menanggung biaya operasioanl pendampingan.Jika Business Development Service yang dikembangkan sebelumnya,pemerintah sebagai penanggung jawabmaka untuk KKMB perlu diteliti sebera besar kemampuan UMKM dalam menanggung biaya .Biaya dapat dikenakanpada UMKM sepanjang tidak terlalu memberatkan.
Masalah keempat ,terkait dengan laporan BPS 2007 ,menurut laporan tersebut berdasarkan sksla usaha ,sebagian besar perusahaan /usaha merupakan Usaha Mikro dan Usaha Kecil dengan prosentase Usaha Mikro 83,43% sedangkan Usaha Kecil 15,84%.Adapun jumlah Perusahaan /usaha menengah dan besar jumlahnya kurang dari 1%.KKMB jangan hanya mengejar target jumlah kredit yang berhasil diperoleh dari perbankan namun juga berapa besar prosentase usaha mikro yang dapat dibantu dan berkembang.
Peran Asosiasi :
1. Sosialisasi : Program KKMB perlu disosialisasikan dengan baik pada para pihak yang berkepentingan misalkan para pimpinan bank di daerah dan para pelaku UMKM.Harapannya diperoleh dukungan yang maksimal dari para bankir , adapun bagi UMKM informasi keberadaan KKMB dapat direspon untuk secara intensif mencari tahu apa yang dapat dimanfaatkan dari keberadaan KKMB. Sosialisasi yang sebaiknya dilakukan secara kontinyu dari waktu ke waktu, dan pada media yang dekat dengan para pelaku UMKM.Jika dipandang program ini memang menjadi titik focus program pengentasan kemiskinan di masa yang akan datnag maka sosialisasi besar-besaran melalui media televise dapat dilakukan .Asosiasi juga dapat menyewa space di harian daerah termuka.Lebih bagus lagi jika memungkinkan interaksi dengan pelaku UMKM.Harian cakupan audiencenya lebih luas (di banyak wilayah sudah ada Koran dinding) berbeda dengan internet yang masih asing bagi UMKM.Selain itu informasi dapat disebarkan pada organisasi-organisasi yang diikuti para pelaku UMKM seperti IWAPI.
2. Personil KKMB : Pendampingan UMKM merupakan tugas yang tidak ringan mengingat masih banyaknya kendala yang dihadapi .Berbeda jenis usaha berbeda pula masalah terlebih bagi kebanyakan UMKM beleum memilki mental wirausaha yang handal.Oleh karenanya dibutuhkan personil KKMB yang tangguh.Mereka harus memahami teknik pembuatan laporan keuangn dengan baik>mengutamkan kejujuran dalam memberikan informasi usaha pada bank.Disiplin, ulet dan pantang menyerah dalam melaksanakan tugasnya.Diharapkan proses rekrutmen dapat menghasilkan personil dengan kualitas tersebut.
3. Fee Pendampingan : Pada program pemerintah sebelumnya yaitu BDS ,fee pendampingan sebesar Rp 50.000.000,- untuk jangka waktu 3 tahun diperoleh dari pemerintah.Pada KKMB diharapkan untuk jangka panjang mampu membiayai diri sendiri dengan cara yang professional .Fee diharapkan dapat diperoleh dari UMKM.Asosiasi perlu menjelaskan pentingnya fee bagi keberlangsungan usaha pendampingan pada UMKM.Hasil dari proses pendampingan KKMB terlihat secara langsung yaitu berapa dana yang berhasil dikucurkan oleh bank, oleh karenanya sepanjang prosentasenya kecil UMKM pasti tidak keberatan .
4. Perhatikan Usaha Mikro : Melihat besarnya prosentase usaha mikro maka sebainya Asosiasi memadatkan kepada KKMB agar memperhatikan kepentingan mereka tidak hanya mengejar jumlah kredit yang dikucurkan pihak bank.Skema pemberian kredit dan pola pendampingan bagi usaha mikro perlu terus dipelajari dan dikembangkan.
Selain peran tersebut yang tidak kalah pentingnya, asosiasi harus membuat KKMK mampu menekankan pada UMKM bahwa mereka harus memanfaatkan kredit untuk pengembangan usaha bukan untuk hal-hal konsumtif.Artinya pemanfaatan diupayakan sebisa mungkin mampu meningkatkan nilai perusahaan.
Adapun cara yang ditempuh Asosiasi KKMB :
1. .Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggotanya melalui kegiatan pelatihan,seminar,lokakarya dan sebagainya.
2. Menjadi pusat informasi,komunikasi,koordinasi,advokasi dan konsultasi anggota KKMB.
3. Pusat penelitian dan pengembangan UMKM.
D.Contoh Upaya KKMB
Contoh Upaya KKMB di Yogyakarta :
Sejak dideklarasikan tanggal 1 Agustus 2005,perjalanan Asosiasi KKMB untuk mendapatkan pengakuan dari pihak-pihak yang berkepentingan tidaklah mudah .Beberpa perbankan bahkan tidak mengenal apa itu KKMB.KKMB dianggap hanya sebagai calo kredit.Padahal KKMB mempunyai tugas yang sangat penting yaitu mendampingi UMKM agar semula yang nonbankable menmjadi bankable.Tugas ini tidaklah mudah,karena sebagian besar UMKM di DIY tidak memiliki administrasi pembukuan yang tertib.Sehingga dapat dikatakan pada walnya KKMB disirik.Namun saat ini,dengan perjuangan yang tidak kenal lelah,KKMB telah mulai dilirik.Sampai akhir Januari 2007 ini saja,KKMB mendampingi beberapa UMKM untuk memperoleh tambahan modal kerja dan investasi dari perbankan senilai 7,5 miliar rupiah.Melampaui nilai selama tahun 2006 sebesar 6,5 miliar rupiah .Beberap perbankan bahkan telah memanfaatkan jasa KKMB untuk mencarikan UMKM yang baik, dalam artian bankable.Inilah saatnya KKMB tidak lagi disirik, namun dilirik karena peran nyatanya dalam membantu intermediasi UMKM dengan pihak perbankan.
Sumber :www.umkm-yogya
E.Kesimpulan
Modal merupakan kebutuhan penting bagi UMKM, namun banyak diantara mereka tidak dapat memperolehnya dari bank.Hal tersebut dikarenakan oleh ketiadaan jaminan dan ketidak mampuan UMKM membuat laporan keuangan.KKMB dibentuk dengan maksud menjadi jembatan antara UMKM dengan bank.Mereka bertanggung jawab mulai dari identifikasi potensi , pendampingan , pencairan- penyaluran sampai dengan pengembalian kredit.
Agar tugas tersebut dapat dilakukan dengan baik maka dituntut peran maksimal Asosiasi KKMB .
Peran Asosiasi diantarannya :
1. Sosialisasikan KKMB pada pihak terkait.
2. Rekrutmen personil KKMB yang tepat.
3. Menjelaskan pada UMKM tentang fee pendampingan .
4. Memadatkan KKMB untuk memneri perhatian pada usaha mikro karena jumlah mereka yang terbesar.
DAFTAR ACUAN
Arianto, yusuf CK,2007, Jurus Jitu Mendapatkan Modal Usaha, Dian Pertiwi Publishing,Yogyakarta.
Ikhwan, Andi, 1998,Konferensi Nasional Usaha Kecil II, CESS &The Asia Foundation Jakarta.
Musa, 1998, Konferensi Nasional Usaha Kecil II, CESS & The Asia Foundation Jakarta.
Mursahid, 2005, Peranan Dan Tantangan Lembaga Pendampingan dalam Pengembangan UKM, Harian Kedaulatan Rakyat.
Oleh : Dr.Fifi Swandari,SE.MSi dan Drs.Ulung Koeshendratmoko
(Disampaikan pada SEMINAR NASIONAL Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Skala mikro,kecil,menengah dan koperasi pada era Perdagangan Bebas Dalam rangka Diesnatalis Universitas Slamet Riyadi Surakarta)
A.Pendahuluan
Amerika Serikat merupakan sebuah Negara yang memiliki banyak sekali entrepreuneur berkelas dunia, seperti Bill Gates dan SamWalton.Saat ini Bill Gates dengan dengan Microsofnya menjadi pemimpin pasar untuk software,memiliki pegawai lebih dari 71 .000 orang dan beroperasi di 103 negara.Sam Walton dengan Wal Mart nya memiliki lebih dari 6500 toko (hypermarket) dan beroperasi di 15 negara.Sebelum menjadi perusahaan besar, mereka memulai usahanya dari perusahaan kecil.Bill Gates dengan temannya memulai bisnis dari sebuah garasi di rumahnya, dan Wal-Mart dimulai dari sebuah toko kecil.Kegigihan ,jiwa pantang menyerah, kecerdikan dan dukungan modal dari pihak terkait membuat usaha kecil berkembang menjadi usaha menengah dan besar.
Di Amerika Serikat usaha kecil juga menghadapi banyak kendala, diantaranya biaya asuransi kesehatan karyawan,pajak jaminan social bagi pekerja , beban pajak (pemerintah federal dan Negara bagian), upah pekerja,peraturan-peraturan pemerintah federal dan mahalnya biaya proses pengadilan saat usaha kecil bersengketa (Usman,1998).Namun demikian usaha kecil tetap berkembang baik di AS.Ada dua hal yang menjadi penyebabnya .Pertama,usaha kecil memiliki akses yang sangat besar terhadap modal, khususunya untuk memulai sebuah usaha baru melalui modal ventura.Kedua berwirausaha sangat mengakar dalam budaya bangsa Amerika.
Kasus di Indonesia , masalah-masalah yang dihadapi usaha kecil cukup banyak diantaranya : manajemen,permodalan,teknologi,bahan baku,pemesaran,infrastruktur ,birokrasi dan pengutan .Aspek permodalan merupakan persoalan yang penting untuk kebutuhan modal kerja,investasi dan kebutuhan lain.
Keterbatasan UKM terhadap akses permodalan ini kemudian dicoba dengan membentuk Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB).KKMB diharapkan menjadi agency antara pengusaha mikro,kecil dan menengah dengan sumber permodalan (mis Bank).Angota-anggota KKMB yang telah dilatih oleh Bank Indonesia dan bekerja sama dengan Dinas terkait (mis Dinas Perikanan dan Kelautan) kemudian membentuk Asosiasi KKMB dengan harapan mampu memainkan peran strategis agar KKMB mampu memberdayakan usaha mikro,kecil dan menengah .
B.Kosultan Keuangan Mitra Bank (KKMB)
Sebagian besar UMKM memiliki keterbatasan akses modal.Kalaupun ada, tingkat bunga yang dibebankan sangat tinggi.Di Wilayah Kotagede ada pinjaman yang dikenal dengan “NGROLASI”.Artinya dua belas,setiap pinjaman Rp 100.000,- kembali Rp 112.000,- setiap bulannya.Pinjaman tersebut sangat dikenal oleh para pedagang di pasar tradisional.Tidak ada usaha yang bisa survive dengan tingkat bunga sebesar itu .Akses UMKM terhadap sumber dana murah (bank) sangat terbatas.
Keterbatasan akses UMKM terhadap sumber dana/bank pada dasarnya berasal dari ketidakpercayaan bank terhadap kinerja usaha UMKM.Bank lebih melihat pada ketersediaan jaminan saat memberi kredit pada UMKM.Terlebih banyak sekali UMKM yang belum mengerti betul bagaimana membuat laporan keuangan yang baik.Jangankan menyusun neraca keuangan dan laporan laba-rugi, lebih parah lagi banyak pengusaha UMKMyang tidak tahu berapa harga jual barang nya supaya untung.
Hal tersebut merupakan kenyataan yang ada saat ini.Hal inilah yang menjadi factor utama mengapa terjadi kesenjangan sector UMKM dengan Perbankan nasional dalam hubungannya sebagai Debitur dan Kreditur.Oleh karean dirasa perlu ada agen/mediasi antara kedua pihak yang disebut KKMB.
Program KKMB itu diawali dengan adanya kesepakatan bersama Komite Pemberantasan Kemiskinan (KPK)dengan Gubernur Bank Indonesia pada tgl 22 April 2002 yang ditindaklanjuti dengan pembentukan Satgas Pemberdayaan KKMB pada tgl 22 Pebruari 2003. KKMB berfungsi sebagai jembatan antara UMKM dengan Bank,KKMB bertujuan untuk membina UMKM agar dapat mengakses ke Bank.KKMB bertanggung jawab mulai dari identifikasi potensi, pendampingan, pencairan, penyaluran sampai pengembalian kredit.
Keberadaan KKMB diharapkan juga dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan bank untuk mencari nasabah baru, harapannya biayanya lebih rendah daripada membuka cabang baru.
KKMB dapat berasal dari pendamping sektoral (seperti PLKB, FASKEL- P2KP,FD- PPK,PENDAMPING PEMP)dan Swasta (INKINDO,SWISS CONTACT,IWAPI,LSM,PERGURUAN TINGGI dll )
C.Meningkatkan Peran Asosiasi Konsultan Keuangan Mitra Bank
Peranan Konsultan Keuangan Mitra Bnak (KKMB) dalam menjebatani kalangan perbankan dan UMKM masih minim,sebagai contoh di wilayah Jawa Tengah dari 154 KKMB yang dilatih baru 20 KKMB yang bisa menghubungkan UMKM dengan Perbankan.
Beberpa hal yang masih menjadi kendala kurang optimalnya pelaksanaan peran KKMB. Pertama, program KKMB belum tersosialisasikan dengan baik..Karena itu pelaksanaannya sering terkendala di lapangan, sebab pimpinan perbankan ditingkat cabang kebanyakan belum tahu KKMB.Program KKMB sebenarnya telah dimulai dan dilaksanakan di lapangan namun banyak perbankan hingga level cabang yang belum memahami keberadaan KKMB.Pada akhirnya hal ini menjadi kendala bagi KKMBdalam mendampingi UMKM untuk memperoleh kredit.
Masalah kedua,terkait dengan personil KKMB tidak semua KKMB memiliki personil yang memenuhi syarat bagi program pendampingan .Personil KKMB haruslah orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan UMKM, bukan para oportunis yang hanya mengejar fee.Mereka juga harus bekerja keras , karena memberi pemahaman yang baru pada UMKM bukan hal yang mudah.
Masalah ketiga,terkait dengan biaya yaitu siapa yang menanggung biaya operasioanl pendampingan.Jika Business Development Service yang dikembangkan sebelumnya,pemerintah sebagai penanggung jawabmaka untuk KKMB perlu diteliti sebera besar kemampuan UMKM dalam menanggung biaya .Biaya dapat dikenakanpada UMKM sepanjang tidak terlalu memberatkan.
Masalah keempat ,terkait dengan laporan BPS 2007 ,menurut laporan tersebut berdasarkan sksla usaha ,sebagian besar perusahaan /usaha merupakan Usaha Mikro dan Usaha Kecil dengan prosentase Usaha Mikro 83,43% sedangkan Usaha Kecil 15,84%.Adapun jumlah Perusahaan /usaha menengah dan besar jumlahnya kurang dari 1%.KKMB jangan hanya mengejar target jumlah kredit yang berhasil diperoleh dari perbankan namun juga berapa besar prosentase usaha mikro yang dapat dibantu dan berkembang.
Peran Asosiasi :
1. Sosialisasi : Program KKMB perlu disosialisasikan dengan baik pada para pihak yang berkepentingan misalkan para pimpinan bank di daerah dan para pelaku UMKM.Harapannya diperoleh dukungan yang maksimal dari para bankir , adapun bagi UMKM informasi keberadaan KKMB dapat direspon untuk secara intensif mencari tahu apa yang dapat dimanfaatkan dari keberadaan KKMB. Sosialisasi yang sebaiknya dilakukan secara kontinyu dari waktu ke waktu, dan pada media yang dekat dengan para pelaku UMKM.Jika dipandang program ini memang menjadi titik focus program pengentasan kemiskinan di masa yang akan datnag maka sosialisasi besar-besaran melalui media televise dapat dilakukan .Asosiasi juga dapat menyewa space di harian daerah termuka.Lebih bagus lagi jika memungkinkan interaksi dengan pelaku UMKM.Harian cakupan audiencenya lebih luas (di banyak wilayah sudah ada Koran dinding) berbeda dengan internet yang masih asing bagi UMKM.Selain itu informasi dapat disebarkan pada organisasi-organisasi yang diikuti para pelaku UMKM seperti IWAPI.
2. Personil KKMB : Pendampingan UMKM merupakan tugas yang tidak ringan mengingat masih banyaknya kendala yang dihadapi .Berbeda jenis usaha berbeda pula masalah terlebih bagi kebanyakan UMKM beleum memilki mental wirausaha yang handal.Oleh karenanya dibutuhkan personil KKMB yang tangguh.Mereka harus memahami teknik pembuatan laporan keuangn dengan baik>mengutamkan kejujuran dalam memberikan informasi usaha pada bank.Disiplin, ulet dan pantang menyerah dalam melaksanakan tugasnya.Diharapkan proses rekrutmen dapat menghasilkan personil dengan kualitas tersebut.
3. Fee Pendampingan : Pada program pemerintah sebelumnya yaitu BDS ,fee pendampingan sebesar Rp 50.000.000,- untuk jangka waktu 3 tahun diperoleh dari pemerintah.Pada KKMB diharapkan untuk jangka panjang mampu membiayai diri sendiri dengan cara yang professional .Fee diharapkan dapat diperoleh dari UMKM.Asosiasi perlu menjelaskan pentingnya fee bagi keberlangsungan usaha pendampingan pada UMKM.Hasil dari proses pendampingan KKMB terlihat secara langsung yaitu berapa dana yang berhasil dikucurkan oleh bank, oleh karenanya sepanjang prosentasenya kecil UMKM pasti tidak keberatan .
4. Perhatikan Usaha Mikro : Melihat besarnya prosentase usaha mikro maka sebainya Asosiasi memadatkan kepada KKMB agar memperhatikan kepentingan mereka tidak hanya mengejar jumlah kredit yang dikucurkan pihak bank.Skema pemberian kredit dan pola pendampingan bagi usaha mikro perlu terus dipelajari dan dikembangkan.
Selain peran tersebut yang tidak kalah pentingnya, asosiasi harus membuat KKMK mampu menekankan pada UMKM bahwa mereka harus memanfaatkan kredit untuk pengembangan usaha bukan untuk hal-hal konsumtif.Artinya pemanfaatan diupayakan sebisa mungkin mampu meningkatkan nilai perusahaan.
Adapun cara yang ditempuh Asosiasi KKMB :
1. .Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggotanya melalui kegiatan pelatihan,seminar,lokakarya dan sebagainya.
2. Menjadi pusat informasi,komunikasi,koordinasi,advokasi dan konsultasi anggota KKMB.
3. Pusat penelitian dan pengembangan UMKM.
D.Contoh Upaya KKMB
Contoh Upaya KKMB di Yogyakarta :
Sejak dideklarasikan tanggal 1 Agustus 2005,perjalanan Asosiasi KKMB untuk mendapatkan pengakuan dari pihak-pihak yang berkepentingan tidaklah mudah .Beberpa perbankan bahkan tidak mengenal apa itu KKMB.KKMB dianggap hanya sebagai calo kredit.Padahal KKMB mempunyai tugas yang sangat penting yaitu mendampingi UMKM agar semula yang nonbankable menmjadi bankable.Tugas ini tidaklah mudah,karena sebagian besar UMKM di DIY tidak memiliki administrasi pembukuan yang tertib.Sehingga dapat dikatakan pada walnya KKMB disirik.Namun saat ini,dengan perjuangan yang tidak kenal lelah,KKMB telah mulai dilirik.Sampai akhir Januari 2007 ini saja,KKMB mendampingi beberapa UMKM untuk memperoleh tambahan modal kerja dan investasi dari perbankan senilai 7,5 miliar rupiah.Melampaui nilai selama tahun 2006 sebesar 6,5 miliar rupiah .Beberap perbankan bahkan telah memanfaatkan jasa KKMB untuk mencarikan UMKM yang baik, dalam artian bankable.Inilah saatnya KKMB tidak lagi disirik, namun dilirik karena peran nyatanya dalam membantu intermediasi UMKM dengan pihak perbankan.
Sumber :www.umkm-yogya
E.Kesimpulan
Modal merupakan kebutuhan penting bagi UMKM, namun banyak diantara mereka tidak dapat memperolehnya dari bank.Hal tersebut dikarenakan oleh ketiadaan jaminan dan ketidak mampuan UMKM membuat laporan keuangan.KKMB dibentuk dengan maksud menjadi jembatan antara UMKM dengan bank.Mereka bertanggung jawab mulai dari identifikasi potensi , pendampingan , pencairan- penyaluran sampai dengan pengembalian kredit.
Agar tugas tersebut dapat dilakukan dengan baik maka dituntut peran maksimal Asosiasi KKMB .
Peran Asosiasi diantarannya :
1. Sosialisasikan KKMB pada pihak terkait.
2. Rekrutmen personil KKMB yang tepat.
3. Menjelaskan pada UMKM tentang fee pendampingan .
4. Memadatkan KKMB untuk memneri perhatian pada usaha mikro karena jumlah mereka yang terbesar.
DAFTAR ACUAN
Arianto, yusuf CK,2007, Jurus Jitu Mendapatkan Modal Usaha, Dian Pertiwi Publishing,Yogyakarta.
Ikhwan, Andi, 1998,Konferensi Nasional Usaha Kecil II, CESS &The Asia Foundation Jakarta.
Musa, 1998, Konferensi Nasional Usaha Kecil II, CESS & The Asia Foundation Jakarta.
Mursahid, 2005, Peranan Dan Tantangan Lembaga Pendampingan dalam Pengembangan UKM, Harian Kedaulatan Rakyat.
Sabtu, 01 November 2008
PEMBENTUKAN WADAH KONSULTAN KEUANGAN MITRA BANK
KOTA SURAKARTA
Oleh : Ulung Koeshendratmoko
(Disampaikan pada Rapat Koordinasi Satgasda KKMB Kota Solo dengan KKMB Kota Solo )
PANDANGAN UMUM
KKMB dibentuk dalam rangka untuk memberdayakan sector usaha UMKM dimana banyak usaha UMKM yang tidak bankable sehingga tidak mempunyai akses ke lembaga keuangan khususnya Perbankkan , padahal sebagian besar sector usaha ini mempunyai potensi untuk bisa berkembang lebih besar lagi , rata-rata mereka terbatas modalnya. Hampir semua daerah tingkat I maupun tingkat II membentuk Satgas KKMB dimana salah satu tugasnya adalah merekrut anggota-anggota calon KKMB dan sekaligus melatih mereka agar menjadi Konsultan yang professional.
Seiring berjalannya waktu tugas yang dilakukan oleh anggota KKMB di lapangan adalah sangat kompleks dan banyak kendala-kendala yang mau tidak mau seorang KKMB harus bisa memberikan solusi , karena keterbatasan waktu,tenaga dan kemampuan maka bannyak masalah yang ditinggal begitu saja oleh seorang KKMB yang tentunya membawa dampak citra yang kurang baik terhadap KKMB.
Masalah-masalah yang muncul di lapangan tentunya perlu penyelesaian dengan baik , hal ini akan bisa dilakukan apabila anggota-anggota KKMB sering berkumpul dan berkomunikasi dan bertukar informasi / pikiran . Satgas KKMB Kota Surakarta dalam 1 tahun mengadakan pertemuan /evaluasi mungkin hanya 2 x dalam 1 tahun , hal ini tentunya sangat kurang untuk sebuah komunikasi. Dari fakta lapangan seperti tersebut maka pembentukan wadah / organisasi KKMB dirasa sangat mendesak untuk dilakukan.
Masalah - masalah yang muncul :
1. Terjadinya kredit macet .
2. Kemampuan dalam melakukan pendampingan yang masih kurang.
3. Tidak adanya Code of Conduct, sehingga anggota KKMB dalam menentukan sukses fee sesuka hati mereka .
4. Kemampuan Analisa Kredit yang lemah.
Wadah yang dimaksud tentunya membentuk sebuah organisasi dengan tujuan untuk lebih memberdayakan anggota KKMB kota surakarta. Istilah Organisasi memiliki dua arti umum , yang pertama mengacu pada suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional . Yang kedua mengacu pada proses pengorganisasian , yaitu pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.
NAMA , TEMPAT KEDUDUKAN DAN DISAIN ORGANISASI
Organisasi ini bernama Badan Pekerja Konsultan Keuangan Mitra Bank Kota Surakarta disingkat BP.KKMB. Pusat organisasi BP.KKMB berkedudukan di Surakarta dan bertanggung jawab kepada Satgas KKMB Kota Surakarta . Sekretariat Organisasi berkedudukan di Kantor Bapeda Balaikota Kota Surakarta.
Badan Pekerja Konsultan Keuangan Mitra Bank (BP.KKMB ) Kota Surakarta adalah sebagai pelaksana harian kegiatan serta membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan Satgasda KKMB Kota Surakarta dengan disain organisasi sebagai berikut :
Ketua
Wakil Ketua I & II
Sekretaris I & II
Bendahara
Hubungan Masyarakat (Humas)
Bidang Hukum dan Pengawasan
Bidang Pelatihan dan Sertifikasi
Bidang Pemberdayaan SDM dan Organisasi
Koordinator Wilayah Kecamatan
Prinsip Umum Badan Pekerja Konsultan Keuangan Mitra Bank (BP.KKMB), adalah:
1. Dibentuk atas dasar inisiatif anggota KKMB Kota Surakarta dalam mengembangkan dan memberdayakan anggota KKMB Kota Surakarta yang difasilitasi oleh BAPEDA Kota Surakarta dan KBI Solo.
2. Beranggotakan anggota KKMB Kota Surakarta yang pernah mengikuti pelatihan KKMB baik tingkat kota maupun propinsi dengan bukti adanya sertifikat hasil pelatihan.
3. Dibiayai oleh BMPD ,APBD (kalau memungkinkan) dan sumber terkait yang sah dan tidak mengikat..
BAGAN ORGANISASI
Aaa
PENUTUP
Tujuan yang baik hanya akan menjadi fatamorgana tanpa dukungan dan tindakan yang nyata dari semua pihak , konsep sederhana ini tentunya masih sangat terbuka untuk dikritisi tapi kritik yang membangun
KOTA SURAKARTA
Oleh : Ulung Koeshendratmoko
(Disampaikan pada Rapat Koordinasi Satgasda KKMB Kota Solo dengan KKMB Kota Solo )
PANDANGAN UMUM
KKMB dibentuk dalam rangka untuk memberdayakan sector usaha UMKM dimana banyak usaha UMKM yang tidak bankable sehingga tidak mempunyai akses ke lembaga keuangan khususnya Perbankkan , padahal sebagian besar sector usaha ini mempunyai potensi untuk bisa berkembang lebih besar lagi , rata-rata mereka terbatas modalnya. Hampir semua daerah tingkat I maupun tingkat II membentuk Satgas KKMB dimana salah satu tugasnya adalah merekrut anggota-anggota calon KKMB dan sekaligus melatih mereka agar menjadi Konsultan yang professional.
Seiring berjalannya waktu tugas yang dilakukan oleh anggota KKMB di lapangan adalah sangat kompleks dan banyak kendala-kendala yang mau tidak mau seorang KKMB harus bisa memberikan solusi , karena keterbatasan waktu,tenaga dan kemampuan maka bannyak masalah yang ditinggal begitu saja oleh seorang KKMB yang tentunya membawa dampak citra yang kurang baik terhadap KKMB.
Masalah-masalah yang muncul di lapangan tentunya perlu penyelesaian dengan baik , hal ini akan bisa dilakukan apabila anggota-anggota KKMB sering berkumpul dan berkomunikasi dan bertukar informasi / pikiran . Satgas KKMB Kota Surakarta dalam 1 tahun mengadakan pertemuan /evaluasi mungkin hanya 2 x dalam 1 tahun , hal ini tentunya sangat kurang untuk sebuah komunikasi. Dari fakta lapangan seperti tersebut maka pembentukan wadah / organisasi KKMB dirasa sangat mendesak untuk dilakukan.
Masalah - masalah yang muncul :
1. Terjadinya kredit macet .
2. Kemampuan dalam melakukan pendampingan yang masih kurang.
3. Tidak adanya Code of Conduct, sehingga anggota KKMB dalam menentukan sukses fee sesuka hati mereka .
4. Kemampuan Analisa Kredit yang lemah.
Wadah yang dimaksud tentunya membentuk sebuah organisasi dengan tujuan untuk lebih memberdayakan anggota KKMB kota surakarta. Istilah Organisasi memiliki dua arti umum , yang pertama mengacu pada suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional . Yang kedua mengacu pada proses pengorganisasian , yaitu pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.
NAMA , TEMPAT KEDUDUKAN DAN DISAIN ORGANISASI
Organisasi ini bernama Badan Pekerja Konsultan Keuangan Mitra Bank Kota Surakarta disingkat BP.KKMB. Pusat organisasi BP.KKMB berkedudukan di Surakarta dan bertanggung jawab kepada Satgas KKMB Kota Surakarta . Sekretariat Organisasi berkedudukan di Kantor Bapeda Balaikota Kota Surakarta.
Badan Pekerja Konsultan Keuangan Mitra Bank (BP.KKMB ) Kota Surakarta adalah sebagai pelaksana harian kegiatan serta membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan Satgasda KKMB Kota Surakarta dengan disain organisasi sebagai berikut :
Ketua
Wakil Ketua I & II
Sekretaris I & II
Bendahara
Hubungan Masyarakat (Humas)
Bidang Hukum dan Pengawasan
Bidang Pelatihan dan Sertifikasi
Bidang Pemberdayaan SDM dan Organisasi
Koordinator Wilayah Kecamatan
Prinsip Umum Badan Pekerja Konsultan Keuangan Mitra Bank (BP.KKMB), adalah:
1. Dibentuk atas dasar inisiatif anggota KKMB Kota Surakarta dalam mengembangkan dan memberdayakan anggota KKMB Kota Surakarta yang difasilitasi oleh BAPEDA Kota Surakarta dan KBI Solo.
2. Beranggotakan anggota KKMB Kota Surakarta yang pernah mengikuti pelatihan KKMB baik tingkat kota maupun propinsi dengan bukti adanya sertifikat hasil pelatihan.
3. Dibiayai oleh BMPD ,APBD (kalau memungkinkan) dan sumber terkait yang sah dan tidak mengikat..
BAGAN ORGANISASI
Aaa
PENUTUP
Tujuan yang baik hanya akan menjadi fatamorgana tanpa dukungan dan tindakan yang nyata dari semua pihak , konsep sederhana ini tentunya masih sangat terbuka untuk dikritisi tapi kritik yang membangun
KODE ETIK KKMB
Oleh :Ulung Koeshendratmoko
Disampaikan pada forum Diskusi Pembentukan Asosiasi KKMB Kota Solo
(Kantor Bank Indonesia Surakarta,Pengurus Asosiasi dan Bappeda Kota Solo)
Peran KKMB didaerah tidak hanya sebagai konsultan yang mampu menganalisis keuangan dan membuat proposal permohonan kredit bagi UMKM tertentu kepada Bank tertentu sampai berhasil mengucurkan kreditnya , sehingga terjadi kemitraan yang terjalin secara baik. Namun juga sebagai yang baik dalam banyak hal , dalam rangka memajukan /memberdayakan UMKM yaitu dari aspek yang menyangkut kelayakan usaha dalam hal moral dan etika.Karena moral dan etika usaha nampaknya belum banyak dikenal ,dimiliki,disadari dan dilaksanakan secara benar .
Dalam hal ini maka menjadi jelas bahwa etika usaha bagi para pengusaha dengan etika KKMB sangat erat, bahkan etika KKMB harus lebih memiliki nilai bobot yang lebih karena menyangkut tanggung jawab yang banyak yaitu kepada pihak pengusaha sebagai pihak yang didampingi , kepada pihak bank yang memberikan modal usaha, kepada diri sendiri yaitu menjaga kredibilitas sebagai seorang KKMB.
KRITERIA ETIKA SEORANG KKMB
1. Memilki karakteristik Interpreneurship.
• Mempunyai emosi untuk membayangkan keberhasilan.
• Berani menanggung risiko yang telah diperhitungkan.
• Gigih dan bekerja keras.
• Semangat dan gesit
• Bertanggung jawab secara pribadi atas perbuatan-perbuatan dan keputusannya.
• Percaya pada diri sendiri.
• Mempunyai pengetahuan luas.
• Kemempuan untuk memberikan motivasi.
• Kecakapan memimpin.
• Pembaharu (innovator).
• Memburu keberhasilan.
2. Memiliki hasrat membantu dalam pengembangan UMKM dengan ikhlas dengan dasar kepuasan dan kerelaan kedua belah pihak.
3. Memiliki rasa tanggung jawab sebagai seorang KKMB, yaitu melakukan upaya pembinaan dari proses awal hingga berhasil mendapat kredit sampai akhirnya UMKM tersebut dapat melunasi kreditnya.
4. Jujur, dapat dipercaya,berdedikasi tinggi,toleran dan mudah bergaul.
5. Mempunyai integritas, nilai-nilai moral dan etika seorang konsultan yang berorientasi bisnis yang tinggi yang tidak dapat di kompomikan dengan nilai-nilai kebendaan.
6. Mempunayai visi jauh kedepan, bermotivasi/berdaya juang tinggi untuk selalu memperbaikki keadaan yang akan berubah dengan cepat.
7. Mampu berpikir analitis,inovatif dan kreatif dalam menemukan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.
8. Mampu mengembangkan jaringan kerjasama dengan orang lain.
9. Selalu mencari ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru/mutakhir dalam mendukung fungsi pendamping UMKM agar memiliki daya saing tinggi.
10. Mandiri dalam mengemban tanggung jawab profesi KKMB.
HAL-HAL YANG TIDAK PATUT DILAKUKAN OLEH SEORANG KKMB
1. Memanipulasi data UMKM. dengan tujuan agar mudah memperoleh persetujuan dan kucuran dana dari bank.
2. Menuntut balas jasa (fee) yang tidak wajar sehingga dianggap dapat merugikan UMKM dan bank.
3. Mewakili atau mengatasnamakan UMKM dalam menerima kucuran kredit dari bank.
4. Memperlambat proses penyusunan proposal kredit dan pengajuan permohonan kredit.
5. Melakukan pendampingan kepada UMKM yang telah lebih dulu/sedang ditangani oleh konsultan/pendamping lain.
6. Meminta balas jasa sekaligus pada saat pengucuran kredit dan tidak melakukan pendampingan/pembinaan lagi.
7. Dengan maksud tertentu menyarankan/menganjurkan kepada UMKM agar memberi sesuatu (terutama uang) kepada pejabat bank baik sebelum maupun sesudah menerima kucuran kredit kecuali secara resmi dipersyaratkan (provisi kredit).
8. Mengharapkan/menerima pelayanan khusus atau pemberian sesuatu (terutama uang )pada kunjungan ke UMKM dalam rangka pembinaan/pendampingan di luar balas jasa yang telah ditentukan.
Oleh :Ulung Koeshendratmoko
Disampaikan pada forum Diskusi Pembentukan Asosiasi KKMB Kota Solo
(Kantor Bank Indonesia Surakarta,Pengurus Asosiasi dan Bappeda Kota Solo)
Peran KKMB didaerah tidak hanya sebagai konsultan yang mampu menganalisis keuangan dan membuat proposal permohonan kredit bagi UMKM tertentu kepada Bank tertentu sampai berhasil mengucurkan kreditnya , sehingga terjadi kemitraan yang terjalin secara baik. Namun juga sebagai yang baik dalam banyak hal , dalam rangka memajukan /memberdayakan UMKM yaitu dari aspek yang menyangkut kelayakan usaha dalam hal moral dan etika.Karena moral dan etika usaha nampaknya belum banyak dikenal ,dimiliki,disadari dan dilaksanakan secara benar .
Dalam hal ini maka menjadi jelas bahwa etika usaha bagi para pengusaha dengan etika KKMB sangat erat, bahkan etika KKMB harus lebih memiliki nilai bobot yang lebih karena menyangkut tanggung jawab yang banyak yaitu kepada pihak pengusaha sebagai pihak yang didampingi , kepada pihak bank yang memberikan modal usaha, kepada diri sendiri yaitu menjaga kredibilitas sebagai seorang KKMB.
KRITERIA ETIKA SEORANG KKMB
1. Memilki karakteristik Interpreneurship.
• Mempunyai emosi untuk membayangkan keberhasilan.
• Berani menanggung risiko yang telah diperhitungkan.
• Gigih dan bekerja keras.
• Semangat dan gesit
• Bertanggung jawab secara pribadi atas perbuatan-perbuatan dan keputusannya.
• Percaya pada diri sendiri.
• Mempunyai pengetahuan luas.
• Kemempuan untuk memberikan motivasi.
• Kecakapan memimpin.
• Pembaharu (innovator).
• Memburu keberhasilan.
2. Memiliki hasrat membantu dalam pengembangan UMKM dengan ikhlas dengan dasar kepuasan dan kerelaan kedua belah pihak.
3. Memiliki rasa tanggung jawab sebagai seorang KKMB, yaitu melakukan upaya pembinaan dari proses awal hingga berhasil mendapat kredit sampai akhirnya UMKM tersebut dapat melunasi kreditnya.
4. Jujur, dapat dipercaya,berdedikasi tinggi,toleran dan mudah bergaul.
5. Mempunyai integritas, nilai-nilai moral dan etika seorang konsultan yang berorientasi bisnis yang tinggi yang tidak dapat di kompomikan dengan nilai-nilai kebendaan.
6. Mempunayai visi jauh kedepan, bermotivasi/berdaya juang tinggi untuk selalu memperbaikki keadaan yang akan berubah dengan cepat.
7. Mampu berpikir analitis,inovatif dan kreatif dalam menemukan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.
8. Mampu mengembangkan jaringan kerjasama dengan orang lain.
9. Selalu mencari ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru/mutakhir dalam mendukung fungsi pendamping UMKM agar memiliki daya saing tinggi.
10. Mandiri dalam mengemban tanggung jawab profesi KKMB.
HAL-HAL YANG TIDAK PATUT DILAKUKAN OLEH SEORANG KKMB
1. Memanipulasi data UMKM. dengan tujuan agar mudah memperoleh persetujuan dan kucuran dana dari bank.
2. Menuntut balas jasa (fee) yang tidak wajar sehingga dianggap dapat merugikan UMKM dan bank.
3. Mewakili atau mengatasnamakan UMKM dalam menerima kucuran kredit dari bank.
4. Memperlambat proses penyusunan proposal kredit dan pengajuan permohonan kredit.
5. Melakukan pendampingan kepada UMKM yang telah lebih dulu/sedang ditangani oleh konsultan/pendamping lain.
6. Meminta balas jasa sekaligus pada saat pengucuran kredit dan tidak melakukan pendampingan/pembinaan lagi.
7. Dengan maksud tertentu menyarankan/menganjurkan kepada UMKM agar memberi sesuatu (terutama uang) kepada pejabat bank baik sebelum maupun sesudah menerima kucuran kredit kecuali secara resmi dipersyaratkan (provisi kredit).
8. Mengharapkan/menerima pelayanan khusus atau pemberian sesuatu (terutama uang )pada kunjungan ke UMKM dalam rangka pembinaan/pendampingan di luar balas jasa yang telah ditentukan.
DASAR-DASAR AKUNTANSI DAN ANALISA LAP.KEUANGAN UKM
DASAR-DASAR AKUNTANSI DAN ANALISA
LAPORAN KEUANGAN UNTUK UKM
Oleh : Ulung Koeshendratmoko
Disampaikan pada pelatihan KKMB Kabupaten Boyolali tahun 2008
Siapa Bilang Akuntansi Susah ?
Mendengar kata atau istilah akuntansi bagai sebagian orang adalah sesuatu yang rumit, membosankan dan sulit untuk dipelajari.Kesan atau citra (image) demikian bagi sebagian kalangan tentu tidak dapat dipungkiri .Bisa jadi karena mereka memang pernah mempelajari akuntansi dan merasa kesulitan.Atau bagi mereka yang pernah mendengar bahwa belajar atau mengusai akuntansi itu sulit.Secara jujur penulispun mengatakan pada awalnya belajar akuntansi itu susah, rumit dan membosankan.
Kesulitan belajar akuntansi bisa jadi karena buku-buku yang mengupas akuntansi terjebak dengan bahasa formal dan tidak disertai alat peraga.Kesulitan lain banyak pengajar akuntansi yang cenderung terlalu serius dalam mengajar.Terlalu banyak istilah akuntansi yang disampaikan, tetapi tidak dengan penjelasan yangh memadai.Bukankah menyampaikan sesuatu lebih efektif dengan bahasa yang jelas, mudah, singkat dan sederhana ? tentu saja akan lebih mengena dengan pendekatan logika yang disertai peraga.Penulis mencoba menyajikan materi ini dengan pendekatan logika yang mungkin berbeda penyajian dengan buku akuntansi yang selama ini ada.
1. Transaksi Bisnis
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah transaksi, missal membeli minyak goring, baju, sepatu, menjual kendaraan, membayar tagihan listrik dansebagainya.Secara sederhana transaksi dapat diartikan aktivitas yang dinilai dalam satuan mata uang.Transaksi bukan berarti harus keluar uang walaupun dinilai dalam satuan uang. Setiap transaksi bisnis harus dibuatkan bukti yang namanya bukti transaksi, contoh diantaranya berupa kuitansi atau faktur (invoice).Berdasarkan bukti transaksi tersebut selanjutnya dicatat dalam sebuah media yang disebut jurnal atau jurnal transaksi.Jika perusahaan memiliki program akuntansi yang terpasang pada computer, sebagian besar jurnal dibuat oleh computer bersamaan dengan membuat bukti transaksi.
Materi pembahasan ini secara khusus akan mengupas transaksi bisnis dan pengaruhnya terhadap rekening. Melalui pembahasan ini, Anda akan berkenalan dengan istilah debet, kredit, transaksi tunai, transaksi kredit, piutang dagang, hutang dagang, dana aliran transaksi dan pengaruh transaksi terhadap persediaan .
Pengertian Debet dan Kredit
Mari kita mulai saja dengan ilustrasi baju atau celana.Baju dan celana anggap saja memilki dua buah kantung yang berada disisi kiri dan sisi kanan.Sisi kiri kita sebut saja si debet atau Debit dan sisi kanan kita sebut saja si Kredit.Dengan demikian , Debet itu berarti sisi kiri dan Kredit berarti sisi kanan, mudah bukan ?
(lihat alat peraga)
Debet dan Kredit, Bertambah atau Berkurang ?
Setelah Anda mengetahui bahwa debet itu berarti sisi kiri dan kredit berarti sisi kanan, tentu bertanya debet itu bertambah atau berkurang, begitu juga kredit , kan? .Kembali ilustrasi kantung untuk menyimpan uang.Artinya bisa memasukkan dan mengeluarkan uang, kan ? Kantung yang mana? Kedua-duanya.Dengan kata lain, uang dalam kantung bisa bertambah dan bisa juga berkurang.Begitu juga dengan si debet dan si kredit ini (lihat peraga ).
Dengan demikian , debet dan kredit bisa diartikan bertambah atau berkurang.Mengapa bisa begitu ?
Debet berarti bertambah (+) untuk akun kelompok Aktiva dan Biaya. Debet juga berarti berkurang (-) untuk kelompok akun Hutang, modal dan Pendapatan.
Kredit artinya bertambah (+) untuk kelompok akun Hutang, Modal dan Pendapatan.Kredit juga berarti berkurang (-) untuk kelompok akun aktiva dan Biaya (lihat Ilustrasi )
Transaksi Tunai dan Kredit
Dalam aktivitas bisnis seringkali kita mendengar istilah transaksi tunai dan transaksi kredit.Tentu saja Andfa juga akan bertannya apa dampak transaksi kredit , dan istilah akunatnsi dari suatu transaksi. (dengan menggunakan alat peraga kan dijelaskan pengertian transaksi tunai, kredit, arti piutang dan hutang dagang )
Dana Aliran Transaksi
Transaksi bisnis menyebabkan paling tidak dua rekening atau akun.Transaksi bisa jadi menyebabkan saldo masing-masing akun bertambah, berkurang atau bertambah dan berkurang.Yang pasti, ada yang di debet dan ada yang di kredit .
Menggunakan contoh penjualan barang dagangan (perusahaan dagang ) (lihat alat peraga berikut )
Pengaruh Transaksi Terhadap Persediaan
Transaksi baik secara tunai maupun kredit akan mempengaruhi saldo rekening persediaan (termasuk jumlah barang yang tersedia).Transaksi pembelian akan menambah nilai persediaan sedangkan transaksi penjualan akan mengurangi nilai persediaan.Nilai persediaan tersebut tidak ada pengaruhnya apakah merupakan transaksi tunai maupun transaksi kredit.
2. Pembukuan Sederhana
Kita semua tentu sepakat , untuk selalu mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dana termasuk untuk urusan pribadi.Catatan keuangan yang baik tentu akan membantu kita dalam mengelola dana yang dimiliki.Paling tidak, dengan catatan yang baik, kita dapat merencanakan pengeluaran dan jika ada sisa, bisa ditabung.Menetapkan prioritas pengeluaran, missal untuk membayar angsuran kredit, membayar sewa rumah, biaya sekolah anak dan sebagainya.Dengan demikian, catatan penerimaan sebagai sumber dana dan pengeluaran yang teradministrasi dengan baik sangat membantu dalam mengelola dana.
Jika Anda terlalu berat dengan istilah akuntansi, mari kita mulai saja pencatatan dana dengan istilah pembukuan.Untuk urusan bisnis, menurut pengamatan penulis, harus ada pencatatan transaksi bisnis dalam buku kas, bank, pembelian, penjualan, hutang dan piutang. Coba Anda amati pebisnis di sekitar kita, walupun omset penjualan tiap bulan mencapai puluhan bahkan ratusan juta, banyak yang tidak mencatat transaksi sebagaimana seperti halnya yang disebut dengan istilah akuntansi.
Pembukuan Kas dan Bank
Pencatatan dana transaksi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan skala kecil dan menengah seringkali dibukukan dalam buku kas.Artinya, setiap penerimaan dan pengeluaran menggunakan dana yang benar-benar tunai dan ada di perusahaan pada saat itu.Hal ini berbeda dengan yang terjadi pada perusahaan yang telah dikelola secara professional, kas biasanya hanya digunakan untuk membiayai pengeluaran dengan jumlah yang relative kecil.Setiap penerimaan dan pengeluaran dalam jumlah besar dilakukan menggunakan dana yang ada di bank.
Langkah untuk mencatat transaksi dalam pembukuan kas adalah sebagai berikut :
Catat tanggal dan keterangan transaksi pada kolom tanggal dan keterangan.
Kolom Jenis diisi dengan salah satu pilihan yang tersedia, dalam kasus ini adalah pribadi, biaya, lain-lain penjualan.
Kolom penerimaan dan pengeluaran didisi dengan angka yang menunjukkan transaksi penerimaan dan pengeluaran.
Kolom Saldo, kecuali saldo awal yang diisi manual, data berikutnya talah terisi secara otomatis.
Pembukuan Pembelian dan Penjualan
Pembukuan pembelian dan penjualan diguankan untuk mencatat nilai transaksi pembelian dan penjualan.Data yang diisikan adalah tanggal transaksi , keterangan dan nilai transaksi .Khusus untuk nama penjual (pemasok)atau pembeli (pelanggan) dapat dipilih (lihat alat peraga)
Pembukuan Hutang dan Piutang
Transaksi yang dilakukan secara kredit menimbulkan hutang untuk penjualan dan piutang untuk transaksi pembelian.Catatan hutang atau piutang dan pembayaran harus dibukukan untuk masing-masing penjual (pemasok) dan pembeli (pelanggan ) (lihat alat peraga )
3. Laporan Keuangan
Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan adalah sarana atau media untuk berkomunikasi antar pihak yang berkepentingan.Laporan keuangan merupakan media untuk berkomunikasi antar pelaku bisnis, sepertipemilik perusahaan, pihak manajemen, investor, calon investor, kreditor, calon kreditor maupun pemerintah.Dengan demikian, laporan keuangan merupakan bahasa bisnis yaitu bahasa yang digunakan antar pelaku bisnis untuk berkomunikasi.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai yang memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi yang tercakup dalam laporan keuangan termasuk informasi tambahan.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan catatatan atas laporan keuangan.
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai aktiva, hutang(kewajiban), dan modal (ekuitas) pada waktu tertentu.
Laporan laba rugi adalah laporan kauangan yang menyajikan informasi mengenai pendapatan dan biaya /beban usaha.
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode tertentu.
Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan pengungkapan –pengungkapan (disclosures) yang memuat perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lain.
(bentuk laporan keuangan bisa dilihat pada alat peraga )
4. Proses Akuntansi
Persamaan Dasar Akuntansi
Neraca digambarkan sebagai sebuah timbangan yang mengandung arti sisi kiri dengan sisim kanan sebuah timbangan harus seimbang atau balance. Sisi kiri disebut AKTIVA dan sisi kanan disebut PASIVA.Aktiva terdiri dari aktiva dan Pasiva terdiri dari Hutang dan Modal .Persamaan Aktiva =Hutang+Modal inilah yang disebut dengan istilah Persamaan Dasar Akuntansi. (lihat alat peraga)
Transaksi (sudah dibahas didepan )
Jurnal Transaksi
Jurnal merupakan alat untuk mencatat transaksi yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya )dengan menyebut nama akun yang di debet dan kredit beserta jumlah rupiah masing-masing.
Dalam jurnal tersebut terdapat lima kolom dengan penjelasan sebagai berikut :
Kolom 1 : digunakan untuk mencatat tanggal transaksi.Dalam akuntansi manual, kolom ini terbagi dua sebelah kiri untuk tahun dan bulan dan sebelah kanan untuk tanggal .Jika menggunakan computer tanggal transaksi menjadi satu kolom.
Kolom 2 : Untuk mencatat nama akun atau rekening, akun yang di debet ditempatkan di sebelah kiri sedangkan akun yang dikredit dicatat dengan posisi agak kekanan.Kolom ini juga digunakan untuk memberi keterangan transaksi (posisi di bag bawah).
Kolom 3 : digunakan untuk mencatat nomor akun atau rekening.
Kolom 4 : digunakan untuk mencatat jumlah satuan mata uang (rupiah) yang di debet sesuai dengan nama akun/rekening yang pada kolom 2.
Kolom 5 : digunakan untuk mencatat jumlah rupiah yang di kredit sesuai dengan nama akun atau rekening yang pada kolom 2
(lihat alat peraga)
Buku Besar
Neraca dan Laporan Laba Rugi pada dasarnya terdiri dari beberpa saldo rekening atau akun.Masing-masing akun/rekening memiliki catatan tersendiri yang tersimpan dalam sebuah buku yang disebut buku besar.Dengan demikian buku besar terdiri dari sekumpulan rekening yang memiliki rincian saldo. Misal, jika jumlah rekening dalam laporan keuangan sebanyak 50, pada buku besar juga tersimpan rincian 50 rekening tersebut.
Penjelasan tentang buku besar diatas tersebut terdapat pada perusahaan yang menerapkan pembukuan atau akuntansi secara manual.Jika perusahaan memilki program computer akuntansi , tentu tidak terlihat secara fisik rincian semua rekening dalam buku besar di layer computer.Program computer biasanya memilki laporan untuk menampilkan rekening tertentu atau seluruh rekening yang dapat ditampilkan dan dicetak setiap saat.(lihat alat peraga)
Saldo kelompok akun pada umumnya adalah Aktiva dan Biaya bersaldo debet, sedangkan Hutang, Modal dan Pendapatan pada umumnya bersaldo kredit.
Posting
Melalui pembahasan buku besar, Anda tentu mengetahui bahwa selain saldo awal, saldo pada masing-masing rekening dipindah dari jurnal.Proses pemindahan saldo pada kolom Debet dan Kredit dalam jurnal ke rekening-rekening yang bersangkutan di buku besar disebut posting .Tentu saja posting dalam pembukuan manual dilakukan secara berkala dan cukup merepotkan.
Posting , dalam computer akuntansi tinggal sebuah istilah untuk menyebut proses tersebut diatas .Faktanya, begitu dibuat jurnal secara otomatis nilai transaksi akan ditempatkan ke masing-masing rekening atau akun.
Neraca Saldo
Kembali ke pembahasan buku besar yang berisi rincian masing-masing rekening atau akun. Saldo masing-masing akundalam buku besar biasanya digunakan untuk menyusun laporan keuangnberupa neraca dan laporan laba rugi.Proses penyusunanlaporan keuangan tersebut menggunakan neraca yang terdiri dari banyak kolom yang disebut neraca lajur.
Untuk keperluan penyusunan laporan keuangan tersebut (secara manual) lebih dulu harus memindahkan saldo semua akun baik kelompok aktiva, hutang, modal, pndapatan dan biaya ke dalam neraca lajur dalam kolom Neraca Saldo. Data dalam neraca saldo ini belum bisa dijadikan laporan keuangan karena biasanya perlu penyesuaian pembukuan
Penggolongan Rekening
• Rekening Riil adalah rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan di dalam neraca,meliputi aktiva, kewajiban(hutang) dan Modal (ekuitas).
• Rekening Nominal adalah rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan laba rugi yaitu pendapatan dan biaya.
Kode Rekening
Setiap akun atau rekening dalam buku besar harus memiliki nomor sebagai identitas.Nomor ini fungsinya sama seperti nasabah bank yang memilki nomor rekening atau kendaraan yang memilki nomor polisi.Pemberian nomor rekening tidak diatur secara baku, jadi setiap perusahaan boleh membuat nomor rekening sesuai dengan yang dikehendaki sepanjang relevan dan lazim.
Nomor rekening sangat diperlukan , khususnya untuk pengolahan data berbasis computer.Nomor rekening harus bersifat unik, satu rekening satu nomor yang berfungsi untuk memproses data.Nomor rekeningjuga disebut sebagai kode rekeningatau akun.
5. Penutupan Pembukuan
Tutup buku atau penutupan pembukuan merupakan istilah yang digunakan untuk proses akhir dalam suatu periode akuntansi sebelum memasuki periode akuntansi berikutnya.Proses tutup buku adalah memindahkan saldo akun pendapatan dan biaya agar menjadi nol pada awal periode akuntansi berikutnya. Prosedur untuk melakukan penutupan pembukuan secara manual dilakukan dengan membuat jurnal sebagai berikut :
• Jurnal Penutupan Pendapatan dengan mendebet semua rekening penghasilan/pendapatan dan mengkredit rekening laba rugi.
• Jurnal Penutupan Biaya dengan mendebet semua akun atau rekening biaya dan mengkredit rekening laba rugi.
• Jurnal Penutupan Laba Rugi. Jika perusahaan mendapatkan lab, debet adalah rekening laba dan kredit rekening modal.Jika perusahaan mengalami kerugian, debet adalah rekening modal dam kredit adalah rekening laba rugi.
(lihat peraga )
6. Analisis Rasio Keuangan
Analisis laporan keuangan memerlukan ukuran yang biasa disebut rasio.Rasio memiliki pengertian alat yang dinyatakan dalam arithmetical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua macam data financial.Terdapat banyak rasioanalisis yang dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa, namun secara umum dalam beberapa literature dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
Rasio Likuiditas , mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek.
Rasio Leverage, (rasio hutang) rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.
Rasio Aktivitas, digunakan mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumberdaya yang dimiliki.
Rasio Profitabilitas, rasio keuntungan mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.
(lihat alat peraga).
LAPORAN KEUANGAN UNTUK UKM
Oleh : Ulung Koeshendratmoko
Disampaikan pada pelatihan KKMB Kabupaten Boyolali tahun 2008
Siapa Bilang Akuntansi Susah ?
Mendengar kata atau istilah akuntansi bagai sebagian orang adalah sesuatu yang rumit, membosankan dan sulit untuk dipelajari.Kesan atau citra (image) demikian bagi sebagian kalangan tentu tidak dapat dipungkiri .Bisa jadi karena mereka memang pernah mempelajari akuntansi dan merasa kesulitan.Atau bagi mereka yang pernah mendengar bahwa belajar atau mengusai akuntansi itu sulit.Secara jujur penulispun mengatakan pada awalnya belajar akuntansi itu susah, rumit dan membosankan.
Kesulitan belajar akuntansi bisa jadi karena buku-buku yang mengupas akuntansi terjebak dengan bahasa formal dan tidak disertai alat peraga.Kesulitan lain banyak pengajar akuntansi yang cenderung terlalu serius dalam mengajar.Terlalu banyak istilah akuntansi yang disampaikan, tetapi tidak dengan penjelasan yangh memadai.Bukankah menyampaikan sesuatu lebih efektif dengan bahasa yang jelas, mudah, singkat dan sederhana ? tentu saja akan lebih mengena dengan pendekatan logika yang disertai peraga.Penulis mencoba menyajikan materi ini dengan pendekatan logika yang mungkin berbeda penyajian dengan buku akuntansi yang selama ini ada.
1. Transaksi Bisnis
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah transaksi, missal membeli minyak goring, baju, sepatu, menjual kendaraan, membayar tagihan listrik dansebagainya.Secara sederhana transaksi dapat diartikan aktivitas yang dinilai dalam satuan mata uang.Transaksi bukan berarti harus keluar uang walaupun dinilai dalam satuan uang. Setiap transaksi bisnis harus dibuatkan bukti yang namanya bukti transaksi, contoh diantaranya berupa kuitansi atau faktur (invoice).Berdasarkan bukti transaksi tersebut selanjutnya dicatat dalam sebuah media yang disebut jurnal atau jurnal transaksi.Jika perusahaan memiliki program akuntansi yang terpasang pada computer, sebagian besar jurnal dibuat oleh computer bersamaan dengan membuat bukti transaksi.
Materi pembahasan ini secara khusus akan mengupas transaksi bisnis dan pengaruhnya terhadap rekening. Melalui pembahasan ini, Anda akan berkenalan dengan istilah debet, kredit, transaksi tunai, transaksi kredit, piutang dagang, hutang dagang, dana aliran transaksi dan pengaruh transaksi terhadap persediaan .
Pengertian Debet dan Kredit
Mari kita mulai saja dengan ilustrasi baju atau celana.Baju dan celana anggap saja memilki dua buah kantung yang berada disisi kiri dan sisi kanan.Sisi kiri kita sebut saja si debet atau Debit dan sisi kanan kita sebut saja si Kredit.Dengan demikian , Debet itu berarti sisi kiri dan Kredit berarti sisi kanan, mudah bukan ?
(lihat alat peraga)
Debet dan Kredit, Bertambah atau Berkurang ?
Setelah Anda mengetahui bahwa debet itu berarti sisi kiri dan kredit berarti sisi kanan, tentu bertanya debet itu bertambah atau berkurang, begitu juga kredit , kan? .Kembali ilustrasi kantung untuk menyimpan uang.Artinya bisa memasukkan dan mengeluarkan uang, kan ? Kantung yang mana? Kedua-duanya.Dengan kata lain, uang dalam kantung bisa bertambah dan bisa juga berkurang.Begitu juga dengan si debet dan si kredit ini (lihat peraga ).
Dengan demikian , debet dan kredit bisa diartikan bertambah atau berkurang.Mengapa bisa begitu ?
Debet berarti bertambah (+) untuk akun kelompok Aktiva dan Biaya. Debet juga berarti berkurang (-) untuk kelompok akun Hutang, modal dan Pendapatan.
Kredit artinya bertambah (+) untuk kelompok akun Hutang, Modal dan Pendapatan.Kredit juga berarti berkurang (-) untuk kelompok akun aktiva dan Biaya (lihat Ilustrasi )
Transaksi Tunai dan Kredit
Dalam aktivitas bisnis seringkali kita mendengar istilah transaksi tunai dan transaksi kredit.Tentu saja Andfa juga akan bertannya apa dampak transaksi kredit , dan istilah akunatnsi dari suatu transaksi. (dengan menggunakan alat peraga kan dijelaskan pengertian transaksi tunai, kredit, arti piutang dan hutang dagang )
Dana Aliran Transaksi
Transaksi bisnis menyebabkan paling tidak dua rekening atau akun.Transaksi bisa jadi menyebabkan saldo masing-masing akun bertambah, berkurang atau bertambah dan berkurang.Yang pasti, ada yang di debet dan ada yang di kredit .
Menggunakan contoh penjualan barang dagangan (perusahaan dagang ) (lihat alat peraga berikut )
Pengaruh Transaksi Terhadap Persediaan
Transaksi baik secara tunai maupun kredit akan mempengaruhi saldo rekening persediaan (termasuk jumlah barang yang tersedia).Transaksi pembelian akan menambah nilai persediaan sedangkan transaksi penjualan akan mengurangi nilai persediaan.Nilai persediaan tersebut tidak ada pengaruhnya apakah merupakan transaksi tunai maupun transaksi kredit.
2. Pembukuan Sederhana
Kita semua tentu sepakat , untuk selalu mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dana termasuk untuk urusan pribadi.Catatan keuangan yang baik tentu akan membantu kita dalam mengelola dana yang dimiliki.Paling tidak, dengan catatan yang baik, kita dapat merencanakan pengeluaran dan jika ada sisa, bisa ditabung.Menetapkan prioritas pengeluaran, missal untuk membayar angsuran kredit, membayar sewa rumah, biaya sekolah anak dan sebagainya.Dengan demikian, catatan penerimaan sebagai sumber dana dan pengeluaran yang teradministrasi dengan baik sangat membantu dalam mengelola dana.
Jika Anda terlalu berat dengan istilah akuntansi, mari kita mulai saja pencatatan dana dengan istilah pembukuan.Untuk urusan bisnis, menurut pengamatan penulis, harus ada pencatatan transaksi bisnis dalam buku kas, bank, pembelian, penjualan, hutang dan piutang. Coba Anda amati pebisnis di sekitar kita, walupun omset penjualan tiap bulan mencapai puluhan bahkan ratusan juta, banyak yang tidak mencatat transaksi sebagaimana seperti halnya yang disebut dengan istilah akuntansi.
Pembukuan Kas dan Bank
Pencatatan dana transaksi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan skala kecil dan menengah seringkali dibukukan dalam buku kas.Artinya, setiap penerimaan dan pengeluaran menggunakan dana yang benar-benar tunai dan ada di perusahaan pada saat itu.Hal ini berbeda dengan yang terjadi pada perusahaan yang telah dikelola secara professional, kas biasanya hanya digunakan untuk membiayai pengeluaran dengan jumlah yang relative kecil.Setiap penerimaan dan pengeluaran dalam jumlah besar dilakukan menggunakan dana yang ada di bank.
Langkah untuk mencatat transaksi dalam pembukuan kas adalah sebagai berikut :
Catat tanggal dan keterangan transaksi pada kolom tanggal dan keterangan.
Kolom Jenis diisi dengan salah satu pilihan yang tersedia, dalam kasus ini adalah pribadi, biaya, lain-lain penjualan.
Kolom penerimaan dan pengeluaran didisi dengan angka yang menunjukkan transaksi penerimaan dan pengeluaran.
Kolom Saldo, kecuali saldo awal yang diisi manual, data berikutnya talah terisi secara otomatis.
Pembukuan Pembelian dan Penjualan
Pembukuan pembelian dan penjualan diguankan untuk mencatat nilai transaksi pembelian dan penjualan.Data yang diisikan adalah tanggal transaksi , keterangan dan nilai transaksi .Khusus untuk nama penjual (pemasok)atau pembeli (pelanggan) dapat dipilih (lihat alat peraga)
Pembukuan Hutang dan Piutang
Transaksi yang dilakukan secara kredit menimbulkan hutang untuk penjualan dan piutang untuk transaksi pembelian.Catatan hutang atau piutang dan pembayaran harus dibukukan untuk masing-masing penjual (pemasok) dan pembeli (pelanggan ) (lihat alat peraga )
3. Laporan Keuangan
Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan adalah sarana atau media untuk berkomunikasi antar pihak yang berkepentingan.Laporan keuangan merupakan media untuk berkomunikasi antar pelaku bisnis, sepertipemilik perusahaan, pihak manajemen, investor, calon investor, kreditor, calon kreditor maupun pemerintah.Dengan demikian, laporan keuangan merupakan bahasa bisnis yaitu bahasa yang digunakan antar pelaku bisnis untuk berkomunikasi.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai yang memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi yang tercakup dalam laporan keuangan termasuk informasi tambahan.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan catatatan atas laporan keuangan.
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai aktiva, hutang(kewajiban), dan modal (ekuitas) pada waktu tertentu.
Laporan laba rugi adalah laporan kauangan yang menyajikan informasi mengenai pendapatan dan biaya /beban usaha.
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode tertentu.
Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan pengungkapan –pengungkapan (disclosures) yang memuat perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lain.
(bentuk laporan keuangan bisa dilihat pada alat peraga )
4. Proses Akuntansi
Persamaan Dasar Akuntansi
Neraca digambarkan sebagai sebuah timbangan yang mengandung arti sisi kiri dengan sisim kanan sebuah timbangan harus seimbang atau balance. Sisi kiri disebut AKTIVA dan sisi kanan disebut PASIVA.Aktiva terdiri dari aktiva dan Pasiva terdiri dari Hutang dan Modal .Persamaan Aktiva =Hutang+Modal inilah yang disebut dengan istilah Persamaan Dasar Akuntansi. (lihat alat peraga)
Transaksi (sudah dibahas didepan )
Jurnal Transaksi
Jurnal merupakan alat untuk mencatat transaksi yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya )dengan menyebut nama akun yang di debet dan kredit beserta jumlah rupiah masing-masing.
Dalam jurnal tersebut terdapat lima kolom dengan penjelasan sebagai berikut :
Kolom 1 : digunakan untuk mencatat tanggal transaksi.Dalam akuntansi manual, kolom ini terbagi dua sebelah kiri untuk tahun dan bulan dan sebelah kanan untuk tanggal .Jika menggunakan computer tanggal transaksi menjadi satu kolom.
Kolom 2 : Untuk mencatat nama akun atau rekening, akun yang di debet ditempatkan di sebelah kiri sedangkan akun yang dikredit dicatat dengan posisi agak kekanan.Kolom ini juga digunakan untuk memberi keterangan transaksi (posisi di bag bawah).
Kolom 3 : digunakan untuk mencatat nomor akun atau rekening.
Kolom 4 : digunakan untuk mencatat jumlah satuan mata uang (rupiah) yang di debet sesuai dengan nama akun/rekening yang pada kolom 2.
Kolom 5 : digunakan untuk mencatat jumlah rupiah yang di kredit sesuai dengan nama akun atau rekening yang pada kolom 2
(lihat alat peraga)
Buku Besar
Neraca dan Laporan Laba Rugi pada dasarnya terdiri dari beberpa saldo rekening atau akun.Masing-masing akun/rekening memiliki catatan tersendiri yang tersimpan dalam sebuah buku yang disebut buku besar.Dengan demikian buku besar terdiri dari sekumpulan rekening yang memiliki rincian saldo. Misal, jika jumlah rekening dalam laporan keuangan sebanyak 50, pada buku besar juga tersimpan rincian 50 rekening tersebut.
Penjelasan tentang buku besar diatas tersebut terdapat pada perusahaan yang menerapkan pembukuan atau akuntansi secara manual.Jika perusahaan memilki program computer akuntansi , tentu tidak terlihat secara fisik rincian semua rekening dalam buku besar di layer computer.Program computer biasanya memilki laporan untuk menampilkan rekening tertentu atau seluruh rekening yang dapat ditampilkan dan dicetak setiap saat.(lihat alat peraga)
Saldo kelompok akun pada umumnya adalah Aktiva dan Biaya bersaldo debet, sedangkan Hutang, Modal dan Pendapatan pada umumnya bersaldo kredit.
Posting
Melalui pembahasan buku besar, Anda tentu mengetahui bahwa selain saldo awal, saldo pada masing-masing rekening dipindah dari jurnal.Proses pemindahan saldo pada kolom Debet dan Kredit dalam jurnal ke rekening-rekening yang bersangkutan di buku besar disebut posting .Tentu saja posting dalam pembukuan manual dilakukan secara berkala dan cukup merepotkan.
Posting , dalam computer akuntansi tinggal sebuah istilah untuk menyebut proses tersebut diatas .Faktanya, begitu dibuat jurnal secara otomatis nilai transaksi akan ditempatkan ke masing-masing rekening atau akun.
Neraca Saldo
Kembali ke pembahasan buku besar yang berisi rincian masing-masing rekening atau akun. Saldo masing-masing akundalam buku besar biasanya digunakan untuk menyusun laporan keuangnberupa neraca dan laporan laba rugi.Proses penyusunanlaporan keuangan tersebut menggunakan neraca yang terdiri dari banyak kolom yang disebut neraca lajur.
Untuk keperluan penyusunan laporan keuangan tersebut (secara manual) lebih dulu harus memindahkan saldo semua akun baik kelompok aktiva, hutang, modal, pndapatan dan biaya ke dalam neraca lajur dalam kolom Neraca Saldo. Data dalam neraca saldo ini belum bisa dijadikan laporan keuangan karena biasanya perlu penyesuaian pembukuan
Penggolongan Rekening
• Rekening Riil adalah rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan di dalam neraca,meliputi aktiva, kewajiban(hutang) dan Modal (ekuitas).
• Rekening Nominal adalah rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan laba rugi yaitu pendapatan dan biaya.
Kode Rekening
Setiap akun atau rekening dalam buku besar harus memiliki nomor sebagai identitas.Nomor ini fungsinya sama seperti nasabah bank yang memilki nomor rekening atau kendaraan yang memilki nomor polisi.Pemberian nomor rekening tidak diatur secara baku, jadi setiap perusahaan boleh membuat nomor rekening sesuai dengan yang dikehendaki sepanjang relevan dan lazim.
Nomor rekening sangat diperlukan , khususnya untuk pengolahan data berbasis computer.Nomor rekening harus bersifat unik, satu rekening satu nomor yang berfungsi untuk memproses data.Nomor rekeningjuga disebut sebagai kode rekeningatau akun.
5. Penutupan Pembukuan
Tutup buku atau penutupan pembukuan merupakan istilah yang digunakan untuk proses akhir dalam suatu periode akuntansi sebelum memasuki periode akuntansi berikutnya.Proses tutup buku adalah memindahkan saldo akun pendapatan dan biaya agar menjadi nol pada awal periode akuntansi berikutnya. Prosedur untuk melakukan penutupan pembukuan secara manual dilakukan dengan membuat jurnal sebagai berikut :
• Jurnal Penutupan Pendapatan dengan mendebet semua rekening penghasilan/pendapatan dan mengkredit rekening laba rugi.
• Jurnal Penutupan Biaya dengan mendebet semua akun atau rekening biaya dan mengkredit rekening laba rugi.
• Jurnal Penutupan Laba Rugi. Jika perusahaan mendapatkan lab, debet adalah rekening laba dan kredit rekening modal.Jika perusahaan mengalami kerugian, debet adalah rekening modal dam kredit adalah rekening laba rugi.
(lihat peraga )
6. Analisis Rasio Keuangan
Analisis laporan keuangan memerlukan ukuran yang biasa disebut rasio.Rasio memiliki pengertian alat yang dinyatakan dalam arithmetical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua macam data financial.Terdapat banyak rasioanalisis yang dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa, namun secara umum dalam beberapa literature dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
Rasio Likuiditas , mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek.
Rasio Leverage, (rasio hutang) rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.
Rasio Aktivitas, digunakan mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumberdaya yang dimiliki.
Rasio Profitabilitas, rasio keuntungan mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.
(lihat alat peraga).
Langganan:
Postingan (Atom)